10 Rekomendasi Lampu Sorot Terbaik [Untuk Taman atau Outdoor] (Terbaru Tahun 2025)

Dibanding dengan lampu sorot halogen, lampu sorot LED punya banyak keunggulan. Tipe lampu sorot LED tidak cepat panas, lebih awet, dan minim perawatan. Lampu jenis LED juga memiliki sinar yang lebih terang dan lebih fokus. Dengan demikian, Anda bisa mendapatkan cahaya yang maksimal meski daya lampu tergolong kecil.

Lampu sorot LED juga mampu menghasilkan cahaya dengan kecerahan dan warna yang relatif lebih beragam. Oleh karena itu, lampu ini cocok untuk menyoroti objek-objek yang ada pada taman atau lingkungan luar. Misalnya, tanaman yang bersifat sebagai aksen, patung, kolam, dan lain-lain.

Anda perlu memperhatikan karakteristik dari cahaya lampu sorot taman. Mulai dari tingkat kecerahan, warna ambience, hingga tipe sorotannya. Pemilihan cahaya lampu yang tepat bisa membuat objek sorotan Anda terlihat lebih cantik saat malam hari. Oleh karena itu, simak poin berikut ini dengan saksama.

Lampu sorot taman biasanya memiliki rating IP54 atau IP65. Lampu dengan rating IP54 direkomendasikan jika pemasangannya tidak di area terbuka atau ditambahkan pelindung tambahan. Rating IP54 menunjukkan lampu hanya tahan terhadap percikan air dari segala arah. Jika terkena hujan deras atau terendam, lampu sorot bisa rusak. 

Karena itu, untuk pemasangan di area terbuka tanpa perlindungan tambahan, pilih lampu dengan rating IP65. Lampu taman dengan rating IP65 tahan terhadap cuaca ekstrem, seperti hujan deras serta aman dari debu.

Jangan lupa untuk mengecek konsumsi daya lampu sorotnya, khususnya jika Anda memasang banyak lampu. Sebenarnya konsumsi daya lampu sorot, terutama jenis LED tidak begitu besar. Namun, jika memakai beberapa lampu sekaligus, akumulasi biaya listrik tiap bulannya akan lebih besar. Besaran konsumsi daya listrik lampu sorot ini bervariasi, mulai 10 watt hingga 200 watt. 

Sebagai contoh, satu lampu sorot 50 watt, digunakan 12 jam setiap hari, asumsi tarif listrik Rp1,467 per kWh. Jika dikonversi untuk hitungan 1 jam, 50 watt terhitung menjadi 0.05 kWh. Dengan rumus daya listrik (kWh) x 12 jam x 30 hari x Rp1,467, maka biaya satu lampu sorot per bulannya sekitar Rp26,406. Makin banyak lampu atau makin besar konsumsi listriknya, biaya listrik per bulan Anda juga akan lebih besar. Jadi, harap diperhitungkan dengan baik.