10 Rekomendasi Jam Tangan Kulit untuk Wanita Terbaik

Jam tangan dengan dial tipe ini paling banyak dijual di pasaran, terutama jam tangan model klasik. Pada dial-nya terdapat penanda angka yang jelas. Penanda angka tersebut dapat berupa angka latin, romawi, atau bisa juga dengan strip dan simbol lainnya.

Singkatnya, waktu atau jam akan terbaca dengan mudah karena jarumnya menunjuk ke angka atau simbol yang tertera dengan jelas. Meski demikian, dial tipe ini tak selalu menampilkan 12 angka secara komplet. Ada juga yang hanya mencantumkan empat atau dua angka sebagai patokan.

Jam tangan yang memiliki dial tipe ini biasanya akan terlihat lebih minimalis dan unik. Pasalnya, pada dial tidak ada angka atau simbol yang biasanya dijadikan penanda waktu. Pengguna akan bergantung pada arah jarum jam dan memperkirakan ketepatannya. Bagi Anda yang sudah terbiasa, hal ini tentu bukan masalah. Namun, Anda yang masih awam dan sering terburu-buru kami sarankan untuk tidak memilih dial tanpa angka.

Apabila diameter pergelangan tangan Anda berkisar antara 13–15 mm, artinya pergelangan tangan Anda tergolong kecil. Anda bisa mencari jam tangan dengan diameter case antara 20–32 mm dan strap yang ramping. Hindari memilih jam tangan berukuran besar karena akan tampak bulky dan membuat pergelangan Anda tampak tenggelam. Di samping itu, jam tangan kecil juga akan membuat tampilan menjadi lebih manis dan anggun.

Rata-rata ukuran diameter pergelangan wanita adalah 13,9–16 mm. Jika lebih dari itu, pergelangan Anda termasuk besar. Untuk pergelangan berukuran rata-rata, case dengan diameter 35–40 mm akan terlihat pas. Sementara itu, Anda yang memiliki pergelangan tangan besar bisa memilih case berdiameter 42–46 mm.

Selain menyesuaikan ukuran case, Anda juga bisa memilih strap yang lebih lebar. Meskipun demikian, beberapa wanita mungkin kurang menyukai jam tangan besar karena membuat tampilan menjadi boyish. Jika demikian, Anda tetap bisa menyesuaikan ukuran jam tangan dengan preferensi Anda masing-masing.

Kulit asli atau biasa disebut genuine leather umumnya didapatkan dari kulit sapi. Harga kulit sendiri beragam tergantung dari kualitas yang ditawarkan oleh penjual. Namun, tentu saja lebih mahal jika dibandingkan dengan kulit imitasi.

 
Lalu, seperti halnya kulit manusia, kulit asli juga terlihat tidak sempurna. Kulit asli biasanya memiliki perbedaan warna, goresan, kerutan, atau keriput. Anda juga bisa menekan atau menggores sedikit dan melihat perubahan tekstur kulit untuk membuktikan keasliannya.

 
Di samping itu, kulit asli juga tidak mudah terbakar oleh api dan menyerap air. Meski cara tes seperti ini tidak disarankan, Anda bisa membuktikannya dengan cara membakarnya sedikit atau mencipratkan kulit dengan air. 

Jika Anda mencari jenis kulit yang paling menyerupai kulit asli, PU leather solusinya. PU leather adalah percampuran antara sisa kulit hewan asli dengan jenis olahan plastik polyutherane. Percampuran ini bertujuan untuk tetap memberi pori-pori pada permukaan. Selain itu, kualitas dan daya tahan PU adalah yang terbaik dibanding kulit imitasi lainnya. Meskipun begitu, tetap ada perbedaan signifikan antara PU dan genuine leather.

• Permukaan PU jauh lebih halus dan licin.
• PU leather lebih tahan terhadap gesekan, tahan aus, dan teksturnya stabil pada suhu dingin ataupun panas.
• Perawatannya lebih mudah karena PU aman dicuci menggunakan deterjen sekalipun.