7 Rekomendasi Perlengkapan untuk Rekaman dan Produksi Musik

Untuk para audio engineer yang sudah lama mendalami dunia audio pasti sudah tidak asing lagi dengan merek Neumann. Kali ini, saya ingin merekomendasikan salah satu produk Neumann yaitu TLM 102 Studio Set. Produk ini berupa mikrofon bertipe condenser yang memiliki harga paling terjangkau dibanding produk Neumann lainnya. Akan tetapi, harga yang lebih rendah bukan berarti kualitasnya tidak bagus, ya. 

Saya sendiri sangat puas dengan hasil suara yang dihasilkan oleh mikrofon satu ini. Hasil suara yang dikeluarkan mikrofon ini cukup renyah, tetapi frekuensi rendah yang dihasilkannya juga sangat enak. Dibandingkan dengan mikrofon bertipe condenser lainnya, mikrofon ini hanya menjadi favorit saya. Hal ini dikarenakan hasil audio yang dihasilkan sangat memudahkan saya untuk mencari frekuensi tertentu saat EQing pada sesi mixing.

Apollo Twin MkII ini adalah produk audio interface dari Universal Audio. Audio interface lain biasanya sering menghilangkan beberapa frekuensi dari hasil rekaman. Hal tersebut terkadang membuat suara yang dihasilkan kurang memuaskan pada sesi mixing. 

Namun, berbeda dengan itu, saya menyukai produk ini karena dapat menyalurkan frekuensi dari hasil rekaman dengan sangat detail. Dengan menggunakan Apollo Twin MkII, frekuensi yang didapatkan dari hasil rekaman kalian akan sangat on point. 

Lalu, hal lain yang membedakan dengan audio interface lainnya adalah produk ini sudah mempunyai banyak plug-in tersendiri. Kalian akan mendapatkan plug-in secara gratis setelah membeli audio interface ini. 

Ketika ingin membeli monitor speaker, saya pasti selalu mencari yang hasil suaranya flat dan tidak ada frekuensi yang ditebalkan. Hal ini saya maksudkan untuk memudahkan melakukan mixing suara. Yamaha HS5 Powered Studio Monitor ini menurut saya memiliki hasil suara yang cukup flat. 

Selain itu, kejernihan suara yang dihasilkannya pun benar-benar nyaman di telinga. Sound stage-nya juga luas sehingga suara stereo yang dihasilkan sangatlah memuaskan. Menurut saya, Yamaha HS5 ini mampu mengeluarkan suara yang sangat kencang meskipun bentuknya sederhana dan kecil. Untuk kalian yang hanya memiliki ruangan kecil untuk mixing, saya rekomendasikan Yamaha HS5 ini untuk kalian gunakan.

Microphone stand dari HERCULES ini menurut saya sangat awet. Saya menggunakan microphone stand ini dari 2010 hingga sekarang dan belum ada kerusakan apa pun. Banyak sekali produk microphone stand lain yang hanya mampu bertahan beberapa bulan saja karena tidak mempunyai material yang kukuh. Berbeda dengan itu, microphone stand satu ini berdesain simpel, tidak ribet cara penggunaannya, tetapi memiliki material yang dapat diandalkan. 

Selain itu, produk ini juga bisa digunakan dalam beberapa posisi seperti untuk duduk dan berdiri. Jadi, produk ini akan memudahkan kalian untuk memilih posisi yang paling cocok dan nyaman untuk rekaman. Sampai saat ini, microphone stand yang saya miliki ini masih dalam keadaan mulus dan tidak berkarat sama sekali. Ya, saya sangat merekomendasikan produk ini untuk kalian yang ingin memiliki microphone stand yang memiliki daya tahan tinggi. 

Pada saat rekaman pasti kalian sering terganggu dengan suara pop atau suara angin yang masuk ke mikrofon saat melafalkan huruf "b" atau "p". Itu merupakan hal biasa yang akan kalian temui apabila tidak memakai penyaring suara di depan mikrofon. Penyaring suara yang ingin saya rekomendasikan adalah produk dari Samson ini. Selain produknya cukup awet, penyaring suara ini juga mempunyai dua lapis filter sekaligus. 


Meskipun memiliki dua lapis filter, produk ini tetap mendukung hasil suara yang prima. Bahkan, menurut saya penyaring suara ini tidak mengurangi kualitas suara yang dihasilkan mikrofon. Produk ini hanya menghilangkan suara pop saja sehingga suara yang dihasilkan tidak pecah. Walaupun kualitasnya memuaskan dan awet, penyaring suara dari Samson ini terbilang memiliki harga yang cukup terjangkau.

Untuk para audio engineer, pastinya kalian tidak hanya membutuhkan monitor speaker untuk proses mixing, tetapi juga monitor headphone, bukan? Setiap tipe headphone memang mempunyai keunggulan masing-masing. Namun, ATH-M40x ini adalah salah satu headphone Audio-Technica yang menurut saya paling bagus sound stage dan kejernihannya.

Audio-Technica ATH-M40x ini dapat diandalkan untuk menyalurkan frekuensi yang didapat pada saat proses mixing. Selain itu, produk ini juga mempunyai kualitas kedap yang bagus. Dilihat dari segi kenyamanannya, headphone ini juga empuk dan nyaman saat digunakan di kepala. Jadi, produk ini tidak akan membuat telinga atau kepala kalian menjadi lecet meskipun digunakan berjam-jam.

Untuk membuat musik, pastinya kalian membutuhkan midi controller untuk membuat chord atau not yang kalian inginkan. Midi controller yang akan saya perkenalkan kali ini adalah Novation Impulse. Novation Impulse sendiri terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan jumlah impulse, yaitu 61, 49, dan 25.

Produk yang akan saya rekomendasikan untuk kalian adalah Novation Impulse 61. Midi controller ini mempunyai 5 oktaf tangga nada, 9 mixer controller termasuk MASTER, 8 knob controller, dan 8 pad controller. Satu kelemahan yang dimiliki produk ini adalah bobotnya yang berat sehingga susah dibawa ke mana-mana.

Meskipun begitu, saya sangat suka dengan fitur-fitur yang diberikan oleh Novation Impulse 61 ini. Khususnya untuk kalian pengguna Ableton Live, Novation Impulse 61 ini sangat cocok dipakai live session pada Ableton Live DAW.