Konstelasi bintang dan benda-benda langit memiliki pesona tersendiri untuk diamati. Sayangnya, jangkauan mata manusia terbatas sehingga tidak bisa melihat gugusan bintang dengan jelas. Karena itu, dibutuhkan teleskop atau teropong bintang agar Anda dapat menikmati keindahan langit.
Kali ini kami akan mengulas cara memilih teleskop bintang yang bagus untuk pemula dan profesional. Cara memilih ini disusun bersama outdoor activist kami, Adlai Yulianus. Ada banyak merek teleskop yang tersedia, seperti Nikula, Celestron, Space, dan sebagainya. Rekomendasi produk ini disusun dan diurutkan berdasarkan cara memilih mybest dan hasil riset produk-produk terlaris di marketplace. Yuk, simak informasinya!
Highlight Teleskop Bintang Teratas
Penggunaannya sangat mudah, eksplorasi objek astronomi dari dalam rumah
Lihat lebih dekat ke bulan dan bintang dengan tingkat zoom hingga 150 kali
Nikula
Teleskop sederhana untuk Anda yang ingin menjelajahi luar angkasa
Vixen
Pengamatan benda langit jadi lebih terarah berkat kontrol slow motion yang mudah
Pria yang bekerja di bidang komputer ini menekuni hobi kegiatan alam bebas sejak 1985. Adlai Yulianus yang akrab disapa Lele masih aktif dalam kegiatan alam bebas baik secara berkelompok maupun sendiri (solo). Beliau aktif melakukan kegiatan alam bebas di hutan rimba, gunung, pemanjatan tebing, dan penelusuran goa. Salah satu pencapaiannya adalah mendaki puncak Gunung Kerinci yang merupakan gunung berapi tertinggi di Indonesia (3.805 mdpl).
Dominiko adalah content planner di mybest dengan lebih dari 10 tahun pengalaman dalam digital content creation, SEO, dan analisis tren produk. Memulai karier di Kaskus sebagai writer dan strategist, ia mengasah keterampilan dalam content marketing, review produk, hingga copywriting. Kini, ia aktif berkolaborasi dengan pakar berbagai industri dan menggunakan riset berbasis data untuk menyusun rekomendasi produk yang akurat, tepercaya, dan bermanfaat bagi pembaca mybest.
Pakar dalam artikel ini hanya meninjau isi cara memilih. Produk dan layanan yang direkomendasikan bukanlah pilihan dari pakar.
Daftar isi
mybest adalah layanan yang memiliki database produk dan meregistrasikan lebih dari 2.000 produk setiap bulannya dengan penelitian yang menyeluruh. Setiap artikel mybest dibuat melalui proses panjang termasuk riset produk dan kebutuhan pembaca serta wawancara dengan ahli di bidangnya. Dengan artikel yang dibuat berdasarkan fakta dan hasil riset mendalam dan informasi yang dapat dipercaya, kami memberikan konten yang dapat dipercaya kepada para pembaca kami.
Teleskop atau teropong bintang adalah alat optik yang digunakan untuk mengamati benda-benda langit. Untuk itu, teleskop membuat objek yang letaknya jauh menjadi dapat dilihat oleh mata. Instrumen utama pada teropong bintang adalah lensa dan cermin. Kedua instrumen tersebut membantu Anda melihat objek dengan metode pengumpulan cahaya.
Makin besar aperture teleskop, makin banyak cahaya yang dikumpulkan. Pengertian aperture di sini adalah “bukaan”, yang merupakan diameter lensa atau cermin dari komponen optik utama teropong bintang. Jadi, objek yang diamati pun terlihat lebih jelas.
Umumnya teleskop bintang memiliki dua buah lensa cembung (positif), yaitu lensa objektif dan lensa okuler.
Bayangan yang dihasilkan dari kedua lensa tersebut bersifat maya, terbalik, dan diperbesar. Jadi, objek yang Anda lihat memiliki posisi terbalik dari posisi yang sebenarnya.
Sementara itu, teropong bumi berfungsi untuk melihat objek di permukaan bumi yang letaknya jauh. Biasanya teleskop bumi digunakan oleh nakhoda, pengamat aktivitas gunung berapi, tentara, dan pengamat burung.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat ingin memilih sebuah teleskop ruang angkasa. Silakan simak poin-poinnya secara saksama dan temukan produk yang paling pas.
Teleskop luar angkasa terdiri dari tiga bagian, yaitu tabung optik, dudukan, dan tripod. Tabung optiknya sendiri terbagi menjadi tiga jenis, yakni jenis refraktor, reflektor, dan catadioptric.
Teleskop refraktor memungkinkan Anda untuk mengamati benda-benda langit dengan jelas menggunakan lensa. Anda dapat menggerakkan teleskop ke arah yang diinginkan dan menemukan gugusan bintang yang ingin dilihat dengan mudah.
Anda juga tidak perlu menyesuaikan sumbu optik atau melakukan perawatan yang merepotkan sehingga cocok untuk pemula. Teleskop refraktor juga memiliki bobot lebih ringan daripada jenis lainnya. Teleskop jenis ini menggunakan lensa objektif di bagian depannya.
Jika ingin menikmati teleskop dengan cara mudah, Anda bisa memakai lensa achromatic. Namun, untuk menikmati observasi visual yang lebih indah, gunakan lensa apochromat.
Namun, teleskop tipe ini bisa membuat warna bintang terang terlihat seperti buram. Warna palsu dapat menjadi masalah serius bagi orang yang ingin melihat bulan dan planet dengan daya tinggi. Untungnya, hal tersebut dapat diminimalkan dengan menggunakan rasio fokus panjang atau kacamata khusus.
Selain itu, refraktor tidak dapat ditingkatkan dengan baik karena beberapa alasan. Sebagai contoh, biaya untuk membangun lensa yang bagus meningkat sangat tajam seiring dengan kemampuannya.
Sesuai namanya, teleskop reflektor adalah teleskop yang merefleksikan (memantulkan) cahaya dari objek yang diamati menggunakan cermin. Teleskop reflektor dapat memberikan gambar yang tajam dan kontras dengan biaya lebih murah dari refraktor dengan bukaan yang sama.
Teleskop jenis reflektor direkomendasikan untuk Anda yang ingin mengamati objek deep-sky seperti nebula. Teleskop reflektor yang paling umum adalah tipe Newtonian (ditemukan oleh Isaac Newton). Cermin utamanya cekung (berbentuk piring) dan melengkung di ujung bawah teleskop.
Namun, peephole (lensa intip) teleskop reflektor berada di samping sehingga objek langit yang dilihat ada di arah yang berlawanan. Karena menggunakan cermin, penampakan benda langit yang dihasilkan merupakan hasil proyeksi dari cerminnya. Maka dari itu, Anda butuh waktu untuk memahami arah objek saat memakai jenis ini.
Jenis teleskop bintang reflektor memerlukan adaptasi dengan suhu di sekitarnya. Sumbu optiknya juga sering bergeser akibat getaran sehingga membutuhkan penyesuaian dan pemeliharaan ekstra. Karena pemakaiannya yang agak rumit, teleskop ini direkomendasikan untuk pengguna profesional.
Teleskop ini ditemukan pada 1930an dengan tujuan menggabungkan karakteristik terbaik dari refraktor dan reflektor. Dengan jenis ini, Anda bisa menikmati jenis reflektor dengan cara penggunaan seperti jenis refraktor.
Daya tarik terbesar dari instrumen ini terletak pada bentuknya. Panjang tabung hanya dua sampai tiga kali lebarnya. Tabung yang lebih kecil dapat menggunakan pemasangan yang lebih ringan sehingga relatif mudah diatur. Hasilnya, Anda bisa mendapatkan teleskop dengan bukaan besar dan fokus panjang yang sangat mudah dibawa-bawa.
Namun, sumbu optik pada jenis ini bisa bergeser saat terjadi benturan. Pergeseran tersebut akan sulit dibetulkan oleh pemula. Jadi, teleskop catadioptric lebih cocok digunakan oleh para semiprofesional dan profesional. Banyak teleskop jenis ini yang memiliki focal length panjang sehingga pembesaran yang didapatkan juga tinggi. Jenis ini pas untuk Anda yang ingin mengamati permukaan bulan dan planet.
Dudukan atau mounting berfungsi untuk memasangkan tabung optik ke tripod. Jenis dudukan sendiri ada dua, yaitu altazimuth dan equatorial. Keduanya memiliki struktur dan cara pakai yang berbeda.
Jika ingin memakai teleskop tanpa kesusahan, pilihlah dudukan altazimuth. Jenis dudukan ini mempunyai sistem yang mudah digunakan. Cukup menggerakkannya secara vertikal atau horizontal, Anda sudah dapat menyesuaikan teleskop ke arah yang ingin dilihat. Anda juga tidak perlu menyesuaikan sumbu kutub sehingga jenis ini cocok untuk pemula dan anak-anak.
Dudukan altazimuth menggunakan dua buah sumbu, yaitu sumbu X atau altitude (atas bawah) dan Y atau azimuth (kanan kiri). Untuk pengoperasian, dudukan altazimuth sebenarnya jauh lebih mudah dibandingkan dudukan ekuatorial.
Akan tetapi, sistem pelacakan bintang yang bergerak akan cukup sulit dilakukan dengan dudukan ini. Anda perlu menggerakkan dua sumbu pada saat bersamaan sedikit demi sedikit. Pertimbangkan yang dilengkapi dengan pelacak otomatis yang terkomputerisasi untuk mengamati dalam waktu cukup lama.
Dudukan equatorial cocok untuk Anda yang ingin melakukan pengamatan dengan pembesaran tinggi atau melakukan astrofotografi. Dudukan ini dapat bergerak mengikuti gerak bintang di dekat kutub (polar axis), deklinasi, dan asensiorekta.
Sebagai informasi, asensiorekta atau panjatan tegak adalah istilah astronomi yang dikaitkan dengan sistem koordinat ekuator. Asensiorekta merupakan salah satu dari dua koordinat bola langit pada sistem koordinat khatulistiwa. Karena memiliki pembesaran yang tinggi, dudukan equatorial ideal untuk Anda yang hendak melakukan observasi.
Terlebih, dudukan equatorial memungkinkan teleskop untuk bergerak ke segala penjuru langit, mulai dari langit utara-selatan hingga timur-barat. Dudukan ini juga memungkinkan teleskop dapat menghadap ke langit tepat atas kepala.
Menariknya lagi, ada produk yang memiliki fitur deteksi otomatis yang memudahkan pencarian benda langit. Hanya saja, Anda perlu melakukan penyelarasan sumbu kutub berdasarkan bintang utara sebelum memakainya. Penggunaannya pun cukup rumit untuk pemula. Anda bisa mencoba dudukan jenis ini saat sudah terbiasa memakai teleskop.
Banyak juga dudukan ekuatorial yang dilengkapi dengan motor listrik yang berfungsi sebagai penggerak otomatis teleskop dalam mencari benda langit. Motor listrik juga memungkinkan Anda mengikuti gerak benda langit, misalnya Bulan, yang bergerak semu mengikuti rotasi Bumi.
Lensa dan cermin merupakan bagian terpenting yang menentukan hasil pengamatan. Jadi, jangan lupa periksa spesifikasinya juga.
Ketika memilih teleskop, pilihlah yang lensa objektif atau cerminnya berdiameter besar. Makin besar diameternya, makin mudah pula teleskop mengumpulkan cahaya. Dengan begitu, hasil pengamatan ruang angkasa jadi lebih terang. Dengan tingkat pembesaran yang sama sekalipun, hasilnya tetap lebih cerah.
Diameter lensa objektif yang direkomendasikan adalah 60 mm, sedangkan untuk cermin pilih yang diameternya lebih dari 100 mm. Jika lebih kecil, cahaya yang ditangkap akan lebih sedikit sehingga objek langit sulit dilihat. Di sisi lain, jika diameternya terlalu besar, teleskop menjadi lebih berat sehingga merepotkan saat dibawa dan disimpan.
Perlu diketahui, aperture atau bukaan adalah aspek pertama yang harus diperhatikan sebelum membeli teleskop. Semua jenis teleskop, besar atau kecil, dirancang untuk melakukan dua hal, yaitu mencerahkan dan memperbesar pandangan terhadap benda-benda langit. Teleskop jenis refraktor, reflektor, dan katadioptrik melakukan ini dengan cara yang berbeda, dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Apa pun jenis teleskop yang nantinya Anda beli, spesifikasi pertama yang paling penting adalah aperture-nya. Dalam hal ini diameter utama yang akan mengumpulkan cahaya (bisa lensa atau cermin). Perlu dicatat, makin besar aperture, makin tajam dan terang pandangan Anda terhadap benda-benda langit.
Eyepiece berfungsi sebagai lensa okuler pada sistem teleskop. Eyepiece dipasang pada ujung tabung melalui flip mirror atau diagonal. Biasanya, eyepiece mempunyai pengunci untuk keamanan sehingga tidak terjatuh dan hilang.
Anda dapat mengubah pembesaran pada teleskop menggunakan eyepiece. Karena itu, Anda tidak perlu memikirkan tentang pembesaran saat membeli teleskop. Meski ada produk yang menawarkan magnifikasi tinggi, kami kurang merekomendasikannya jika Anda hanya menginginkan pembesaran.
Sebuah aperture yang besar juga memungkinkan Anda untuk mendapatkan magnifikasi atau pembesaran yang maksimal. Walau Anda sebenarnya bisa mendapatkan pembesaran maksimal dengan eyepiece, tetapi tanpa aperture besar, pembesaran tinggi tidak akan terlalu berpengaruh. Anda justru hanya melihat cahaya kabur, berantakan, dan blur.
Sebuah teleskop dengan magnifikasi 50x (50 kali pembesaran) sudah dapat digunakan untuk melihat Jupiter, cincin Saturnus, nebula, bahkan galaksi. Namun, untuk mendapatkan detail permukaan Mars atau "memisahkan" pandangan sebuah bintang ganda, diperlukan teleskop dengan magnifikasi 150x atau lebih.
Batas magnitudo adalah satuan yang menyatakan magnitudo terlemah/teredup dari objek astronomi yang masih dapat dilihat teleskop. Jika Anda ingin melakukan pengamatan tingkat lanjut, pilih teleskop dengan batas magnitudo dan daya pengumpulan cahaya yang besar.
Makin tinggi angka batas magnitudo, makin banyak pula bintang yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang bisa disaksikan. Begitu juga dengan daya pengumpulan cahaya, makin besar dayanya, hasilnya pun lebih cerah. Namun, besar batas magnitudo dan daya pengumpulan cahaya harus proporsional dengan diameternya.
Cara mencari tahu batas magnitudo adalah 7.5 + 5 log aperture atau diameter (dalam cm). Diameter 70 mm untuk magnitudo 11,7, diameter 80 mm untuk magnitudo 12, dan seterusnya. Namun, metode penghitungan ini bisa berbeda sesuai produsen dan spesifikasi teleskop lainnya.
Daya pengumpulan cahaya merupakan nilai numerik yang menunjukkan banyaknya cahaya yang dapat dikumpulkan dibandingkan mata telanjang. Cara menghitung nilai tersebut adalah kuadrat dari diameter lensa÷(7x7). Misalnya, lensa berdiameter 60 mm dapat mengumpulkan cahaya 73 kali lipat lebih banyak dari mata normal. Makin besar angkanya, makin jelas objek langit yang dapat dilihat.
Bagi Anda yang ingin memotret objek langit, pilih produk yang bisa dipasangkan adaptor kamera. Adaptor biasanya dipasang di eyepiece supaya Anda bisa memotret menggunakan smartphone atau kamera.
Saat membeli teleskop, pastikan produk tersebut menyediakan adaptor asli. Jika tidak tersedia, Anda bisa memilih produk yang kompatibel dengan adaptor yang dijual di pasaran. Beberapa adaptor memiliki batas ukuran dan berat maksimal kamera. Pilihlah yang cocok dengan kamera Anda.
Jika Anda ingin memakai teleskop di luar ruangan, periksalah berat dan ukurannya. Dari macam-macam teleskop yang tersedia di pasaran, pilihlah yang aksesorinya bisa dibongkar pasang.
Jika ingin praktis saat menyimpan, pilih teleskop yang bagian terpanjangnya berukuran maksimal 100 cm. Ukuran tersebut mudah dibawa. Akan lebih baik jika teleskop incaran Anda menyediakan tas penyimpanan. Kami juga menyarankan teleskop yang sekrupnya sedikit dan mudah dibongkar pasang.
Nebula dan gugus bintang memang sulit ditemukan dengan mata telanjang, bahkan teleskop biasa. Jika ingin melihatnya, pilihlah teleskop yang memiliki sistem deteksi otomatis. Anda hanya perlu mengatur jenis bintang yang ingin dilihat. Setelah itu, teleskop akan mencari dan melacaknya secara otomatis.
Beberapa produk memungkinkan Anda untuk memasukkan nama dan koordinat benda langit menggunakan software khusus. Ada juga produk yang menampilkan display bintang yang dicari. Anda cukup mengarahkan teleskop sesuai display tersebut.
Namun, untuk menggunakannya, Anda butuh pengetahuan lengkap tentang benda-benda langit, seperti susunan dan nama bintang. Hal ini mungkin sulit untuk seorang pemula. Teleskop dengan sistem deteksi otomatis memang lebih pas untuk Anda yang mempunyai pengetahuan lengkap tentang objek astronomi.
Produk | Gambar | Harga terendah | Poin | Perincian | ||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Diameter aperture | Panjang fokus | Jenis teleskop | Jenis dudukan | Batas magnitudo | Daya pengumpulan cahaya | Perbesaran maksimum | Eyepiece | Adaptor | Sistem deteksi otomatis | |||||
1 | Space Astronomical Telescope|F70060 | ![]() | Penggunaannya sangat mudah, eksplorasi objek astronomi dari dalam rumah | 60 mm | 700 mm | Refraktor | Altazimuth | 10.8 | 73 kali | 210 kali | 12.5 mm, 20 mm | |||
2 | Monocular Space Astronomical Telescope 300/70mm|F30070M | ![]() | Lihat lebih dekat ke bulan dan bintang dengan tingkat zoom hingga 150 kali | 70 mm | 300 mm | Reflektor | Altazimuth | Tidak diketahui | Tidak diketahui | 150 kali | 6 mm, 20 mm | |||
3 | Nikula Teropong Bintang Astronomical|F36050 | ![]() | Teleskop sederhana untuk Anda yang ingin menjelajahi luar angkasa | 50 mm | 360 mm | Refraktor | Altazimuth | Tidak diketahui | Tidak diketahui | 90 kali | 6 mm, 20 mm | |||
4 | Vixen Space Eye 70mm AltAZ Refraktor | ![]() | Pengamatan benda langit jadi lebih terarah berkat kontrol slow motion yang mudah | 70 mm | 700 mm | Refraktor | Altazimuth | Tidak diketahui | Tidak diketahui | 60 kali | 10 mm, 20 mm | |||
5 | Synta Technology Corporation Celestron Teropong Bintang Astronomical |SCTW-70 | ![]() | Dilengkapi holder ponsel bawaan untuk dokumentasi langit yang menakjubkan | 70 mm | 500 mm | Refraktor | Altazimuth | Tidak diketahui | Tidak diketahui | 100 kali | 4 mm, 10 mm, 20 mm | |||
6 | Synta Technology Corporation Celestron Astronomical Telescope|Deluxe 80EQ | ![]() | Dibekali mount equatorial, dapat mengikuti gerakan benda langit secara real-time | 80 mm | 900 mm | Refraktor | Equatorial | 12 | 131 kali | 225 kali | 4 mm, 20 mm | |||
7 | Astronomical Telescope Reflector 700/76mm| F70076 | ![]() | Nikmati detail bulan dan bintang dengan sistem reflektor 76 mm | 76 mm | 700 mm | Reflektor | Altazimuth | Tidak diketahui | Tidak diketahui | Tidak diketahui | 4 mm, 12.5 mm, 20 mm | |||
8 | Synta Technology Corporation Celestron StarSense Explorer|LT80AZ | ![]() | Lensa yang tajam dipadukan dengan aplikasi cerdas membuat observasi astronomi jadi presisi | 800 mm | 900 mm | Refraktor | Altazimuth | 12 | 131 kali | 189 kali | 10 mm, 25 mm | |||
9 | Synta Technology Corporation Celestron FirstScope 76mm Telescope | ![]() | Mudah digunakan, sempurna untuk teleskop pertama Anda | 76 mm | 300 mm | Reflektor | Altazimuth | 11.9 | 118 kali | 180 kali | 4 mm, 20 mm | |||
10 | Synta Technology Corporation Celestron StarSense Explorer™ |LT5"AZ | ![]() | Memungkinkan pencarian objek otomatis serta kualitas visual setara observatorium | 127 mm | 1000 mm | Reflektor | Altazimuth | 13 | 329 kali | 300 kali | 10 mm, 25 mm |
Diameter aperture | 60 mm |
---|---|
Panjang fokus | 700 mm |
Jenis teleskop | Refraktor |
Jenis dudukan | Altazimuth |
Batas magnitudo | 10.8 |
Daya pengumpulan cahaya | 73 kali |
Perbesaran maksimum | 210 kali |
Eyepiece | 12.5 mm, 20 mm |
Adaptor | |
Sistem deteksi otomatis |
Diameter aperture | 70 mm |
---|---|
Panjang fokus | 300 mm |
Jenis teleskop | Reflektor |
Jenis dudukan | Altazimuth |
Batas magnitudo | Tidak diketahui |
Daya pengumpulan cahaya | Tidak diketahui |
Perbesaran maksimum | 150 kali |
Eyepiece | 6 mm, 20 mm |
Adaptor | |
Sistem deteksi otomatis |
Diameter aperture | 50 mm |
---|---|
Panjang fokus | 360 mm |
Jenis teleskop | Refraktor |
Jenis dudukan | Altazimuth |
Batas magnitudo | Tidak diketahui |
Daya pengumpulan cahaya | Tidak diketahui |
Perbesaran maksimum | 90 kali |
Eyepiece | 6 mm, 20 mm |
Adaptor | |
Sistem deteksi otomatis |
Diameter aperture | 70 mm |
---|---|
Panjang fokus | 700 mm |
Jenis teleskop | Refraktor |
Jenis dudukan | Altazimuth |
Batas magnitudo | Tidak diketahui |
Daya pengumpulan cahaya | Tidak diketahui |
Perbesaran maksimum | 60 kali |
Eyepiece | 10 mm, 20 mm |
Adaptor | |
Sistem deteksi otomatis |
Diameter aperture | 70 mm |
---|---|
Panjang fokus | 500 mm |
Jenis teleskop | Refraktor |
Jenis dudukan | Altazimuth |
Batas magnitudo | Tidak diketahui |
Daya pengumpulan cahaya | Tidak diketahui |
Perbesaran maksimum | 100 kali |
Eyepiece | 4 mm, 10 mm, 20 mm |
Adaptor | |
Sistem deteksi otomatis |
Diameter aperture | 80 mm |
---|---|
Panjang fokus | 900 mm |
Jenis teleskop | Refraktor |
Jenis dudukan | Equatorial |
Batas magnitudo | 12 |
Daya pengumpulan cahaya | 131 kali |
Perbesaran maksimum | 225 kali |
Eyepiece | 4 mm, 20 mm |
Adaptor | |
Sistem deteksi otomatis |
Diameter aperture | 76 mm |
---|---|
Panjang fokus | 700 mm |
Jenis teleskop | Reflektor |
Jenis dudukan | Altazimuth |
Batas magnitudo | Tidak diketahui |
Daya pengumpulan cahaya | Tidak diketahui |
Perbesaran maksimum | Tidak diketahui |
Eyepiece | 4 mm, 12.5 mm, 20 mm |
Adaptor | |
Sistem deteksi otomatis |
Diameter aperture | 800 mm |
---|---|
Panjang fokus | 900 mm |
Jenis teleskop | Refraktor |
Jenis dudukan | Altazimuth |
Batas magnitudo | 12 |
Daya pengumpulan cahaya | 131 kali |
Perbesaran maksimum | 189 kali |
Eyepiece | 10 mm, 25 mm |
Adaptor | |
Sistem deteksi otomatis |
Diameter aperture | 76 mm |
---|---|
Panjang fokus | 300 mm |
Jenis teleskop | Reflektor |
Jenis dudukan | Altazimuth |
Batas magnitudo | 11.9 |
Daya pengumpulan cahaya | 118 kali |
Perbesaran maksimum | 180 kali |
Eyepiece | 4 mm, 20 mm |
Adaptor | |
Sistem deteksi otomatis |
Diameter aperture | 127 mm |
---|---|
Panjang fokus | 1000 mm |
Jenis teleskop | Reflektor |
Jenis dudukan | Altazimuth |
Batas magnitudo | 13 |
Daya pengumpulan cahaya | 329 kali |
Perbesaran maksimum | 300 kali |
Eyepiece | 10 mm, 25 mm |
Adaptor | |
Sistem deteksi otomatis |
No. 1: |Space Astronomical Telescope|F70060
No. 2: |Monocular Space Astronomical Telescope 300/70mm|F30070M
No. 3: Nikula |Teropong Bintang Astronomical|F36050
No. 4: Vixen|Space Eye 70mm AltAZ Refraktor
No. 5: Synta Technology Corporation|Celestron Teropong Bintang Astronomical |SCTW-70
Lihat rekomendasi lengkapnya di siniDeskripsi setiap produk diambil dari informasi yang tersedia dari produsen, brand, dan situs marketplace.
Kebutuhan rumah tangga
Elektronik rumah tangga
Komputer & laptop
Kamera
Perawatan tubuh & kecantikan
Kesehatan
Makanan & minuman
Peralatan dapur
Fashion wanita
Fashion pria
Fashion anak
Ibu & anak
Interior & furnitur
Hobi
Outdoor & sports
DIY & tools
Perawatan hewan
Buku
Peralatan kantor & alat tulis
Otomotif
Perlengkapan pesta & hadiah
Handphone & tablet
Gaming
Program & aplikasi
Travelling