Headset Bluetooth menjadi pilihan favorit banyak orang karena desainnya yang wireless (tanpa kabel). Selain dilengkapi dengan mic, headset Bluetooth saat ini juga dibekali baterai yang tahan lama sehingga cocok untuk berbagai aktivitas. Produknya hadir dalam berbagai bentuk, seperti headset over-ear yang memberikan efek super bass dan headset on-ear yang lebih ringkas. Namun, headset Bluetooth seperti apa yang sebaiknya Anda pilih?
Agar Anda tidak salah pilih, kami membuat cara memilih headset Bluetooth yang bagus bersama sound engineer & music producer, Dennis Novriandi, serta music and audio professional, Glenn Paul Dirk Latuheru. Temukan juga review mengenai headset Bluetooth terbaik dari merek JBL, Lenovo, dan Rexus. Rekomendasi ini dipilih sesuai cara memilih mybest dan diurutkan berdasarkan produk terlaris di marketplace. Simaklah artikelnya sampai tuntas!
Highlight Headset Bluetooth Teratas
dbE
Main game di smartphone tanpa delay dengan dongle type-C
Fantech Indonesia
Dilengkapi dongle USB untuk koneksi lebih stabil
Leapfrog Indonesia
Komunikasi lebih jernih dari setiap sudut suara dengan mikrofon omnidirectional
Dennis adalah bassist dari band SASVRITA yang juga aktif sebagai sound engineer dan producer untuk beberapa band dalam negeri. Selain itu, Dennis mengerjakan proyek-proyek lainnya sambil mengelola recording studio pribadi dan mendirikan production house Eastneptune Studio. Tidak hanya di bidang musik, Dennis juga berkiprah di bidang animasi dan komputer. Beberapa di antaranya adalah sebagai front end developer, freelance UI/UX designer, serta freelance 2D and 3D animation.
Glenn Paul Dirk Latuheru adalah seorang sound engineer bersertifikat yang memperoleh sertifikasi dari Bandung Academy of Sound Engineering serta sertifikasi juri audio portable dari PADEX. Selain berprofesi sebagai sound engineer, Glenn juga merupakan pendiri dan pemimpin dari Sinfonia Music School, Sinfonia Music Entertainment, dan Sinfonia Music Shop. Sejak tahun 2008, Glenn aktif mengajar biola di Sinfonia Music School. Ia juga memegang sertifikasi internasional ABRSM untuk instrumen biola dan vokal, serta telah membimbing banyak murid yang berhasil meraih prestasi di tingkat nasional dan internasional. Sejak tahun 2018, Glenn menjadi host kanal YouTube Sinfonia Music yang fokus pada ulasan audio portable. Pada tahun 2025, kanal tersebut berhasil mencapai 100.000 subscriber, menjadikannya salah satu reviewer audio portable terkemuka di Indonesia dan Asia Tenggara.
Willa adalah lulusan Jurnalistik yang kini bekerja sebagai Content Planner di mybest untuk segmen perawatan tubuh, kesehatan, hingga kebutuhan sehari-hari. Berpengalaman 4 tahun sebagai reporter di Kompas Gramedia Majalah pada divisi Women & Children, serta hampir 1 tahun di Social Media Marketing untuk brand skincare dan suplemen, ia terbiasa menulis artikel berbasis riset pasar yang sesuai kebutuhan pengguna. Saat menyusun panduan memilih produk, Willa banyak menganalisis tren dan mewawancarai dermatologis sampai dokter gizi untuk memastikan informasi akurat dan tepercaya.
Pakar dalam artikel ini hanya meninjau isi cara memilih. Produk dan layanan yang direkomendasikan bukanlah pilihan dari pakar.
Daftar isi
mybest adalah layanan yang memiliki database produk dan meregistrasikan lebih dari 2.000 produk setiap bulannya dengan penelitian yang menyeluruh. Setiap artikel mybest dibuat melalui proses panjang termasuk riset produk dan kebutuhan pembaca serta wawancara dengan ahli di bidangnya. Dengan artikel yang dibuat berdasarkan fakta dan hasil riset mendalam dan informasi yang dapat dipercaya, kami memberikan konten yang dapat dipercaya kepada para pembaca kami.
Headset Bluetooth memungkinkan Anda untuk mendengarkan audio tanpa terbatas oleh kabel. Bahkan Anda tetap bisa mendengarkan audio meskipun jarak perangkat dan headset mencapai 10 meter atau lebih.
Headset Bluetooth adalah perangkat audio yang terdiri dari earcup dan headband (mirip seperti headphone), tetapi tidak menggunakan kabel (wireless). Tidak adanya kabel membuat headset bisa dihubungkan dengan ponsel, laptop, dan PC tanpa audiojack. Hal ini membuat headset lebih ringkas untuk dibawa bepergian dan digunakan di mana saja. Selain itu, Anda tak akan mengalami gangguan audio karena kabel kusut atau kabel rusak.
Sama seperti headset kabel, headset Bluetooth juga dilengkapi dengan microphone sehingga dapat digunakan untuk menerima panggilan telepon. Meski sama-sama dapat digunakan untuk mendengarkan audio dan berkomunikasi, headset Bluetooth berbeda dengan earphone Bluetooth. Headset dilengkapi earcup, sedangkan earphone dilengkapi earbud sehingga ukurannya lebih kecil. Daya tahan baterai headset juga biasanya lebih besar daripada earphone.
Karena tidak ada kabel yang membatasi, Anda pun jadi lebih leluasa bergerak saat memakai headset Bluetooth. Selain itu, headset Bluetooth juga memiliki fitur-fitur yang tidak dimiliki headset kabel, seperti active noise cancelling, transparency atau ambience mode, dan microphone dengan noise reduction.
Memilih headset Bluetooth yang tepat bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama dengan banyaknya pilihan yang tersedia di pasaran. Setiap produk menawarkan fitur dan keunggulan yang berbeda, mulai dari kualitas suara, daya tahan baterai, hingga desain dan kenyamanan. Agar Anda tidak salah pilih, perhatikan beberapa hal berikut ini sebelum membeli headset Bluetooth.
Bluetooth versi terbaru memberikan koneksi lebih stabil, jangkauan lebih luas, dan kualitas audio lebih baik.
Bluetooth dengan versi yang lebih tinggi dapat memberikan jangkauan yang lebih luas, kecepatan transfer data lebih cepat, dan efisiensi daya lebih baik. Selain itu, Bluetooth 5.0 atau lebih baru mengurangi risiko putusnya koneksi serta memperpanjang masa pakai baterai. Kualitas audio dan video juga lebih baik, terutama saat menonton video atau bermain game.
Bluetooth versi terbaru membuat pengalaman memakai headset akan lebih nyaman dan bebas gangguan. Perlu diketahui bahwa Bluetooth versi 5.0 hadir sejak 2016 dan digunakan secara luas. Jadi, seharusnya mayoritas peralatan audio berbasis Bluetooth saat ini telah memakai Bluetooth versi 5.0. Agar Anda lebih yakin, informasi produk dapat dijadikan acuan untuk mengetahui versi Bluetooth yang digunakan.
Kini, sebenarnya sudah hadir Bluetooth versi terbaru, yakni versi 6.0. Hanya saja, versi Bluetooth ini belum banyak digunakan.
Kualitas suara pada headset Bluetooth sangat dipengaruhi oleh jenis codec yang digunakan. Dua codec yang umum dijumpai adalah SBC dan AAC, keduanya memiliki kelebihan tersendiri. Memahami perbedaan keduanya akan membantu Anda memilih headset dengan performa audio yang optimal sesuai kebutuhan perangkat.
SBC adalah codec paling standar dan hampir semua perangkat yang memiliki koneksi Bluetooth mendukungnya, termasuk Windows.
Dikarenakan SBC adalah codec dasar untuk koneksi Bluetooth, perangkat elektronik dengan codec lain, seperti aptX dan LDAC, tetap bisa terhubung satu sama lain. Namun, kualitas yang dihasilkan akan menurun (fallback) mengikuti kualitas codec SBC yang posisinya paling rendah.
Codec AAC dikembangkan oleh Apple dengan tujuan mengoptimalkan kualitas audio pada perangkat iOS sehingga lebih cenderung untuk para Apple user.
Sampai saat ini, device Apple belum bisa menggunakan codec lain selain AAC dan SBC. Sementara itu, device Android bisa menggunakan codec yang lebih advance, seperti APTX dan LDAC.
Desain headset over-ear yang membungkus telinga membuat suara terisolasi sehingga memberikan efek super bass yang maksimal dan nendang.
Kuantitas bass bukan hanya ditentukan oleh earcup yang besar saja, tetapi juga desainnya, yakni closed back atau open back. Desain closed back akan menghasilkan kuantitas bass yang lebih besar daripada open back.
Headset on-ear lebih ringan sehingga cocok untuk Anda yang kerap menggunakan headset sambil beraktivitas, seperti jogging atau jalan-jalan sore.
Fitur tambahan, seperti noise cancelling dan surround sound dapat membuat pengalaman mendengarkan audio jadi jauh lebih memuaskan. Noise cancelling membantu meredam suara bising dari luar, sedangkan surround sound memberikan kesan suara yang lebih imersif. Pastikan Anda memeriksa fitur-fitur ini sebelum memilih headset Bluetooth.
Noise cancelling dapat mengurangi kebisingan dari luar headset sehingga telinga Anda bisa lebih fokus saat mendengar audio yang "disampaikan" oleh Bluetooth.
Noise cancelling menggunakan mikrofon dan gelombang suara untuk memblokir suara eksternal. Fitur ini penting agar suara dari headset terdengar lebih jernih tanpa gangguan dari luar. Ketika noise cancelling aktif, Anda bisa menikmati musik atau podcast dengan lebih nyaman. Untuk gamers, fitur ini membuat Anda bisa fokus dengan game yang sedang dimainkan.
Meski cenderung mengonsumsi lebih banyak baterai, fitur noise canceling layak dipertimbangkan jika Anda ingin merasakan kedalaman audio yang lebih baik. Fitur noise cancelling atau noise reduction ini kerap ditemukan pada over-ear headset karena desainnya menutupi keseluruhan telinga. Dengan adanya fitur noise cancelling, ambience atau suara dari luar dapat dihilangkan secara konsisten. Karena lebih kedap, suara yang Anda dengar jadi lebih jelas dan jernih.
Fitur surround sound menggunakan beberapa kanal audio untuk menyampaikan suara dari arah berbeda (depan, belakang, samping, bahkan atas).
Headset dengan baterai tahan lama membuat aktivitas lebih nyaman tanpa khawatir kehabisan daya di tengah penggunaan.
Kini, bahkan sudah ada headset Bluetooth yang memiliki daya tahan baterai sampai dengan 100 jam dalam sekali pengisian. Headset atau headphone Bluetooth memang memiliki keunggulan dari segi baterai yang lebih awet daripada earphone. Di sisi lain, earphone Bluetooth memiliki bentuk yang lebih kecil, tetapi daya tahan baterainya lebih rendah.
Produk | Gambar | Harga terendah | Poin | Perincian | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Tipe ear pad | Noise cancelling | Surround sound | Mic | Versi Bluetooth | Codec | Daya tahan baterai | Equalizer | Multipoint | Frekuensi (min) | Frekuensi (max) | Driver unit | Koneksi | |||||
1 | Rexus Rexus|Daxa Sedna | ![]() | Headset Bluetooth dengan microphone ganda yang dapat dilepas-pasang | Over-ear | Eksternal (detachable), Internal | Bluetooth 5.2 | SBC | 25 jam (mode gaming); 50 jam mode Bluetooth) | 20 Hz | 20 kHz | 40 mm | Wired (USB type A), Wireless (Bluetooth 5.2), Wireless (USB 2.4 GHz) | |||||
2 | dbE dbE 2.4Ghz Triple Mode Wireless Gaming Headphone|W100 | ![]() | Main game di smartphone tanpa delay dengan dongle type-C | Over-ear | Eksternal (fixed) | Bluetooth 5.3 | SBC | 25-30 jam | 20 Hz | 20 kHz | 50 mm | Wireless (Bluetooth), Wireless dongle USB-A 2.4GHz, Wireless dongle Type-C 2.4GHz, Wired (jack 3.5 mm) | |||||
3 | Fantech Indonesia Fantech|STUDIO PRO Virtual 7.1 Headset Gaming|WHG03 | ![]() | Dilengkapi dongle USB untuk koneksi lebih stabil | Over-ear | Eksternal (fixed) | Bluetooth 5.3 | SBC | 40 jam | 15 Hz | 30 kHz | 50 mm | Wireless (Bluetooth), STRIKESPEED wireless 2.4 GHz, Wired (jack 3.5 mm), Wired (USB Type-C to Type-A) | |||||
4 | Leapfrog Indonesia Armaggeddon Wireless Headset Cosmic III Lite | ![]() | Komunikasi lebih jernih dari setiap sudut suara dengan mikrofon omnidirectional | Over-ear | Eksternal (detachable) | Bluetooth 5.3 | SBC | 20 jam | 20 Hz | 20 kHz | 40 mm | Wireless (Bluetooth), Wireless (USB) 2.4GHz, Aux | |||||
5 | Logitech International Logitech G|PRO X 2 LIGHTSPEED Wireless | ![]() | Teknologi nirkabel LIGHTSPEED untuk performa tanpa lag | Over-ear | Eksternal (detachable) | Tidak tercantum | SBC | 50 jam | 20 Hz | 20 kHz | 50 mm | Wired (jack 3.5 mm), Wireless (Bluetooth), USB-A LIGHTSPEED wireless 2.4 GHz, Wired (USB-A to USB-C) | |||||
6 | GN Audio Jabra Evolve2 65 Flex | ![]() | Fokus kerja lebih baik dengan noise cancelling dan mikrofon jernih | On-ear | Eksternal (fixed) | Bluetooth 5.2 | SBC | 21 jam (ANC on); 32 jam (ANC off) | 20 Hz | 20 kHz | 28 mm | Wireless (Bluetooth), Wireless (USB) | |||||
7 | Wook Global Technology GAMEN Shadow II | ![]() | Bermain tanpa gangguan dengan latensi rendah dan baterai tahan lama | Over-ear | Eksternal (fixed) | Bluetooth 5.0 | SBC | 10 jam (mode lampu menyala); 40 jam (mode lampu mati) | 20 Hz | 20 kHz | 50 mm | Wireless (Bluetooth), Wired (jack 3.5 mm) | |||||
8 | Sony Indonesia Sony INZONE Wireless Noise Cancelling Gaming Headset|H9 | ![]() | Gaming lebih imersif dengan noise cancelling dan kontrol intuitif | Over-ear | Eksternal (fixed) | Bluetooth 5.0 | SBC, AAC | 32 jam (NC off) | 5 Hz | 20 kHz | 40 mm | Wireless (Bluetooth), Wireless (USB) 2.4GHz | |||||
9 | Razer Razer|BlackShark V2 HyperSpeed | ![]() | Ringan, responsif, dan suara jernih untuk performa gaming maksimal | Over-ear | Eksternal (fixed) | Bluetooth 5.2 | SBC | 70 jam (dengan pengisian daya Type-C) | 12 Hz | 28 kHz | 50 mm | Wireless (Bluetooth), Razer Hyperspeed wireless 2.4GHz, Wired (USB Type-C to Type-A) | |||||
10 | VGN VXE V1 Sirene Gaming Headphone Dual Mode Connection | ![]() | Suara jernih tanpa delay dengan dual koneksi dan noise cancelling | Over-ear | Eksternal (fixed) | Bluetooth 5.3 | SBC | 28 jam | 20 Hz | 20 kHz | 40 mm | Wireless (Bluetooth), Wireless (USB) 2.4GHz |
Tipe ear pad | Over-ear |
---|---|
Versi Bluetooth | Bluetooth 5.2 |
Mic | Eksternal (detachable), Internal |
---|---|
Codec | SBC |
Daya tahan baterai | 25 jam (mode gaming); 50 jam mode Bluetooth) |
Equalizer | |
Multipoint | |
Frekuensi (min) | 20 Hz |
Frekuensi (max) | 20 kHz |
Driver unit | 40 mm |
Koneksi | Wired (USB type A), Wireless (Bluetooth 5.2), Wireless (USB 2.4 GHz) |
Tipe ear pad | Over-ear |
---|---|
Versi Bluetooth | Bluetooth 5.3 |
Mic | Eksternal (fixed) |
---|---|
Codec | SBC |
Daya tahan baterai | 25-30 jam |
Equalizer | |
Multipoint | |
Frekuensi (min) | 20 Hz |
Frekuensi (max) | 20 kHz |
Driver unit | 50 mm |
Koneksi | Wireless (Bluetooth), Wireless dongle USB-A 2.4GHz, Wireless dongle Type-C 2.4GHz, Wired (jack 3.5 mm) |
Tipe ear pad | Over-ear |
---|---|
Versi Bluetooth | Bluetooth 5.3 |
Mic | Eksternal (fixed) |
---|---|
Codec | SBC |
Daya tahan baterai | 40 jam |
Equalizer | |
Multipoint | |
Frekuensi (min) | 15 Hz |
Frekuensi (max) | 30 kHz |
Driver unit | 50 mm |
Koneksi | Wireless (Bluetooth), STRIKESPEED wireless 2.4 GHz, Wired (jack 3.5 mm), Wired (USB Type-C to Type-A) |
Tipe ear pad | Over-ear |
---|---|
Versi Bluetooth | Bluetooth 5.3 |
Mic | Eksternal (detachable) |
---|---|
Codec | SBC |
Daya tahan baterai | 20 jam |
Equalizer | |
Multipoint | |
Frekuensi (min) | 20 Hz |
Frekuensi (max) | 20 kHz |
Driver unit | 40 mm |
Koneksi | Wireless (Bluetooth), Wireless (USB) 2.4GHz, Aux |
Tipe ear pad | Over-ear |
---|---|
Versi Bluetooth | Tidak tercantum |
Mic | Eksternal (detachable) |
---|---|
Codec | SBC |
Daya tahan baterai | 50 jam |
Equalizer | |
Multipoint | |
Frekuensi (min) | 20 Hz |
Frekuensi (max) | 20 kHz |
Driver unit | 50 mm |
Koneksi | Wired (jack 3.5 mm), Wireless (Bluetooth), USB-A LIGHTSPEED wireless 2.4 GHz, Wired (USB-A to USB-C) |
Tipe ear pad | On-ear |
---|---|
Versi Bluetooth | Bluetooth 5.2 |
Mic | Eksternal (fixed) |
---|---|
Codec | SBC |
Daya tahan baterai | 21 jam (ANC on); 32 jam (ANC off) |
Equalizer | |
Multipoint | |
Frekuensi (min) | 20 Hz |
Frekuensi (max) | 20 kHz |
Driver unit | 28 mm |
Koneksi | Wireless (Bluetooth), Wireless (USB) |
Tipe ear pad | Over-ear |
---|---|
Versi Bluetooth | Bluetooth 5.0 |
Mic | Eksternal (fixed) |
---|---|
Codec | SBC |
Daya tahan baterai | 10 jam (mode lampu menyala); 40 jam (mode lampu mati) |
Equalizer | |
Multipoint | |
Frekuensi (min) | 20 Hz |
Frekuensi (max) | 20 kHz |
Driver unit | 50 mm |
Koneksi | Wireless (Bluetooth), Wired (jack 3.5 mm) |
Tipe ear pad | Over-ear |
---|---|
Versi Bluetooth | Bluetooth 5.0 |
Mic | Eksternal (fixed) |
---|---|
Codec | SBC, AAC |
Daya tahan baterai | 32 jam (NC off) |
Equalizer | |
Multipoint | |
Frekuensi (min) | 5 Hz |
Frekuensi (max) | 20 kHz |
Driver unit | 40 mm |
Koneksi | Wireless (Bluetooth), Wireless (USB) 2.4GHz |
Tipe ear pad | Over-ear |
---|---|
Versi Bluetooth | Bluetooth 5.2 |
Mic | Eksternal (fixed) |
---|---|
Codec | SBC |
Daya tahan baterai | 70 jam (dengan pengisian daya Type-C) |
Equalizer | |
Multipoint | |
Frekuensi (min) | 12 Hz |
Frekuensi (max) | 28 kHz |
Driver unit | 50 mm |
Koneksi | Wireless (Bluetooth), Razer Hyperspeed wireless 2.4GHz, Wired (USB Type-C to Type-A) |
Tipe ear pad | Over-ear |
---|---|
Versi Bluetooth | Bluetooth 5.3 |
Mic | Eksternal (fixed) |
---|---|
Codec | SBC |
Daya tahan baterai | 28 jam |
Equalizer | |
Multipoint | |
Frekuensi (min) | 20 Hz |
Frekuensi (max) | 20 kHz |
Driver unit | 40 mm |
Koneksi | Wireless (Bluetooth), Wireless (USB) 2.4GHz |
Selain headset Bluetooth, perangkat audio hadir dalam berbagai jenis yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi pengguna. Mulai dari headphone yang memberikan kualitas suara immersive hingga earbuds ringkas yang praktis untuk aktivitas harian. Berikut beberapa rekomendasi tipe perangkat audio beserta keunggulannya masing-masing.
No. 1: Rexus|Rexus|Daxa Sedna
No. 2: dbE|dbE 2.4Ghz Triple Mode Wireless Gaming Headphone|W100
No. 3: Fantech Indonesia|Fantech|STUDIO PRO Virtual 7.1 Headset Gaming|WHG03
No. 4: Leapfrog Indonesia|Armaggeddon Wireless Headset Cosmic III Lite
No. 5: Logitech International|Logitech G|PRO X 2 LIGHTSPEED Wireless
Lihat rekomendasi lengkapnya di siniDeskripsi setiap produk diambil dari informasi yang tersedia dari produsen, brand, dan situs marketplace.
Kebutuhan rumah tangga
Elektronik rumah tangga
Komputer & laptop
Kamera
Perawatan tubuh & kecantikan
Kesehatan
Makanan & minuman
Peralatan dapur
Fashion wanita
Fashion pria
Fashion anak
Ibu & anak
Interior & furnitur
Hobi
Outdoor & sports
DIY & tools
Perawatan hewan
Buku
Peralatan kantor & alat tulis
Otomotif
Perlengkapan pesta & hadiah
Handphone & tablet
Gaming
Program & aplikasi
Travelling