Suka Baca Puisi? Yuk Simak 7 Rekomendasi Buku Puisi

Suka Baca Puisi? Yuk Simak 7 Rekomendasi Buku Puisi

Seperti halnya lirik musik yang dapat menggetarkan hati pendengarnya, puisi pun dapat memberi manfaat serupa bagi pembacanya. Kata-kata dan rima indah pada puisi selalu memiliki makna dalam dan magis sehingga mampu menyentuh jiwa pembacanya. Oleh sebab itu, banyak orang yang menjadikan puisi media untuk mengekspresikan isi kepala dan hati mereka. 

Dalam mengekspresikan perasaan, kita bisa menulis puisi langsung atau menikmati karya penyair yang telah dibukukan. Nah, kali ini saya akan merekomendasikan tujuh buku puisi dengan berbagai tema yang menarik untuk dibaca. Semoga bisa membantu kalian yang sedang mencari buku puisi untuk menggambarkan perasaan kalian.

Creator Image
Noviyana Shiali
Lifestyle blogger
  • M. Aan Mansyur
    Melihat Api Bekerja


    Noviyana Shiali

    "Cintaku kepadanya melampaui jangkauan kata. Aku cuma mampu mengecupkannya dengan mata." -Aan Mansyur

    Melihat Api Bekerja merupakan salah satu buku antologi puisi karya Aan Mansyur. Buku ini pertama kali diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama, pada tahun 2015 silam. 28 sajak di dalamnya mengusung tema yang didominasi oleh keresahan tentang kehidupan, percintaan, dan tentunya patah hati. Setiap pembaca pasti akan dibuat takjub dengan gaya bahasa dan diksi yang digunakan penyairnya.

    Selain sajak-sajak yang indah, ilustrasi karya Muhammad Taufik yang tertuang dalam buku ini menambah kesan estetik pada setiap lembarnya. Keberadaan gambar surreal tersebut tentu semakin memperkaya persepsi di kepala setiap pembaca. Perpaduan puisi dan ilustrasi yang apik, membuat setiap deret kata dalam buku Melihat Api Bekerja lebih bernyawa dan masuk ke dalam jiwa pembaca.
  • M. Aan Mansyur
    Tidak Ada New York Hari Ini


    Noviyana Shiali

    “Tidak ada puisi hari ini. Tidak ada puisi kemarin. Aku menghapus seluruh kata sebelum sempat menuliskannya.”- Aan Mansyur

    Bagi penyuka puisi cinta, kumpulan puisi karya Aan Mansyur berjudul Tidak Ada New York Hari Ini mungkin bisa menjadi favorit kalian. Buku yang memuat 31 puisi ini konon terinspirasi dari sosok legendaris, yaitu tokoh Rangga dalam Film Ada Apa dengan Cinta? Tokoh dalam film yang sempat hype beberapa tahun silam ini memang sukses memorak-porandakan hati wanita.

    Dilihat dari sampulnya, puisi-puisi ini seolah merupakan ungkapan isi hati Rangga kepada Cinta. Aan Mansyur sebagai penulis berhasil menghadirkan sosok tersebut ke dalamnya. Tak heran bila dua tahun silam, buku ini sempat meledak di pasaran, bersamaan dengan booming-nya film AADC 2.

    Buku ini juga semakin menarik dengan paduan visual gambar suasana perkotaan dan jalanan di New York yang artistik, karya Mo Riza. Buku ini rasanya wajib untuk dimiliki oleh siapa saja yang ingin menikmati suguhan karya yang apik.
  • Adimas Immanuel
    Di Hadapan Rahasia


    Noviyana Shiali

    “Katamu Tuhan tinggal dalam diri, tapi kau berdoa menatap langit, tak menunduk menatap tubuh. Seolah Tuhan begitu jauh”- Adimas Immanuel

    Membaca adalah salah satu cara untuk memperkaya kosakata. Oleh sebab itu, buku karya Adimas Immanuel ini menjadi salah satu bacaan yang patut kalian coba. Kalian akan menemukan puisi-puisi dengan pemilihan kata yang tidak biasa. 

    Puisi-puisi dalam buku Di Hadapan Rahasia ini konon terinspirasi dari lukisan-lukisan kuno dan musik klasik. Sejenak, kening kita mungkin akan berkerut ketika mencerna setiap larik-lariknya. Puisi-puisi ini mengajak pembaca untuk merenungi kehidupan, cinta, hingga kepercayaan terhadap Tuhan. 

    Buku yang berisi tujuh puluh puisi ini juga menghadirkan ilustrasi yang misterius, karya Chenska SP. Ilustrasinya dibuat seolah terpisah dan disambung di setiap halaman. Meski mengandung beberapa kosakata asing, secara keseluruhan buku ini termasuk kumpulan puisi yang keren.
  • Joko Pinurbo
    Baju Bulan


    Noviyana Shiali

    “Setelah punya rumah, apa cita-citamu? Kecil saja: ingin sampai rumah saat senja supaya saya dan senja sempat minum teh bersama di depan jendela.”- Joko Pinurbo

    Bukan Joko Pinorbo namanya bila tidak mampu membuat pembaca berdecak kagum pada kesederhaan kata dan unsur jenaka yang ditulisnya. Buku Baju Bulan yang terbit tahun 2013 ini berisi puisi-puisi yang menggambarkan kehidupan sehari-hari. Joko Pinorbo atau kerap disapa Jokpin, berhasil menuliskan kompleksitas kehidupan dengan diksi sederhana dan mudah dipahami pembaca. Meski demikian, puisi-puisinya tetap apik dan sarat akan makna.

    Buku puisi yang memuat 60 puisi pilihan ini konon ditulis Jokpin dalam rentang waktu 1991-2012. Kita akan banyak menemukan kata umum seperti celana, baju, capek, dan kata lain yang selintas terkesan tidak puitis. Namun, kata-kata tersebut berubah menjadi rangkaian yang apik bila diramu oleh Jokpin. Unik memang!
  • Joko Pinurbo
    Malam Ini Aku Akan Tidur di Matamu


    Noviyana Shiali

    “Aduh sayang, jarak itu sebenarnya tak pernah ada. Pertemuan dan perpisahan dilahirkan perasaan” – Joko Pinurbo

    Bila pada buku karya Jokpin sebelumnya lebih banyak puisi pendek dan jenaka, di buku ini kalian justru akan menemukan puisi panjang yang bertema kehidupan sosial. Sebagian besar puisinya pernah dimuat di sejumlah buku berjudul Celana (2019) sampai Tahilalat (2012). Konon, buku ini merupakan rangkuman puisi dari buku-buku beliau sebelumnya.

    Buku setebal 125 halaman ini diterbitkan pada tahun 2016 dan memuat 79 puisi, dengan sampul berwarna biru. Membaca setiap puisi panjang di dalamnya seolah membaca sebuah cerita pendek yang mengisahkan hal-hal yang terjadi di sekitar kita. Misalnya puisi berjudul Penyanyi yang Pulang Dinihari, yang puisinya terdapat di halaman 10-15. Cukup panjang, bukan? Kepiawaian Jokpin dalam merangkai kata dan mengajak pembaca merenungi hal yang kadang malah dipandang remeh ini wajib kalian baca. 
  • Sapardi Djoko Damono
    Hujan Bulan Juni


    Noviyana Shiali

    “Aku mencintaimu. Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan keselamatanmu” -Sapardi Djoko Damono

    Para penikmat sastra pasti sudah tidak asing lagi dengan buku bertajuk Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono. Kumpulan puisi yang bertema romansa cinta ini merupakan satu dari sederet puisi populer Eyang Sapardi yang pertama kali diterbitkan Grasindo pada tahun 1994. Buku ini pernah mendapat penghargaan Anugerah Buku Asean untuk kategori Buku Kompilasi Terbaik pada tahun 2018 di Kuala Lumpur, Malaysia.

    Puisi-puisi Eyang Sapardi tidak bisa dipungkiri lagi keindahan kata dan diksinya. Karya beliau mampu menyentuh jiwa siapapun yang membacanya. Penggambaran cinta yang sederhana membuat pembaca mampu meresapi setiap makna yang ingin disampaikan penulis. Salah satu puisinya yang paling terkenal adalah "Aku Ingin", yang berisi ungkapan cinta yang sangat manis. 

    Buku puisi legendaris ini berisi 102 puisi dan telah dibuat juga dalam versi novel pada tahun 2015. Menariknya lagi, cerita dalam novel tersebut pun telah diangkat ke layar lebar dan ditayangkan pada bulan November 2017 lalu.
  • W.S. Rendra
    Ballada Orang-orang Tercinta


    Noviyana Shiali

    Sejak semalam orang kota menembaki
    dengan dendam tuntutan mati
    dan ia lari membawa diri.
    Seluruh subuh, seluruh pagi...
    - W.S Rendra

    W.S Rendra adalah salah satu sastrawan Indonesia yang melahirkan karya-karya fenomenal. Salah satu karyanya yang cukup terkenal, sekaligus buku pertamanya adalah kumpulan puisi bertajuk Ballada Orang-orang Tercinta. Buku ini diterbitkan pertama kali pada tahun 1957 dan sudah dicetak ulang bekali-kali. Buku puisi ini termasuk tipis, dengan 19 puisi di dalamnya.

    Setiap kata yang dirangkai dalam buku puisi ini akan membuat kita tersedot dalam suasana di dalamnya. Isu-isu sosial, ketidakadilan, serta penindasan yang diceritakannya meninggalkan rasa sesak dan duka. Beberapa puisi seperti Tangis, Perempuan Sial, Balada Ibu Yang Dibunuh bahkan sudah menimbulkan sayatan di hati, hanya dengan membaca judulnya.

    Buku puisi ini boleh saja tipis, tetapi makna yang tertoreh di dalamnya amatlah besar. Kesan yang ditinggalkan bagi pembaca pun begitu mendalam. Membaca buku ini, seperti terapi bagi hati agar menjadi lebih lembut dan peka.