10 Rekomendasi Krim Malam untuk Kulit Berjerawat Terbaik [Ditinjau Dokter Kulit]

Produk non-comedogenic ialah produk yang diklaim berisiko rendah menyumbat pori-pori kulit sehingga risiko timbulnya komedo dan jerawat bisa diminimalkan. Oleh karena itu, Anda yang memiliki kulit berjerawat sebaiknya memilih krim malam dengan karakteristik non-comedogenic. Pertama, Anda bisa melihat label produk yang secara spesifik mencantumkan klaim non-comedogenic.

Berikutnya, Anda bisa mengutamakan krim malam yang teksturnya water-based sebab umumnya produk demikian tidak menyumbat pori-pori. Untuk mengetahui bentuk suatu produk water-based atau tidak, Anda perlu memperhatikan ingredients atau komposisi produk. Indikator untuk mengetahui suatu produk bertekstur ringan untuk kulit berjerawat:

• Apabila di daftar ingredients aqua tertulis di awal, tandanya krim malam tersebut tergolong water-based. 
• Adanya klaim 'lightweight' dan teksturnya 'gel' atau 'lotion'.

Dari sisi label terkait tekstur, pemilik kulit berminyak sebaiknya menghindari krim malam yang diklaim 'rich moisturizer'. Umumnya, klaim tersebut berkaitan dengan kandungan pelembap yang bersifat oklusif atau melapisi kulit sehingga berisiko menyumbat pori-pori.

Semua jenis kulit dengan berbagai skin concern memerlukan kandungan pelembap, termasuk kulit berjerawat. Hanya saja, kulit yang rentan berjerawat akan lebih nyaman dengan bahan pelembap yang karakternya ringan, antara lain:

• Hyaluronic acid: Mampu menarik dan menjaga air di kulit, menjadikan kulit terhidrasi dan terlihat lebih kenyal.
• Glycerin: Menarik dan mempertahankan kelembapan pada kulit, menjadikannya lembut, halus, dan terlindungi dari kekeringan.
• Ceramide: Merupakan komponen alami dari kulit yang memperkuat skin barrier dan mempertahankan kelembapan. Ceramide membantu mencegah kehilangan air dari kulit, menjaga kelembapan alami, dan mengurangi risiko iritasi serta dehidrasi.
• Aloe vera: Memiliki kemampuan alami untuk melembapkan kulit secara efektif, membantu mengurangi kekeringan, dan meningkatkan elastisitas kulit.

Apabila suatu produk mengandung beberapa bahan pelembap, posisi bahan-bahan tersebut dalam daftar ingredients mungkin tidak berurutan. Setiap bahan akan dituliskan berurutan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Jadi, pastikan minimal ada satu dari beberapa bahan pelembap tadi yang berada di posisi lima bahan terawal di daftar ingredients. Dengan begitu, efek kelembapan yang diberikan akan optimal.

Bahan-bahan pelembap oklusif seperti petroleum jelly atau mineral oil sebaiknya dihindari oleh pemilik kulit berjerawat. Pasalnya, bahan ini cenderung terasa 'berat' dan berisiko menyumbat pori-pori kulit. Jika pori-pori kulit tersumbat, risiko timbul komedo dan jerawat baru pun lebih besar.

• Tea tree oil: Termasuk essential oil, pemilik kulit sensitif perlu berhati-hati karena bahan ini rentan memicu iritasi. Bahan ini juga bersifat antibakteri karena mengandung senyawa aktif seperti terpinen-4-ol yang dapat menghambat pertumbuhan dan aktivitas bakteri.
• Azelaic acid: Persentase umum azelaic acid dalam produk kosmetika ialah 10% (kadar >10% umumnya sudah masuk kategori golongan obat keras). Zat ini menghambat pertumbuhan bakteri pada kulit dan mengurangi peradangan.
• Sulfur: Persentase umum sulfur dalam produk krim OTC ialah 5%. Meskipun tersedia krim malam yang mengandung sulfur, sebagian besar kandungan sulfur terdapat dalam spot treatment. Zat ini bekerja dengan menghambat pertumbuhan bakteri penyebab jerawat, seperti Propionibacterium acnes, dan membantu mengurangi peradangan kulit.

Seperti telah disebutkan sebelumnya, inflamasi merupakan salah satu dari empat pilar terjadinya jerawat. Maka dari itu, pemberian anti-inflamasi bisa jadi langkah tepat untuk membantu meredakan peradangan jerawat. Berikut beberapa bahan anti-inflamasi yang bisa dipertimbangkan bila Anda memiliki masalah jerawat ringan yang sedang meradang.

• Niacinamide: Hati-hati bila digunakan dalam kadar lebih dari 2% sebab bisa memicu iritasi. Zat ini berfungsi mengurangi produksi sebum dan peradangan pada kulit.
• Chamomile: Bahan ini mengandung senyawa-senyawa seperti bisabolol dan azulene yang dapat mengurangi peradangan pada kulit.
• Centella asiatica: Nama lain dari daun pegagan ini mengandung senyawa asiaticoside yang dapat menghambat reaksi peradangan. Jadi, kemerahan dan pembengkakan akibat jerawat dapat lebih diminimalkan jika krim malam mengandung bahan ini.

Tidak jarang masalah jerawat menimbulkan masalah selanjutnya yakni bekas jerawat. Untuk mengatasinya, Anda membutuhkan krim malam yang mengandung brightening agent. Berikut penjabaran lebih lengkapnya.