7 Rekomendasi Permainan Anak Laki-Laki untuk Menyiasati Kecanduan Gadget

7 Rekomendasi Permainan Anak Laki-Laki untuk Menyiasati Kecanduan Gadget

Gadget merupakan bagian yang tak terpisahkan dari setiap individu, termasuk anak. Apalagi bagi anak laki-laki yang sudah mulai mempunyai pergaulan di luar rumah, seperti lingkungan sekolah. Begitu ada kesempatan berkenalan dengan internet, kecepatan anak mengenal dunia maya jauh melebihi kemampuan kita sebagai orang tua.
Saya memaklumi anak akrab dengan gadget dan internet karena sudah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan. Kendalanya, anak masih belum bisa mengontrol kapan harus berhenti kalau tidak diingatkan. Sebagai orang tua, kita tentu khawatir dengan kesehatannya serta dampak buruk lainnya. Karena itu, saya sering mengajak melakukan kegiatan atau memainkan mainan yang disukai untuk membantu mencegahnya kecanduan gadget.

Creator Image
YSalma
Lifestyle blogger
  • Polygon
    Heist 2


    YSalma

    Saya selalu kagum dengan salah satu kebiasaan masyarakat Jepang, yaitu bersepeda. Padahal, teknologi transportasi yang mereka kuasai sudah sangat canggih. Alat transportasi yang merajai jalanan di Indonesia pun sebagian besar adalah produk Jepang. Pemikiran bahwa bersepeda merupakan kegiatan sehat selalu saya doktrinkan pada anak, tentunya dengan menyontohkan juga dalam keseharian.

    Saya termasuk pengguna sepeda dalam aktivitas seputar tempat tinggal. Bersepeda bersama anak juga bermanfaat untuk meningkatkan bonding serta melatih keseimbangan anak. Sepeda roda dua pertama yang membuat anak saya jatuh cinta adalah Polygon Heist 2.0.

    Polygon Heist 2.0 merupakan perpaduan sepeda santai dan sepeda gunung. Sepeda yang lumayan cepat dan ringan saat digowes, namun tetap terlihat gaya dan keren. Tentunya, sepeda ini sangat nyaman saat diajak berpetualang ringan pada jalanan yang naik turun, atau ketika dipakai mengitari jalanan kompleks.
  • Takara Tomy
    Transformers Prime Ultra Magnus


    YSalma

    Permainan anak laki-laki tidak melulu tentang kegiatan di luar rumah. Akan tetapi, tentang bagaimana menyalurkan tangan atau kakinya yang tidak bisa diam lama saat tidak berkegiatan.
    Memberikan mainan yang kurang disukai memang bisa membuatnya teralihkan sejenak dari gadget. Namun, kebanyakan mainan itu akan cepat rusak dan berakhir di tempat sampah sebab anak memainkannya tanpa melibatkan emosi.

    Orang tua tentu berharap anak bisa belajar merawat dan menjaga mainan. Salah satu caranya adalah dengan membelikannya mainan dari karakter film favoritnya seperti action figure seri Transformers Prime ini. Walau harganya termasuk lumayan, saya sangat puas melihat anak saya yang antusias saat merakit dan mengubah-ubah bentuk mainannya.

    Semua dilakukan anak saya sambil menceritakan ulang karakter Ultra Magnus. Kegiatan bermain action figure ini tanpa disadari ternyata juga mengasah daya imajinasi anak.
  • Matrixline
    RC Car Lamborghini Gallardo


    YSalma

    Dapat dipastikan hampir semua anak laki-laki menyukai hal yang berbau balapan. Namun, mereka juga paham tidak mudah melakukannya mengingat jalanan bukanlah arena balap. Emosi petualangan inilah yang terkadang ingin mereka rasakan melalui game pada gadget.
    Sebagai orang tua, saya harus kreatif dalam menyikapinya. Saya kemudian mengarahkan emosi ini lewat permainan mobil yang menggunakan remote control. Agar semakin menarik, saya melibatkan anak dalam memilih mobil-mobilan kecepatan tinggi itu.

    Anak saya menjatuhkan pilihan pada merek ini karena selain tampilannya mewah, kecepatannya juga oke. Saat terjadi benturan ketika memainkannya, body mobil yang berbahan metal ringan ini juga hanya tergores sedikit saja sehingga awet.

    Permainan mobil yang dikendalikan dari jarak jauh ini membutuhkan koordinasi yang baik antara mata dan jari, kecepatan berpikir, serta ketepatan memperhitungkan waktu saat mobilnya menemui rintangan. Dengan ini, anak tetap mendapatkan sensasi permainan sekaligus mengasah koordinasi keterampilan motorik.
  • YongJun
    Magic Cube Glow in The Dark


    YSalma

    Salah satu kegiatan yang dilakukan anak saya menggunakan gadget adalah melihat video para selebritas dunia maya. Konten tersebut membuatnya asyik hingga lupa waktu dan kadang penasaran ingin meniru. Saya senang karena anak tergugah mempelajari hal baru secara autodidak. Sayangnya, dia kembali beranggapan menjadi penonton itu lebih seru saat hasilnya tidak sesuai yang diharapkan.
    Karena itulah, saya sangat bersuka cita ketika dia menginginkan rubik yang bisa bersinar dalam gelap ini. Setelah mencoba menyusun rubik, dia menyadari bahwa perlu ketekunan dan usaha berulang kali untuk menampilkan gemerlap warna sama pada satu sisi yang memukau itu.

    Begitupun dengan kehidupan nyata dan yang dilihatnya di dunia maya. Tak ada satupun yang instan, semua memerlukan proses. Manfaatkan gadget untuk mempelajari ilmu baru, termasuk algoritma untuk memecahkan teka-teki rubik.
  • Takara Tomy
    Beyblade Big Bang Pegasis F:D


    YSalma

    Permainan gasing termasuk permainan yang sudah sangat lama saya perkenalkan pada anak. Gasing yang digunakan masih gasing tradisional yang terbuat dari bambu. Sambil mengenalkan mainan ini, saya juga menceritakan keseruan masa kecil bersama teman-teman bermain gasing dari buah pinang, yang bagian ujung untuk berputarnya diberi kayu yang diraut tajam seperti ujung pensil.
    Saat serial animasi Beyblade tayang di televisi nasional, permainan gasing kembali booming. Anak saya bisa melupakan gadget, asyik memainkan gasing jenis modern bernama Beyblade ini. Beyblade adalah gasing yang bisa dilepas serta dirakit ulang dengan kombinasi part lain.

    Dalam permainan gasing kekinian ini, anak saya belajar memahami cara menerima kekalahan dalam pertandingan permainan dengan teman-temannya. Sebab, gasing Beyblade yang ditandingkan adalah hasil modifikasi masing-masing anak. Anak juga belajar mengevaluasi kekurangan yang dilakukan saat membuat kombinasi ulang Beyblade.

    Menurut saya, kekurangan dari permainan ini adalah anak menjadi terpacu untuk mengoleksi berbagai jenis Beyblade agar bisa dibongkar pasang serta dirakit ulang. Saya sebagai orang tua mengingatkan bahwa permainan tujuannya bukanlah menang kalah, tapi bersenang-senang bersama teman-teman.
  • Kelereng Gundu Metalik Kilap


    YSalma

    Walaupun saya perempuan, saya termasuk generasi yang masa kecilnya diwarnai dengan permainan kelereng. Saya tahu bagaimana rasanya bidikan jentikan jari meleset tidak mengenai sasaran, hampir sepanjang permainan. Itu juga dialami semua anak yang ikut memainkan gundu. Terkadang sempat emosi saking geregetannya. Namun, hal ini malah membuat bidikan kelereng semakin melenceng.
    Kelereng menjadi salah satu permainan favorit saya dan anak di rumah. Harganya murah, isinya banyak, mainnya seru, merupakan daya tarik permainan ini. Permainan kelereng juga berguna untuk terapi emosi.

    Agar kelereng bisa tepat mengenai sasaran, kita harus tenang, fokus, memperkirakan jarak kelereng yang dibidik dengan tepat, kemudian menyesuaikan kekuatan jentikan jari. Anak saya akan tertawa ngakak bila melihat bidikan kelereng saya masih sering meleset.
  • Yoyo Kayu Natural


    YSalma

    Yoyo kayu ini cocok untuk anak yang baru pertama kali memainkannya. Dibandingkan yoyo yang terbuat dari bahan plastik atau logam, yoyo kayu jauh lebih stabil. Anak saya memiliki ketiga jenis yoyo tersebut, tetapi yang lebih sering dimainkan adalah yang berbahan kayu ini.
    Kelebihan yoyo kayu ini adalah tidak akan membentur lantai atau kaki meski saat kurang fokus mengayunkan tangan. Akan tetapi, jika sedang serius ingin belajar dan mengasah ketrampilan tangan serta teknik, lebih baik menggunakan yoyo metal. Permainan ini menuntut anak untuk tetap fokus sekaligus melatih kesigapan gerakan tangan anak.

favlist dari YSalma