Pramoedya Ananta Toer merupakan salah satu sastrawan kenamaan asli Indonesia. Beliau banyak menciptakan novel yang menceritakan tentang keadaan di Indonesia sejak zaman kerajaan hingga reformasi. Beberapa judul novelnya bahkan pernah dilarang terbit karena dianggap mengganggu keamanan negara.
Beberapa novel yang ditulis oleh Pramoedya Ananta Toer adalah Bumi Manusia, Gadis Pantai, dan Rumah Kaca. Pada artikel kali ini kami akan memberikan Anda beberapa poin penting ketika memilih buku Pramoedya Ananta Toer. Kami juga akan merekomendasikan sepuluh buku terbaik yang ditulis oleh Pram. Jadi, terus ikuti artikel ini!
Highlight Buku Pramoedya Ananta Toer Teratas
Lentera Dipantara
Menyaksikan kelahiran sebuah bangsa lewat kisah yang mengharu-biru
Lentera Dipantara
Kelanjutan dari Bumi Manusia, kisah Minke kehilangan Annelies
Lentera Dipantara
Perjalanan Minke sebagai pembela tanah air lewat media massa
Lentera Dipantara
Merekam kisah Minke sebagai aktivis melalui sudut pandang mata-mata Belanda
Galih Pangestu Jati lulus magister Ilmu Sastra Universitas Gadjah Mada pada tahun 2020. Selama beberapa tahun terakhir, ia bekerja sebagai jurnalis dan content writer di berbagai media nasional. Karena latar belakang studinya, Galih cukup akrab dengan dunia literasi dan sering menulis artikel tentang buku, baik nonfiksi maupun fiksi. Di mybest, Galih banyak membantu pembaca memilih produk terbaik melalui riset yang dalam, khususnya produk-produk teknologi. Saat ini, ia tinggal di Yogyakarta bersama dua kucingnya, Nana dan Nono.
Daftar isi
mybest adalah layanan yang memiliki database produk dan meregistrasikan lebih dari 2.000 produk setiap bulannya dengan penelitian yang menyeluruh. Setiap artikel mybest dibuat melalui proses panjang termasuk riset produk dan kebutuhan pembaca serta wawancara dengan ahli di bidangnya. Dengan artikel yang dibuat berdasarkan fakta dan hasil riset mendalam dan informasi yang dapat dipercaya, kami memberikan konten yang dapat dipercaya kepada para pembaca kami.
Pramoedya Ananta Toer adalah tokoh sastrawan besar yang lahir di Blora tahun 1925. Selama hidupnya, sastrawan yang lebih sering disapa Pram ini sudah menghasilkan lebih dari 50 karya dan diterjemahkan dalam 41 bahasa. Pram juga pernah menjalani karier militer pascakemerdekaan Indonesia. Selama di militer inilah, Pram menulis buku dan novelnya.
Pram pernah dipenjara karena karyanya sering mengkritik pemerintah pada saat itu. Puncaknya pada tahun 1960 Pram dipenjara tanpa proses pengadilan dan dibuang ke Pulau Buru. Di pulau inilah terlahir novel Tetralogi Buru.
Pram sebagai sastrawan sering mendapatkan penghargaan dari luar negeri. Akan tetapi, walaupun mendapat pengakuan dari luar negeri, di dalam negeri banyak yang membencinya. Pada tahun 1995, ketika ia mendapatkan penghargaan Ramon Magsaysay Award, 26 tokoh sastra di Indonesia melayangkan keberatan. Hal ini karena Pram pernah aktif sebagai bagian anggota sayap kiri Indonesia.
Karena usia yang lanjut dan kebiasaan merokok yang dimilikinya, pada tahun 2006 kesehatan Pram memburuk. Pada tanggal 30 April 2006 Pramoedya Ananta Toer berpulang. Sekalipun tidak pernah bebas menyuarakan gagasannya, karya-karya beliau masih dapat kita nikmati hingga sekarang.
Banyak karya yang sudah dihasilkan oleh Pramoedya Ananta Toer, baik yang berupa novel maupun teks drama. Karena namanya yang besar, beberapa kritikus sastra pun telah menjadikan karyanya sebagai objek kajian. Kali ini, kami akan memberikan beberapa tips dalam memilih buku Pramoedya Ananta Toer.
Seperti disebutkan sebelumnya, puluhan judul buku telah dihasilkan dari tangan dingin Pram. Jenis karyanya pun dapat dibagi menjadi dua, yakni fiksi dan nonfiksi. Untuk kategori fiksi, Pram telah menulis beberapa judul novel, kumpulan cerpen, dan teks drama. Beberapa karyanya memang menggunakan latar sejarah, mulai dari zaman kerajaan hingga Orde Baru.
Novelnya yang terkenal adalah tertalogi Buru yang terdiri dari Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca. Seri yang pertama, yakni Bumi Manusia, sempat diangkat menjadi film oleh sutradara Hanung Bramantyo. Di samping itu, Pram juga menulis buku nonfiksi, khususnya biografi, dengan judul Panggil Aku Kartini Saja.
Fiksi sejarah merupakan fiksi yang ditulis berdasarkan kejadian nyata di suatu tempat, bahkan jauh sebelum penulis lahir. Sekalipun ditulis berdasarkan kejadian yang terjadi, fiksi sejarah tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Terkadang penulis juga menuliskan kisah alternatif pada karyanya.
Beberapa contoh fiksi sejarah yang ditulis oleh Pramoedya Ananta Toer adalah Arok Dedes dan Tetralogi Buru. Keduanya merupakan fiksi sejarah yang menggunakan elemen-elemen sejarah di dalamnya. Arok Dedes merupakan karya yang ditulis berdasarkan cerita di zaman Kerajaan Singosari. Sementara itu, Tetralogi Buru merupakan seri novel yang menggunakan latar zaman kolonial.
Tokoh wanita dalam buku Pramoedya Ananta Toer biasanya adalah wanita tangguh yang berani melawan meski berstatus sosial rendah. Pram menggunakan tokoh wanita dalam novel berbalut roman yang memberikan sisi emosional. Tokoh wanitanya ditulis kuat, tajam, pembelajar, kritis, dan pantang tunduk pada ideologi.
Salah satu karya Pram yang mengetengahkan sosok wanita adalah Gadis Pantai. Novel ini mencoba menyampaikan kritik terhadap situasi sosial yang mewajarkan pernikahan dini. Selain itu, dalam Panggil Aku Kartini Saja, Pram mencoba untuk menggali pemikiran-pemikiran salah satu pahlawan wanita Indonesia, R.A. Kartini.
Pramoedya Ananta Toer memang salah satu sastrawan ternama Indonesia. Banyak karyanya yang sudah dikaji secara akademis oleh para akademia dari dalam dan luar negeri. Beberapa kajian tersebut telah diterbitkan menjadi buku. Jika Anda mahasiswa jurusan sastra atau humaniora dan ingin melengkapi karya tentang Pram, bacalah beberapa buku kajian tentangnya.
Penulis yang pernah menulis tentang Pram adalah Eka Kurniawan dalam buku berjudul Pramoedya Ananta Toer dan Sastra Realisme Sosialis. Selain itu, Muhidin M. Dahlan juga pernah menulis tentang Pram dalam buku Pramoedya Ananta Toer: Yang Berumah dalam Buku.
Produk | Gambar | Harga terendah | Poin | Perincian | |||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Tema | Target pembaca | Penerbit | Jumlah halaman | Tahun terbit | Rating di Goodreads | Bahasa | Setting lokasi | Asal negara | Terjemahan | Asal bahasa | Best seller | Penghargaan | Difilmkan | Judul film | |||||
1 | Lentera Dipantara Pramoedya Ananta Toer - Bumi Manusia | ![]() | Menyaksikan kelahiran sebuah bangsa lewat kisah yang mengharu-biru | Roman sejarah | Dewasa | Lentera Dipantara | 535 halaman | 2005 | 4.42 dari 5 | Bahasa Indonesia | Surabaya, Jawa Timur | Indonesia | Bahasa Indonesia | The Fund For Free Expression, Wetheim Award, Ramon Magsaysay Award, UNESCO Madanjeet Singh Prize | Bumi Manusia | ||||
2 | Lentera Dipantara Pramoedya Ananta Toer - Anak Semua Bangsa | ![]() | Kelanjutan dari Bumi Manusia, kisah Minke kehilangan Annelies | Roman sejarah | Dewasa | Lentera Dipantara | 539 halaman | 2006 | 4.42 dari 5 | Bahasa Indonesia | Tulangan, Jawa Timur | Indonesia | Bahasa Indonesia | Tidak diketahui | Tidak ada | ||||
3 | Lentera Dipantara Pramoedya Ananta Toer - Jejak Langkah | ![]() | Perjalanan Minke sebagai pembela tanah air lewat media massa | Roman sejarah | Dewasa | Lentera Dipantara | 732 halaman | 2006 | 4 dari 5 | Bahasa Indonesia | Batavia | Indonesia | Bahasa Indonesia | Tidak diketahui | Tidak ada | ||||
4 | Lentera Dipantara Pramoedya Ananta Toer - Rumah Kaca | ![]() | Merekam kisah Minke sebagai aktivis melalui sudut pandang mata-mata Belanda | Fiksi sejarah | Dewasa | Lentera Dipantara | 646 halaman | 2009 | 4.34 dari 5 | Bahasa Indonesia | Batavia | Indonesia | Bahasa Indonesia | Tidak diketahui | Tidak ada | ||||
5 | Lentera Dipantara Pramoedya Ananta Toer - Arok Dedes | ![]() | Penuh intrik politik, sisi lain Ken Arok yang diceritakan secara apik! | Fiksi sejarah, roman, sosial politik | Dewasa | Lentera Dipantara | 561 halaman | 2009 | 4.24 dari 5 | Bahasa Indonesia | Tumapel, Singosari | Indonesia | Bahasa Indonesia | Tidak diketahui | Tidak diketahui | Tidak ada | |||
6 | Lentera Dipantara Pramoedya Ananta Toer - Gadis Pantai | ![]() | Mencabik-cabik hati pembaca lewat kisah Gadis Pantai yang menjadi "istri simpanan" | Romansa, tragedi | Dewasa | Lentera Dipantara | 272 halaman | 2007 | 4.12 dari 5 | Bahasa Indonesia | Rembang | Indonesia | Bahasa Indonesia | Kiriyama Prize Nominee for Fiction | Tidak ada | ||||
7 | Warning Books Muhidin M. Dahlan - Pramoedya Ananta Toer: Yang Berumah dalam Buku | ![]() | Lebih mengenal sosok Pram lewat 50 esai pendek tentang kehidupan dan pemikirannya | Esai/biografi | Dewasa | Warning Books | 212 halaman | 2021 | 4.63 dari 5 | Bahasa Indonesia | Tidak diketahui | Indonesia | Bahasa Indonesia | Tidak diketahui | Tidak diketahui | Tidak ada | |||
8 | Kepustakaan Populer Gramedia Pramoedya Ananta Toer - Mangir | ![]() | Teks drama karya Pram tentang penaklukan Mataram terhadap Ki Ageng Mangir | Fiksi sejarah | Dewasa | Kepustakaan Populer Gramedia | 163 halaman | 2015 | 3.57 dari 5 | Bahasa Indonesia | Mangir | Indonesia | Bahasa Indonesia | Tidak diketahui | Tidak diketahui | Tidak ada | |||
9 | Lentera Dipantara Pramoedya Ananta Toer - Midah Simanis Bergigi Emas | ![]() | Novel sastra yang ringan untuk dibaca di waktu luang | Romansa | Dewasa | Lentera Dipantara | 132 halaman | 2010 | 3.74 dari 5 | Bahasa Indonesia | Jakarta | Indonesia | Bahasa Indonesia | Tidak diketahui | Tidak diketahui | Tidak ada | |||
10 | Gramedia Pustaka Utama Eka Kurniawan - Pramoedya Ananta Toer dan Sastra Realisme Sosialis | ![]() | Buah tulisan Eka Kurniawan tentang jejak kreatif, filsafat, dan ideologi kepengarangan Pram | Biografi | Dewasa | Gramedia Pustaka Utama | 224 halaman | 2021 | 3.83 dari 5 | Bahasa Indonesia | Tidak diketahui | Indonesia | Bahasa Indonesia | Tidak diketahui | Tidak diketahui | Tidak ada |
Tema | Roman sejarah |
---|---|
Setting lokasi | Surabaya, Jawa Timur |
Bumi Manusia merupakan novel pertama dari Tetralogi Buru. Novel ini sudah diangkat menjadi film layar lebar berjudul sama. Karya sastra yang sempat dilarang peredarannya pada 1981 ni mengambil latar waktu pada masa kolonial. Novel ini bercerita tentang seorang pemuda pribumi cerdas bernama Minke yang memperjuangkan kedudukan pribumi pada masa kolonial Belanda.
Anda akan dibawa merasakan kondisi zaman penjajahan serta menyaksikan perubahan pendirian tokoh utamanya yang mengenyam pendidikan Belanda. Selain Minke, ada juga tokoh lain yang mencuri perhatian, yakni Nyai Ontosoroh dan Annelies. Jika Anda penasaran dengan jalan cerita dari tokoh-tokoh tersebut, novel ini tidak boleh Anda lewatkan.
Target pembaca | Dewasa |
---|---|
Penerbit | Lentera Dipantara |
Jumlah halaman | 535 halaman |
Tahun terbit | 2005 |
Rating di Goodreads | 4.42 dari 5 |
Bahasa | Bahasa Indonesia |
Asal negara | Indonesia |
Terjemahan | |
Asal bahasa | Bahasa Indonesia |
Best seller | |
Penghargaan | The Fund For Free Expression, Wetheim Award, Ramon Magsaysay Award, UNESCO Madanjeet Singh Prize |
Difilmkan | |
Judul film | Bumi Manusia |
Tema | Roman sejarah |
---|---|
Setting lokasi | Tulangan, Jawa Timur |
Anak Semua Bangsa merupakan novel kedua dari Tetralogi Buru. Novel ini terbit beberapa bulan setelah seri pertamanya, yakni Bumi Manusia. Sama seperti novel Bumi Manusia, karya yang satu ini juga dilarang terbit pada masa Pemerintah Orde Baru. Anak Semua Bangsa masih mengambil setting pada masa kolonialisme Belanda.
Minke diceritakan harus ditinggal secara paksa oleh istrinya, Annelies, ke Belanda. Di sisi lain, Minke melanjutkan hidupnya dengan belajar bisnis, hukum, dan berjuang untuk kaumnya yang tertindas kekejaman pemerintahan kolonialisme.
Target pembaca | Dewasa |
---|---|
Penerbit | Lentera Dipantara |
Jumlah halaman | 539 halaman |
Tahun terbit | 2006 |
Rating di Goodreads | 4.42 dari 5 |
Bahasa | Bahasa Indonesia |
Asal negara | Indonesia |
Terjemahan | |
Asal bahasa | Bahasa Indonesia |
Best seller | |
Penghargaan | Tidak diketahui |
Difilmkan | |
Judul film | Tidak ada |
Tema | Roman sejarah |
---|---|
Setting lokasi | Batavia |
Jejak Langkah adalah novel ketiga dari Tetralogi Buru. Pada seri sebelumnya (Anak Semua Bangsa), Minke menyadari kehidupan rakyat pribumi yang tertindas kekuasaan kolonial Belanda. Nah, pada seri ketiga ini, ceritanya berfokus pada Minke sebagai pelopor pergerakan yang membawahi organisasi modern.
Buku ini bercerita tentang karier Minke sebagai penulis sekaligus pendiri surat kabar. Diceritakan juga pernikahan Minke dengan seorang putri berpendidikan tinggi dari kerajaan di Maluku. Keduanya saling membahu mengurusi surat kabar tersebut. Namun, karena suatu kesalahan menulis yang dilakukan anak buahnya, Minke ditangkap polisi dan diasingkan ke luar Jawa.
Target pembaca | Dewasa |
---|---|
Penerbit | Lentera Dipantara |
Jumlah halaman | 732 halaman |
Tahun terbit | 2006 |
Rating di Goodreads | 4 dari 5 |
Bahasa | Bahasa Indonesia |
Asal negara | Indonesia |
Terjemahan | |
Asal bahasa | Bahasa Indonesia |
Best seller | |
Penghargaan | Tidak diketahui |
Difilmkan | |
Judul film | Tidak ada |
Tema | Fiksi sejarah |
---|---|
Setting lokasi | Batavia |
Rumah Kaca merupakan novel pamungkas dari Tetralogi Buru. Novel ini cukup berbeda dari tiga novel sebelumnya karena menggunakan sudut pandang Jacques Pangemanann, mata-mata dari pihak kolonial Belanda. Ia ditugaskan untuk merekam kegiatan Minke sebagai aktivis pergerakan kemerdekaan RI.
Dalam buku ini, digambarkan secara jelas cara pemerintah Belanda dalam berpolitik untuk menekan aktivisme Minke. Anda yang menyukai fiksi sejarah dengan tema perjalanan pergerakan kemerdekaan Indonesia patut membaca buku ini!
Target pembaca | Dewasa |
---|---|
Penerbit | Lentera Dipantara |
Jumlah halaman | 646 halaman |
Tahun terbit | 2009 |
Rating di Goodreads | 4.34 dari 5 |
Bahasa | Bahasa Indonesia |
Asal negara | Indonesia |
Terjemahan | |
Asal bahasa | Bahasa Indonesia |
Best seller | |
Penghargaan | Tidak diketahui |
Difilmkan | |
Judul film | Tidak ada |
Tema | Fiksi sejarah, roman, sosial politik |
---|---|
Setting lokasi | Tumapel, Singosari |
Anda yang memiliki ketertarikan dengan sejarah mungkin akan menyukai novel yang satu ini. Novel ini bercerita tentang kisah Ken Arok dan Ken Dedes dari Kerajaan Singosari yang sudah sangat terkenal di Indonesia. Kebanyakan penulis menceritakan kisah Kerajaan Singosari dengan sentuhan supranatural. Akan tetapi, Pram membuat kisah Ken Arok dan Ken Dedes menjadi berbalut roman dan sosial politik.
Pada buku sejarah, Ken Arok lebih banyak digambarkan sebagai pemberontak. Namun, pada novel ini Pram mengambil sudut pandang lain untuk menceritakan sosok Ken Arok dari sisi yang lebih humanis. Anda akan dibuat hanyut dengan penggambaran sosoknya.
Target pembaca | Dewasa |
---|---|
Penerbit | Lentera Dipantara |
Jumlah halaman | 561 halaman |
Tahun terbit | 2009 |
Rating di Goodreads | 4.24 dari 5 |
Bahasa | Bahasa Indonesia |
Asal negara | Indonesia |
Terjemahan | |
Asal bahasa | Bahasa Indonesia |
Best seller | Tidak diketahui |
Penghargaan | Tidak diketahui |
Difilmkan | |
Judul film | Tidak ada |
Tema | Romansa, tragedi |
---|---|
Setting lokasi | Rembang |
Roman tragedi ini berlatar masa penjajahan Belanda. Dikisahkan, Gadis Pantai adalah remaja berparas cantik dari keluarga nelayan. Dirinya yang berasal dari kaum jelata ini "dinikahi" oleh kaum priayi. Namun, statusnya ternyata tak ada beda dengan gundik atau pemuas nafsu belaka. Menurut beberapa sumber, Gadis Pantai merupakan kisah dari nenek kandung Pram sendiri.
Ceritanya makin terasa mengiris hati karena ending-nya yang mengambang. Novel ini semula memang direncanakan untuk dibuat trilogi. Sayangnya, hanya satu naskah yang berhasil diselamatkan, sedangkan sisanya dibakar oleh angkatan darat pada masa itu.
Target pembaca | Dewasa |
---|---|
Penerbit | Lentera Dipantara |
Jumlah halaman | 272 halaman |
Tahun terbit | 2007 |
Rating di Goodreads | 4.12 dari 5 |
Bahasa | Bahasa Indonesia |
Asal negara | Indonesia |
Terjemahan | |
Asal bahasa | Bahasa Indonesia |
Best seller | |
Penghargaan | Kiriyama Prize Nominee for Fiction |
Difilmkan | |
Judul film | Tidak ada |
Tema | Esai/biografi |
---|---|
Setting lokasi | Tidak diketahui |
Jika Anda penggemar karya-karya Pram, mungkin Anda juga penasaran dengan pemikiran serta kehidupannya. Anda yang ingin mengenal sosok Pram lebih dalam, silakan baca buku ini. Kumpulan esai tentang Pram ini ditulis oleh Muhidin M. Dahlan dan diterbitkan pada 2021.
Di dalamnya berisi 50 catatan tentang Pram dari sudut pandang Muhidin M. Dahlan. Ia pun menelurkan sebuah terma baru, yakni Pramis. Terma ini mengacu pada sebuah ideologi yang didasarkan pada pemikiran-pemikiran Pram tentang kebebasan dari manusia lain.
Target pembaca | Dewasa |
---|---|
Penerbit | Warning Books |
Jumlah halaman | 212 halaman |
Tahun terbit | 2021 |
Rating di Goodreads | 4.63 dari 5 |
Bahasa | Bahasa Indonesia |
Asal negara | Indonesia |
Terjemahan | |
Asal bahasa | Bahasa Indonesia |
Best seller | Tidak diketahui |
Penghargaan | Tidak diketahui |
Difilmkan | |
Judul film | Tidak ada |
Tema | Fiksi sejarah |
---|---|
Setting lokasi | Mangir |
Pramoedya Ananta Toer tidak hanya menulis novel dan buku cerita, tetapi juga menulis teks drama. Mangir merupakan salah satu teks drama yang ditulisnya. Mangir berlatar pasca-keruntuhan Majapahit pada 1527. Digambarkan keadaan pada saat itu kacau balau dan terjadi peperangan untuk menguasai wilayah.
Fokus cerita ini ada pada sosok Ki Ageng Mangir yang tidak mau tunduk terhadap Mataram. Hal ini pun membuat Panembahan Senopati merasa geram dan mencoba menaklukkannya. Putri Panembahan Senopati pun menjadi alat untuk menaklukkan Ki Ageng Mangir.
Target pembaca | Dewasa |
---|---|
Penerbit | Kepustakaan Populer Gramedia |
Jumlah halaman | 163 halaman |
Tahun terbit | 2015 |
Rating di Goodreads | 3.57 dari 5 |
Bahasa | Bahasa Indonesia |
Asal negara | Indonesia |
Terjemahan | |
Asal bahasa | Bahasa Indonesia |
Best seller | Tidak diketahui |
Penghargaan | Tidak diketahui |
Difilmkan | |
Judul film | Tidak ada |
Tema | Romansa |
---|---|
Setting lokasi | Jakarta |
Apabila Anda sedang mencari novel sastra yang cukup ringan untuk dibaca, novel ini dapat menjadi pilihan. Walaupun ringan, Pram tetap menyelipkan berbagai pesan dalam novel ini. Ia menggambarkan tokoh utama novel ini sebagai seseorang yang tidak mudah menyerah dalam menjalani hidup.
Buku ini berkisah tentang Midah yang ingin menjadi penyanyi keroncong di tengah keluarga yang menentangnya. Midah bahkan memutuskan untuk pergi dari rumah dan berjuang untuk menjadi penyanyi ketika dirinya tengah hamil tiga bulan.
Target pembaca | Dewasa |
---|---|
Penerbit | Lentera Dipantara |
Jumlah halaman | 132 halaman |
Tahun terbit | 2010 |
Rating di Goodreads | 3.74 dari 5 |
Bahasa | Bahasa Indonesia |
Asal negara | Indonesia |
Terjemahan | |
Asal bahasa | Bahasa Indonesia |
Best seller | Tidak diketahui |
Penghargaan | Tidak diketahui |
Difilmkan | |
Judul film | Tidak ada |
Tema | Biografi |
---|---|
Setting lokasi | Tidak diketahui |
Jika Anda penggemar karya-karya Pram, jangan lewatkan membaca buku biografi tentang Pram yang ditulis oleh Eka Kurniawan ini. Buku ini merupakan buah skripsi Eka Kurniawan ketika ia berkuliah di Fakultas Filsafat, UGM. Buku ini pertama kali terbit pada 1999, kemudian dicetak ulang pada 2021.
Dalam buku ini, Eka menyuguhkan cerita kehidupan Pramoedya Ananta Toer. Tak luput, Eka juga menelusuri jejak kreatif, filsafat, serta ideologi kepengarangan Pram. Buku ini wajib dibaca peneliti atau mahasiswa sastra Indonesia yang ingin menelaah karya-karya Pram dalam kaitannya dengan realisme sosialis.
Target pembaca | Dewasa |
---|---|
Penerbit | Gramedia Pustaka Utama |
Jumlah halaman | 224 halaman |
Tahun terbit | 2021 |
Rating di Goodreads | 3.83 dari 5 |
Bahasa | Bahasa Indonesia |
Asal negara | Indonesia |
Terjemahan | |
Asal bahasa | Bahasa Indonesia |
Best seller | Tidak diketahui |
Penghargaan | Tidak diketahui |
Difilmkan | |
Judul film | Tidak ada |
No. 1: Lentera Dipantara|Pramoedya Ananta Toer - Bumi Manusia
No. 2: Lentera Dipantara|Pramoedya Ananta Toer - Anak Semua Bangsa
No. 3: Lentera Dipantara|Pramoedya Ananta Toer - Jejak Langkah
No. 4: Lentera Dipantara|Pramoedya Ananta Toer - Rumah Kaca
No. 5: Lentera Dipantara|Pramoedya Ananta Toer - Arok Dedes
Lihat rekomendasi lengkapnya di siniDeskripsi setiap produk diambil dari informasi yang tersedia dari produsen, brand, dan situs marketplace.
Kebutuhan rumah tangga
Elektronik rumah tangga
Komputer & laptop
Kamera
Perawatan tubuh & kecantikan
Kesehatan
Makanan & minuman
Peralatan dapur
Fashion wanita
Fashion pria
Fashion anak
Ibu & anak
Interior & furnitur
Hobi
Outdoor & sports
DIY & tools
Perawatan hewan
Buku
Peralatan kantor & alat tulis
Otomotif
Perlengkapan pesta & hadiah
Handphone & tablet
Gaming
Program & aplikasi
Travelling