10 Rekomendasi Kopi Nikmat Asli Indonesia

10 Rekomendasi Kopi Nikmat Asli Indonesia

Kopi adalah salah satu minuman paling populer di dunia. Tren kopi mewabah di mana-mana. Coba perhatikan lingkungan kalian, berapa kafe kopi yang ada di situ? Bandingkan dengan 3 tahun yang lalu. Ternyata, bukan hanya kafe kopi, meningkatnya tren kopi bisa dilihat dari banyaknya home coffee brewer alias penyeduh kopi rumahan. Keseharian saya selama 5 tahun ini diisi dengan swaseduh kopi (istilah saya untuk menyeduh kopi sendiri). 

Pagi hari adalah momen favorit saya untuk minum kopi. Kopi menjadi bahan bakar semangat untuk menjalani hari-hari saya. Dalam sehari, saya minum kopi tiga sampai lima kali di rumah atau kantor dengan mayoritas swaseduh. Melalui artikel ini, saya hendak berbagi pengalaman saya menjajal aneka kopi terbaik dari berbagai daerah di Indonesia. Produk kopi yang akan saya rekomendasikan dibuat oleh coffee roastery ternama dan memiliki harga yang pas. Selamat membaca!

Creator Image
Iqbal Kautsar
Travel blogger & home coffee brewer
  • Common Grounds
    Indonesia Aceh Pantan Musara


    Iqbal Kautsar

    Saya menyukai kopi ini karena memiliki tasting notes favorit saya ketika awal-awal menyenangi kopi specialty. Tasting notes tersebut adalah wanginya kopi dengan sensasi teh hitam, manisnya tebu, serta asamnya apel merah. 

    Kopi ini berasal dari dataran tinggi Gayo Aceh yang merupakan salah satu penghasil kopi arabika terkemuka di dunia. Petaninya yaitu Pak Hamdan mengolah kopi varietal Ateng ini dengan proses washed. 

    Kopi Gayo terbaik ini lantas disangrai oleh Common Grounds Jakarta. Reputasi Common Grounds sudah tak perlu diragukan lagi dalam menyajikan kopi terbaik. Mereka dikenal sebagai kedai kopi teladan dan rumah bagi beberapa juara barista Indonesia. 

    Saya sarankan kalian menikmati kopi ini pagi hari di rumah sambil dipadu dengan roti tawar berselaikan peanut butter. Mood booster yang cemerlang!
  • Otten Coffee
    Mandheling Natural Process Kopi Arabica


    Iqbal Kautsar

    Saat mencari kopi yang cocok diseduh untuk menghilangkan kantuk dan letih, saya jatuh hati pada kopi ini. Dalam kopi Mandheling ini, saya mendapatkan body kopi yang kuat dengan tasting notes yang diwarnai semerbak aroma floral. Aroma yang dapat dirasakan dari kopi ini antara lain adalah harum daun tembakau, wangi melati, dan bebauan sejuk pinus. 

    Saya pernah merasakan kopi Mandailing varietal Sigararutang yang disangrai apik oleh Otten Coffee Medan. Hasil sangraian salah satu pionir toko kopi dan alat-alat kopi di Indonesia ini memiliki "bonus" sweet aftertaste yang cukup awet. Cita rasa tebal tetapi manis dan kompleks dari kopi mandailing ini telah dikenal di berbagai penjuru dunia. Kopi asal daerah Mandailing di Sumatera Utara ini juga menjadi kesukaan sebagian masyarakat Jepang sejak dahulu. 
  • Motherpigeons
    Kerinci Sari Stroberi


    Iqbal Kautsar

    Tak semua kopi langsung 'klik' saat dinikmati pertama kali. Namun, kopi Kerinci Sari Stroberi ini berhasil membuat saya menikmati tasting notes yang dihasilkan. Kopi fruity ini begitu gamblang dengan rasa asam manis strawberry yang menyegarkan. Saya juga merasakan semerbak harum kayu manis dan wangi teh yang menenangkan. Wajar saja kopi sangraian Motherpigeons Coffee Roasters asal Jakarta ini berprestasi meraih medali perunggu untuk kopi filter pada Australian International Coffee Award 2019.

    Motherpigeons dan Iskandar Zulkarnain (petani dan pengolah kopi di lereng Gunung Kerinci, Jambi) berkolaborasi menghasilkan kopi Arabika varietal Andungsari - Sigararutang dengan proses natural. Kalian perlu menjajal dan menyeduh kopi ini di pagi hari saat mentari perlahan mulai menerangi semesta. 
  • Noah's Barn
    West Java Gunung Tilu


    Iqbal Kautsar

    Orang Indonesia biasanya menikmati kopi di malam hari agar dapat terjaga. Sebaliknya, saya ber-swaseduh kopi malam untuk merilekskan diri dan bersiap tidur. Untuk itu, saya memerlukan kopi dengan profil yang cenderung lembut. Kopi asal Gunung Tilu Bandung Jawa Barat ini adalah pilihan yang bagus. 

    Kopi sangraian Noah's Barn - roastery terkemuka asal Bandung - ini menyuguhkan tasting notes harum aroma teh hijau. Aroma ini berpadu dengan medium acidity khas apel dan sweetness ala sugarcane. Dengan menikmati kopi Gunung Tilu, kalian dapat merasakan harumnya kopi asal Bumi Priangan yang masyhur dari zaman Kolonial Belanda. Dahulu, minuman kopi ini memiliki nama lain di Eropa yakni "a Cup of Java".
  • Panna Coffee
    Probiotic Yeast Sumbing Kopi


    Iqbal Kautsar

    Negeri tropis Indonesia mempunyai hawa panas dan lembap saat siang hari yang terik. Apakah kalian tahu kalau kopi bisa menjadi suguhan tepat yang menyegarkan? Ber-swaseduh menggunakan metode Japanese Iced Coffee, saya biasanya menikmati dingin kopi ini. 

    Biji kopi asal lereng Gunung Sumbing Jawa Tengah ini diproses washed dengan bantuan probiotic yeast. Dari biji kopi ini, saya mendapatkan es kopi menyegarkan dengan tasting notes jeruk citrus, nectarine, dan madu. Jadi, bukannya minum kopi, saya merasa seperti minum es jeruk rasa kopi. 

    Sangraian Panna Coffee asal Semarang pada kopi Arabika varietal Lini-S ini patut diacungi jempol. Dinikmati panas pun kopi Gunung Sumbing ini tetap istimewa. Kalian akan merasa seperti minum kopi dengan kesegaran rasa asam khas jeruk.
  • Klinik Kopi
    Arabica Senggani


    Iqbal Kautsar

    Ada yang menyukai kopi dari rasanya. Ada pula yang menyenangi kopi dari ceritanya. Saya menggemari kopi dari rasa sekaligus ceritanya. Jatuh cintalah saya pada Kopi Senggani sangraian Klinik Kopi asal Yogyakarta. Dengan semangat menaikkan pendapatan, Firmansyah Pepeng merangkul Bu Murti untuk meningkatkan nilai ekonomi kopi di desa Pegundungan, Banjarnegara. 

    Awalnya, hanya Bu Murti yang menanam kopi sebagai usaha pertanian sampingan. Bu Murti lalu berfokus pada kopi. Hasilnya diapresiasi dan kondisi ekonominya meningkat. Kopi pun bisa meyakinkan warga lainnya di area Bukit Senggani untuk lepas dari tengkulak yang biasa menyerap hasil bumi mereka. Kopi Senggani diproses washed dan disangrai begitu cermat oleh Klinik Kopi. Hasilnya, saya mencecap tasting notes wangi melati, legit melon, dan keasaman mangga yang dihasilkan bersama senyum cerah petani Kopi Pegundungan.
  • Amstirdam Coffee
    Kopi Arabika Lemar Lembah Arjuna Malang


    Iqbal Kautsar

    Arjuna adalah tokoh terkemuka kesatria pewayangan yang namanya diabadikan pada sebuah gunung di Malang Jawa Timur. Di lereng Gunung Arjuna ini tumbuh tanaman kopi yang menjadi harapan penghidupan masyarakat. 

    Petani-petani kopi Lembah Arjuna atau Lemar ini memiliki semangat kesatria yang gagah berani, teguh, konsisten, dan mulia layaknya Arjuna. Kalian mungkin bisa menjajal kopi ini untuk meresapi semangat mereka. Kopi Lemar ini disuguhkan dengan profil sangraian light to medium oleh sebuah roastery di Malang bernama Amstirdam Coffee. 

    Kopi ber-varietal tua Typica ini terasa begitu nikmat nan gagah dengan tasting notes dominan sari tebu, asam jawa, dan mangga. Aroma mawarnya juga memberikan rasa segar. Cobalah kopi ini di malam hari yang sunyi untuk menjemput tidur rileks ala pertapa Arjuna.
  • Hungry Bird
    Bali Karana Global Natural


    Iqbal Kautsar

    Pulau Dewata (Island of the Gods) menyimpan pusaka kopi berharga yang memberi suguhan romantis bagi para traveller kedamaian jiwa. Terletak di dataran tinggi Kintamani di jantung pulau Bali, tanaman kopi tumbuh berselingan dengan tanaman jeruk di kebun-kebun masyarakat bersahaja. Saya menyukai kopi asal Bali Kintamani ini karena selalu terimajinasikan "brew, pray, love". Selain itu, tasting-nya berwarna dan kompleks. 

    Kopi Bali ini diproses secara natural dan disangrai Hungry Bird asal Canggu Bali. Kalian akan merasakan kedalaman tasting notes semerbak aroma lavender, kesegaran jeruk dan nanas, serta aftertaste manis seperti bubble gum. Kalian bisa menyeduh kopi Bali Karana Global Natural ini untuk mendapatkan ketenangan jiwa dalam keseharian hidup yang penuh drama. 
  • Kopi Ujung
    Arabica Toraja Benteng Ambeso


    Iqbal Kautsar

    Kunjungan ke Tana Toraja selalu mengingatkan saya tentang negeri tempat kematian dipestakan begitu meriah. Kemeriahan pesta kematian ini mengalahkan hajatan pernikahan dan momen kelahiran. Untungnya, setiap menyeduh kopi asal Toraja, memori itu hadir sebagai energi kemeriahan. Bukan pesta kematiannya, melainkan kopi untuk menghidupkan hidup dan menjadikan hidup lebih "vivid". 

    Kopi ini berasal dari daerah Benteng Ambeso di dataran tinggi Toraja Sulawesi Selatan. Kopi Toraja ini memberi saya cecapan rasa ala karamel, cokelat, dan gula merah dengan nuansa segar lemon. Kopi dengan varietal S-795 ini diproses fully-washed dan disangrai oleh Kopi Ujung asal Makassar. Saya suka menikmati kopi asal Toraja di kantor pada siang hari di kala lelah sedang pada puncaknya.
  • Space Coffee Roastery
    Wamena Raw Spices


    Iqbal Kautsar

    Kopi ini menjembatani specialty coffee kesukaan saya dengan kopi sederhana yang biasa diseduh orang tua saya pada pagi hari. Karena itulah, kopi Papua ini termasuk kopi favorit saya. Aroma kopi Papua ini begitu intens dengan semerbak kopi berbau tembakau dan kacang. Kenangan emas masa kecil saya seketika hadir saat menghirup aromanya.

    Kopi Papua ini berasal dari Wamena di jantung pulau Papua yang dilingkupi kehidupan tradisi eksotis dan penghargaan tinggi pada alam lestari. Kopi yang disangrai Space Coffee Roastery ini memiliki profil low acidity. Namun, hasil sangraian roastery asal Yogyakarta ini tetap menyuguhkan kompleksitas tasting notes hazelnut serta rempah-rempah seperti cengkih dan kapulaga. Kalian perlu mencoba kopi Papua ini untuk memperkaya cakrawala kopi. Jadi, kalian akan merasakan betapa variatif dan menariknya kopi.