10 Rekomendasi Sepatu Badminton untuk Wanita Terbaik [Merk Yonex, Li-Ning, ASICS] (Terbaru Tahun 2025)

Sol non-marking terbuat dari bahan karet yang tidak meninggalkan noda di lantai lapangan. Warna sol biasanya krem, cokelat muda, atau transparan. Selain ramah terhadap permukaan lantai, sol jenis ini juga punya daya cengkeram kuat agar pemain tidak mudah tergelincir saat bergerak cepat ke segala arah. Pola tapak juga memengaruhi daya cengkeram, biasanya berbentuk heksagonal atau zigzag agar tekanan di kaki lebih merata.

Cushioning atau bantalan berfungsi meredam tekanan dari hentakan kaki saat melompat atau bergerak cepat. Teknologi yang umum digunakan antara lain Gel Cushion dari Asics, Power Cushion+ dari Yonex, dan Boom Tech dari Li-Ning. Setiap teknologi menawarkan keunggulan berbeda. Ada yang lebih fokus pada peredaman, ada juga yang menonjolkan pantulan energi untuk langkah berikutnya. Cushioning yang empuk dan responsif membantu menjaga kenyamanan sekaligus melindungi tumit dan lutut.

Sepatu badminton yang ringan membantu pemain bergerak lebih cepat dan efisien di lapangan. Bobot sepatu dipengaruhi oleh bahan, desain, dan teknologi midsole. Namun, ringan tidak selalu berarti ideal. Pasalnya, jika struktur sepatu terlalu tipis, stabilitas bisa berkurang. Oleh sebab itu, penting memilih sepatu ringan yang tetap memiliki rangka kuat di bagian samping dan belakang.

Yonex menjadi pilihan utama banyak atlet profesional karena kombinasi antara bobot ringan dan stabilitas tinggi. Teknologi Power Cushion+ menyerap benturan sekaligus memantulkan energi untuk gerakan berikutnya. Hal ini membuat pemain dapat melakukan manuver eksplosif dengan tenaga minimal. Sepatu badminton Yonex juga unggul dari sisi desain dan variasi warna sehingga digemari pemain wanita yang ingin tampil stylish di lapangan.

Teknologi Boom Tech pada Li-Ning menggunakan busa bertekanan tinggi yang mampu memberikan pantulan energi maksimal saat pemain melakukan gerakan eksplosif. Desain bagian pergelangan kaki yang sedikit lebih tinggi juga membantu meningkatkan stabilitas saat mendarat. Selain itu, materialnya cenderung lebih tebal dan tahan lama, cocok untuk pemain yang mengandalkan kekuatan fisik.

Eagle dan Hundred cocok bagi pemain pemula yang baru mulai berlatih satu hingga dua kali seminggu. Sepatunya ringan dan cukup nyaman untuk latihan singkat di lapangan indoor. Namun, bahan yang digunakan cenderung lebih tipis sehingga daya tahannya tidak sekuat merek profesional. Meski demikian, kedua brand ini tetap bisa menjadi pilihan awal yang baik bagi pemain wanita yang ingin mencoba bermain badminton tanpa harus mengeluarkan biaya besar.

Astec dikenal sebagai merek lokal dengan kualitas kompetitif. Desainnya menonjolkan bantalan empuk dan dukungan samping yang baik sehingga kaki tetap nyaman, meskipun digunakan berlatih dalam durasi lebih lama. Selain itu, material dan konstruksi solnya lebih kokoh dibandingkan merek entry-level lainnya. Sepatu badminton wanita Astec juga memiliki ventilasi cukup baik, menjadikannya pilihan ideal untuk pemain rekreasional yang rutin bermain.

Carlton memiliki reputasi lama di dunia bulu tangkis. Meskipun tidak banyak menonjolkan teknologi terbaru, Carlton mempertahankan desain ergonomis dan konstruksi yang kokoh. Grip solnya cukup baik dan stabil, membuat sepatu ini nyaman digunakan dalam jangka waktu lama. Pilihan ini cocok untuk pemain badminton wanita yang mengutamakan fungsi dan ketahanan dibandingkan tampilan atau fitur tambahan.