Kebutuhan rumah tangga
Elektronik rumah tangga
Komputer & laptop
Kamera
Perawatan tubuh & kecantikan
Kesehatan
Makanan & minuman
Peralatan dapur
Fashion wanita
Fashion pria
Fashion anak
Ibu & anak
Interior & furnitur
Hobi
Outdoor & sports
DIY & tools
Perawatan hewan
Buku
Peralatan kantor & alat tulis
Otomotif
Perlengkapan pesta & hadiah
Handphone & tablet
Gaming
Program & aplikasi
Travelling
Bayi Anda mengalami diare setelah minum susu formula? Bisa jadi pencernaannya intoleran terhadap laktosa. Untuk mengatasinya, Anda bisa memberikan susu formula bayi rendah laktosa atau bebas laktosa. Kedua varian tersebut bisa Anda dapatkan dari berbagai merek, seperti Neocate LCP, Nutren Junior, dan SGM.
Jika Anda sedang mencari susu bayi yang bagus dan rendah atau bebas laktosa, Anda bisa membaca artikel ini. Kami akan mengulas tips memilih serta memberi rekomendasi sufor bayi terbaik yang rendah atau tanpa laktosa. Kami juga berkolaborasi dengan ahli gizi, Leona Victoria, MND. Simak sampai akhir, ya!
Victoria adalah ahli gizi yang memiliki akreditasi praktik dari Dietitians Association of Australia. Wanita yang memiliki gelar Master of Nutrition and Dietetics ini sudah 10 tahun berpengalaman menangani diabetes, weight management, mindful eating, dan gizi anak. Pengalaman kerjanya di Sydney meliputi allergy clinic (RPAH), diabetes center (RNSH), dan Blacktown Medical Center. Di Indonesia Victoria banyak bekerja untuk corporate campaign seperti Kraft, Wyeth Nutrition, Meat & Livestock Australia, dan Pepsodent.
mybest adalah situs layanan informasi produk rekomendasi berdasarkan uji coba menyeluruh serta bantuan pendapat oleh pakar. Menghasilkan konten setiap hari, mybest menyediakan pengalaman memilih terbaik bagi lebih dari 3 juta user per bulannya. Berbagai tema konten, mulai dari kosmetik, kebutuhan sehari-hari, elektronik rumah tangga, hingga jasa bisa ditemukan di mybest.
Pakar dalam artikel ini hanya meninjau isi cara memilih. Produk dan layanan yang direkomendasikan bukanlah pilihan dari pakar.
Daftar isi
Laktosa adalah jenis gula yang terkandung di dalam susu dan hanya dapat dicerna dengan bantuan enzim laktase. Sayangnya, beberapa orang mengalami kekurangan enzim laktase di dalam pencernaannya sehingga tidak dapat mencerna laktosa.
Laktosa yang tertinggal inilah yang kemudian menyebabkan diare. Karena itu, bayi, anak-anak, dan orang dewasa yang intoleran terhadap laktosa biasanya mengalami diare setelah mengonsumsi susu.
Susu bayi rendah laktosa menjadi solusi untuk bayi agar tetap mendapatkan nutrisi seimbang tanpa harus mengalami diare. Susu ini telah melalui proses hidrolisis, pasteurisasi, dan penambahan laktase.
Makin banyak enzim laktase dalam susu, makin rendah kandungan laktosanya. Yang perlu Anda ingat, intoleransi laktosa berbeda dengan alergi susu sapi. Jadi, susu rendah laktosa belum tentu bisa dikonsumsi oleh bayi yang alergi terhadap protein dalam susu sapi.
Rendah laktosa berarti susu tersebut mengandung jumlah laktosa kurang dari 6 gram per takaran saji. Sebagai perbandingan, susu reguler biasanya mengandung 9–13 gram laktosa per 250 ml.
Nah, sekarang Anda sudah mengetahui perbedaan susu rendah laktosa dari susu biasa, bukan? Jika bayi Anda intoleran terhadap laktosa, segera ganti susunya dengan susu rendah laktosa. Agar tidak salah memilih produk, Anda bisa menjadikan tips berikut ini sebagai panduan.
Meskipun bayi Anda intoleran terhadap laktosa, kondisi tersebut tidak akan menghalanginya untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan. Anda hanya perlu memilih susu rendah laktosa dengan kandungan tambahan yang dibutuhkan bayi untuk menambah nutrisinya. Berikut ini adalah beberapa kandungan yang sebaiknya ada di dalam susu bayi Anda.
Anak memerlukan asupan yang mengandung omega-3 (dapat ditulis sebagai DHA, EPA, ALA) untuk dijadikan sel pembentuk massa otak. Sementara itu, choline berguna untuk membentuk neurotransmitter yang digunakan oleh sel otak dan saraf untuk berkomunikasi.
Penambahan prebiotik FOS juga baik untuk menjaga keseimbangan mikroflora usus, melancarkan pencernaan, serta mencegah sembelit dan diare pada anak.
Seiring dengan bertambahnya usia bayi, sistem pencernaannya juga ikut berkembang. Pencernaan bayi makin lama akan makin kuat dan mampu mencerna kandungan-kandungan yang lebih kompleks. Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih susu bayi sesuai dengan usianya.
Beberapa susu bayi dapat dikonsumsi mulai dari usia 0–12 bulan. Akan tetapi, ada juga sufor bebas laktosa ataupun rendah laktosa untuk bayi usia 0–6 bulan dan 6–12 bulan. Agar tidak salah membeli susu, cermati label usia bayi di kemasan susu yang Anda pilih, ya!
Perbedaan antara susu formula untuk bayi 0–6 dan 6–12 bulan adalah rasio komposisi protein susu sapinya. Untuk 0–6 bulan, biasanya kandungan whey proteinnya lebih tinggi. Sementara itu, untuk 6–12 bulan kandungan casein-nya lebih tinggi.
Lambung membutuhkan waktu lebih lama untuk mencerna casein sehingga dapat memberi efek kenyang lebih lama bagi bayi yang sudah lebih besar. Selain itu, terdapat juga perbedaan kandungan di komposisi zat besinya. Menurut AKG 2019, bayi yang berusia 6–12 bulan membutuhkan 11 mg zat besi per hari, sedangkan untuk anak 1–3 tahun hanya membutuhkan 7 mg.
Susu kedelai memiliki kandungan protein dan kalsium yang cukup tinggi. Jadi, Anda bisa mengonsumsinya agar kebutuhan nutrisi harian bisa terpenuhi. Saat ini, sudah ada berbagai produsen susu bayi yang mengeluarkan produk susu kedelai.
Anda tak perlu ragu memilihnya karena susu kedelai untuk bayi juga sudah difortifikasi dengan berbagai kandungan gizi. Dengan memberikan bayi Anda susu formula kedelai, kebutuhan gizinya akan terpenuhi tanpa terganggu dengan intoleransi laktosa.
Bagi anak-anak dengan alergi terhadap protein susu sapi atau lactose intolerance, susu berbahan dasar nabati (kedelai) juga bisa menjadi pilihan. Namun, pastikan anak tidak mempunyai alergi kedelai.
Untuk susu formula, biasanya kandungan nutrisinya sudah disesuaikan agar menyerupai ASI. Namun, susu nabati homemade tidak bisa dijadikan sebagai substitusi karena kandungan protein, kalsium, dan lemaknya tidak mencukupi.
Susu bayi merupakan produk yang dikonsumsi secara terus menerus untuk waktu yang lama. Untuk memilih susu bayi, Anda tak perlu tergoda dengan nama besar merek tertentu. Fokuslah pada kandungan di dalam susu, bukan pada mereknya. Susu dari merek berbeda bisa dijual dengan harga yang terpaut cukup jauh meskipun kandungannya hampir sama.
Anda bisa perhatikan beberapa hal yang tertera pada box jumlah nutrisi per takaran saji. Di antaranya adalah kandungan kalori, protein, lemak, gula tambahan (pilih yang paling rendah), kandungan omega-3 (DHA, ALA atau EPA), choline, dan probiotik.
Perhatikan juga period after opening (PAO) susu bayi. PAO merupakan masa konsumsi terbaik dari susu setelah kemasannya dibuka. Ada produk yang harus dihabiskan dalam waktu 1–2 minggu, tetapi ada juga yang bisa bertahan hingga satu bulan. Cermati deskripsi produk atau bagian peringatan agar PAO-nya tidak terlewat.
Selain tanggal PAO dan kedaluwarsa, jangan lupa untuk memperhatikan kehigienisan penyimpanan dan pembuatan susu formula.
Kelebihan:
Kekurangan:
Saluran cerna yang sehat merupakan kunci penyerapan zat gizi yang sempurna. Produk ini diperkaya dengan formula MoriCare Σ Triple Bifidus, yaitu tiga bakteri baik. Probiotik pada susu bebas laktosa untuk bayi satu tahun ini berfungsi untuk kesehatan saluran pencernaan.
Tidak hanya itu, daya tahan tubuh si kecil pun dapat terjaga secara optimal. Agar pencernaan bayi Anda tetap sehat dan terlindungi, tidak ada salahnya memberikan susu ini.
Kelebihan:
Kekurangan:
Apabila Anda sedang mencari susu soya buat si kecil, produk dari Nutricia ini bisa Anda andalkan. Bebelove Gold Soya 2 menawarkan kandungan yang kaya nutrisi. Adanya FOS inulin di dalamnya berfungsi sebagai bakteri baik untuk pencernaan.
Produk ini juga menyiapkan kandungan untuk perkembangan otak, seperti kolin, AA, DHA, taurin, minyak ikan, dan lainnya. Jadi, Anda dapat mendukung pertumbuhan si kecil dengan susu rendah laktosa yang kaya nutrisi.
Kelebihan:
Kekurangan:
Ikan laut mengandung segudang zat yang baik untuk mendukung perkembangan otak anak. Sayangnya, saat ini, banyak ikan laut yang dikhawatirkan mengandung merkuri. Dengan SGM Eksplor Soya, Anda tak perlu khawatir akan hal tersebut. Susu bebas laktosa untuk bayi di atas satu tahun ini mengandung minyak ikan yang bebas merkuri. Pas untuk Anda yang sangat concern dengan keamanan bahan makanan anak.
Kelebihan:
Kekurangan:
Bayi dengan intoleransi laktosa dan alergi susu sapi sering kali kesulitan menaikkan berat badan. Hal ini disebabkan karena penyerapan zat gizi yang kurang sempurna akibat terjadinya diare yang terlalu sering.
Susu bayi bebas laktosa ini mengandung asam amino, bentuk paling sederhana dari protein susu sapi. Karena merupakan bentuk terkecil, asam amino yang bersifat non-allergenic bisa dengan mudah diserap oleh tubuh bayi Anda. Hasilnya, berat badan bayi akan meningkat.
Kelebihan:
Kekurangan:
Sistem pencernaan toddler masih berkembang sehingga kerap kali terasa sensitif. Hal ini dapat menimbulkan permasalahan pencernaan seperti perut kembung atau sering buang angin. Untuk itu, rekomendasi susu rendah laktosa dari Enfagrow A+ Neurapro Gentle Care ini dapat menjadi solusinya.
Susu rendah laktosa untuk bayi diatas satu tahun ini memiliki teknologi PHP (Partially Hydrolyzed Protein). Kandungan tersebut membuat protein lebih mudah dicerna dan diserap. Si kecil pun bebas beraktivitas tanpa rewel!
Kelebihan:
Kekurangan:
PurAmino tepat Anda belikan untuk anak yang alergi susu sapi berat atau alergi makanan berprotein tinggi. Diformulasikan khusus dengan asam amino sebagai salah satu bahan utama, produk ini mampu memenuhi kebutuhan gizi tanpa menimbulkan alergi. Tidak cukup sampai di situ, berkat MCT oil 33%, nutrisi dari susu ini begitu cepat diserap tubuh.
Kelebihan:
Kekurangan:
Salah satu ciri anak yang intoleransi laktosa adalah mengalami diare, perut kembung, atau sering buang angin. Jangan biarkan kondisi ini berlarut-larut, atasi segera dengan susu ini! Susu formula merk Lactogen LLF ini merupakan susu bebas laktosa untuk bayi diare akibat intoleransi laktosa. Namun, penggunaan susu bayi non laktosa ini sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu, ya!
Kelebihan:
Kekurangan:
Anak yang picky eater memiliki risiko tinggi terhadap malnutrisi. Nah, susu Nutren Junior ini bisa membantu memenuhi nutrisi anak Anda. Kandungan sistein dan antioksidannya bekerja aktif menjaga ketahanan tubuh dan mencegah sang buah hati jatuh sakit. Tak hanya itu, otak si kecil pun akan ternutrisi sempurna berkat adanya DHA plus omega-3 dan omega-6.
Kelebihan:
Kekurangan:
Susu formula bebas laktosa biasa dikonsumsi oleh bayi dengan intoleransi laktosa. Namun, Anda juga dapat menggunakan susu nonlaktosa ini saat si kecil mengalami masalah pencernaan. Pasalnya, bayi yang mengalami diare berisiko mengalami dehidrasi dan menjadi lemas.
Oleh karena itu, kandungan yang terdapat pada susu formula tanpa laktosa dapat memenuhi nutrisi yang dibutuhkan. Salah satu produk yang kami rekomendasikan adalah SGM LLM+. Selain itu, keunggulan lainnya adalah harga yang ramah di kantong. Si kecil sehat, dompet Anda pun tetap padat.
Kelebihan:
Kekurangan:
Selain dapat digunakan oleh bayi yang intoleransi laktosa, susu ini cocok untuk bayi yang memiliki masalah malabsorbsi makanan. Malabsorbsi makanan biasanya ditandai dengan feses bayi yang sangat berbau dan sangat lengket. Jika tidak segera diatasi, malabsorbsi makanan pada bayi bisa berakibat fatal pada perkembangannya.
Nah, Pregestimil bisa membantu Anda mengatasinya. Susu bayi tanpa laktosa ini mengandung MCT oil yakni lemak jenuh rantai sedang yang lebih mudah dicerna. Selain itu, MCT oil juga mampu membunuh bakteri jahat di dalam usus bayi.
Anda mungkin masih menyimpan banyak pertanyaan seputar susu rendah laktosa. Berikut ini, kami telah mengumpulkan beberapa pertanyaan tersebut dan akan menjawabnya satu per satu.
Faktor intoleransi laktosa pada bayi biasanya karena keturunan dari orang tua. Namun, bayi lahir prematur atau mengalami penyakit celiac bisa juga memiliki intoleransi laktosa. Gejala-gejala intoleransi laktosa muncul 30 menit hingga 2 jam setelah bayi mengonsumsi susu formula atau MPASI. Berikut ini adalah gejala intoleransi laktosa yang bisa Anda amati pada bayi.
Bayi yang mengalami sakit perut biasanya ditandai dengan tangisan lebih keras dari biasanya. Bayi tidak mau menyusu atau tidur, serta menunjukkan ekspresi kesakitan dengan menutup matanya.
Bayi yang perutnya kembung akan rewel atau menangis tanpa alasan dan sering buang angin. Ia akan melengkungkan punggungnya ke belakang sambil mengangkat dan menendang-nendang kakinya.
Bayi sering buang air besar dan tekstur tinjanya encer serta berbau asam. Lalu, di sekitar anus terlihat kemerahan. Diare pada bayi tidak boleh dibiarkan karena bisa menyebabkan dehidrasi. Bila bayi mengalami dehidrasi, geraknya tidak akan aktif, badan lemas, mata sayu, bibir kering, dan kulitnya keriput.
Intoleransi laktosa akan menghambat penyerapan nutrisi sehingga berat badannya pun tidak bertambah. Jadi, penting pula untuk memastikan berat badan bayi sesuai pertambahan umurnya.
Intoleransi laktosa umumnya muncul ketika bayi baru saja lahir sampai dengan usianya 6 bulan. Di saat bayi Anda mengalami gejala-gejala seperti yang sudah disebutkan di atas, Anda bisa memberinya susu rendah laktosa. Dokter biasanya akan meresepkan susu rendah laktosa sampai dengan gejala-gejala tersebut berkurang atau berhenti.
Bila bayi masih mengalami intoleransi laktosa di usianya 6 bulan ke atas, pemberian susu bisa saja dilanjutkan. Pastikan saja nutrisi dari MPASI tetap terpenuhi dari daging, sayur, dan buah-buahan. Jika Anda ingin melanjutkan pemberian susu rendah laktosa pada bayi, selalu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, ada empat jenis intoleransi laktosa yang perlu Anda ketahui.
Kondisi saat bayi beranjak besar dan mulai kurang mengonsumsi susu. Enzim laktase dalam usus akan ikut berkurang secara perlahan sehingga usus tidak mampu mencerna laktosa lagi. Hal inilah yang menyebabkan intoleransi laktosa.
Kondisi saat bayi mengalami masalah pada ususnya, seperti diare, infeksi saluran pencernaan, atau gizi buruk. Hal ini menyebabkan vili usus rusak, kemudian enzim laktase berkurang dan terjadilah intoleransi laktosa sementara.
Kelainan genetik pada bayi yang hanya memproduksi sedikit enzim laktase sehingga menyebabkan intoleransi laktosa sejak dini. Bayi seperti ini biasanya memiliki anggota keluarga lain yang mengalami hal serupa.
Kondisi yang terjadi akibat belum sempurnanya perkembangan usus bayi setelah lahir. Biasanya, hal ini terjadi pada bayi yang lahir prematur.
Bayi dengan intoleransi laktosa sekunder bisa sembuh dengan memperbaiki penyebab utama turunnya kadar enzim laktase. Salah satu caranya adalah dengan memberikan zink untuk memperbaiki vili usus secara bertahap. Kemudian, bayi dengan intoleransi laktosa masa perkembangan juga bisa sembuh seiring dengan bertambahnya usia dan pertumbuhannya.
Akan tetapi, bayi dengan intolerasi laktosa primer dan intoleransi laktosa bawaan lebih sulit sembuh. Yang bisa dilakukan adalah mengonsumsi susu rendah laktosa, membatasi konsumsi produk susu, dan mengonsumsi makanan dengan probiotik.
Jika susu formula yang Anda pilih masih mengandung laktosa, meskipun rendah sebaiknya Anda memberi jarak pemberian susu minimum dua jam. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi lactose overload di sistem pencernaan anak. Lactose overload juga dapat memicu kembali ketidaknyamanan seperti kembung, konstipasi, dan diare.
Susu merupakan makanan cair yang kaya gizi untuk menunjang pertumbuhan bayi dan anak. Kami memiliki banyak artikel yang memberikan rekomendasi susu formula bayi dan susu pertumbuhan anak. Apabila Anda ingin membacanya, silakan klik tautan di bawah ini.
Memberikan susu rendah laktosa bisa membantu bayi mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan tanpa mengganggu pencernaannya. Agar tumbuh kembangnya sempurna, pilih susu rendah laktosa dengan tambahan kandungan yang dibutuhkan oleh bayi Anda. Sesuaikan juga dengan budget bulanan Anda, ya!
Semoga artikel ini membantu Anda yang kesulitan menemukan susu bayi rendah laktosa. Apabila Anda masih ragu, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kepercayaan Anda sebelum memilih produknya.
Apabila Anda membeli produk yang disebutkan di artikel, mybest mungkin akan menerima sebagian dari hasil penjualan produk tersebut.
Deskripsi setiap produk bersumber dari produsen/brand, situs marketplace, dan sebagainya.
Kebutuhan rumah tangga
Elektronik rumah tangga
Komputer & laptop
Kamera
Perawatan tubuh & kecantikan
Kesehatan
Makanan & minuman
Peralatan dapur
Fashion wanita
Fashion pria
Fashion anak
Ibu & anak
Interior & furnitur
Hobi
Outdoor & sports
DIY & tools
Perawatan hewan
Buku
Peralatan kantor & alat tulis
Otomotif
Perlengkapan pesta & hadiah
Handphone & tablet
Gaming
Program & aplikasi
Travelling