Oximeter merupakan alat kesehatan praktis yang digunakan untuk mengukur kadar oksigen dalam darah serta denyut nadi. Alat ini sangat bermanfaat bagi penderita penyakit pernapasan, lansia, maupun siapa saja yang ingin memantau kondisi kesehatannya secara mandiri di rumah. Namun, ada banyak merek oximeter yang bagus di pasaran, seperti Yuwell, Beurer, dan GEA.
Banyaknya ragam pilihan produk mungkin membuat Anda bingung saat menentukan mana yang paling akurat dan nyaman digunakan. Bersama dokter umum kami, dr. Prima Dimalouw, kami mengulas tips memilih oximeter terbaik serta cara menggunakannya yang beragam. Kami juga akan memberikan rekomendasi produk terbaiknya. Rekomendasi ini dipilih dari produk-produk terlaris di marketplace dan diurutkan sesuai cara memilih mybest. Yuk, disimak!
Highlight Oximeter Teratas
Jiangsu Yuyue Medical Equipment and Supply Co.
Desainnya futuristis, baterainya pun tahan lama
Graha Megatama Indonesia
Oximeter General Care berpresisi tinggi dengan hasil cepat yang bisa diandalkan
Mega Pratama Medicalindo
Data vital lebih nyaman dibaca dari segala arah
dr. Prima adalah dokter umum lulusan Universitas Gadjah Mada 2015. Pria yang lulus dengan predikat Cum Laude ini telah berpraktik selama 6 tahun. Beliau memiliki pengalaman kerja di berbagai klinik dan rumah sakit di kota Manokwari, Papua Barat. Saat ini, dr. Prima mengabdi sebagai dokter di garis depan dalam penanganan COVID-19. Beliau sedang mengabdi di RS Darurat Covid-19, RSUD Provinsi Papua Barat.
mybest adalah situs layanan informasi produk rekomendasi berdasarkan uji coba menyeluruh serta bantuan pendapat oleh pakar. Menghasilkan konten setiap hari, mybest menyediakan pengalaman memilih terbaik bagi lebih dari 3 juta user per bulannya. Berbagai tema konten, mulai dari kosmetik, kebutuhan sehari-hari, elektronik rumah tangga, hingga jasa bisa ditemukan di mybest.
Pakar dalam artikel ini hanya meninjau isi cara memilih. Produk dan layanan yang direkomendasikan bukanlah pilihan dari pakar.
Daftar isi
mybest adalah layanan yang memiliki database produk dan meregistrasikan lebih dari 2.000 produk setiap bulannya dengan penelitian yang menyeluruh. Setiap artikel mybest dibuat melalui proses panjang termasuk riset produk dan kebutuhan pembaca serta wawancara dengan ahli di bidangnya. Dengan artikel yang dibuat berdasarkan fakta dan hasil riset mendalam dan informasi yang dapat dipercaya, kami memberikan konten yang dapat dipercaya kepada para pembaca kami.
Menurut Kementerian Kesehatan, pulse oximeter adalah alat untuk mengukur saturasi oksigen di dalam darah. Alat ini memberikan gambaran jumlah oksigen di bagian tubuh yang terjauh dari jantung dengan mengukur persentase hemoglobin teroksigenasi (SpO2). Dari segi akurasi, World Health Organization (WHO) menyatakan pulse oximeter sebagai metode non-invasif paling akurat untuk mendeteksi hipoksemia. Pengertian hipoksemia itu sendiri adalah tingkat oksigen yang sangat rendah dalam darah.
Perlu diketahui, nilai saturasi oksigen akan berada pada rentang 95% hingga 100% jika kondisi badan dalam keadaan normal. Nilai tersebut akan berkurang pada orang dengan kondisi penyakit tertentu, seperti penyakit paru dan/atau jantung kronis. Jadi, mereka perlu memantau nilai saturasi oksigen menggunakan pulse oximeter. Perubahan signifikan pada level oksigen dan detak jantung (terutama saat istirahat) bisa menjadi warning sign untuk segera ke dokter atau IGD.
Penyakit jantung kronis, misalnya gangguan irama jantung (aritmia), bisa berdiri sendiri atau menyertai banyak penyakit jantung lainnya. Beberapa contohnya adalah gagal jantung kronis dan pasca serangan jantung. Aritmia bisa ditandai dengan detak jantung yang terlalu cepat (jauh di atas normal) atau terlalu lambat, bahkan tanpa aktivitas. Hal tersebut bisa dideteksi jika memiliki oximeter.
Namun, oximeter tidak digunakan untuk mendiagnosis penyakit pneumonia ataupun penyakit paru lainnya. Oximeter hanya menyajikan data saturasi oksigen dalam darah yang seterusnya menjadi pertimbangan untuk diagnosis.
Perlu diketahui bahwa gangguan desaturasi oksigen pada hemoglobin tidak hanya timbul dari penyakit paru. Penyakit lain, seperti anemia berat atau penyakit jantung, juga bisa menimbulkan desaturasi oksigen. Karena itu, hasil bacaan oximeter tidak dapat disimpulkan sebagai gangguan paru saja.
Selain beberapa hal yang disebutkan di atas, ada faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi keakuratan hasil pengukuran pulse oximeter. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
Setelah mengetahui cara menggunakan pulse oximeter dan faktor-faktor yang memengaruhi hasil pengukuran, kini kami akan menjelaskan poin memilihnya. Pastikan Anda menyimak sampai akhir untuk mengetahui rekomendasi pulse oximeter terbaik untuk penggunaan di rumah.
SaO2 itu sendiri merupakan nilai yang didapatkan dengan mengukur kadar oksigen darah secara langsung, yaitu melalui pengambilan sampel darah.
Perlu dicatat juga bahwa rentang normal SpO2 dapat berbeda-beda tergantung pada kondisi individu, daerah tempat tinggal, dan faktor-faktor lainnya. Seperti yang sudah disampaikan di atas, kisaran normal SpO2 pada orang sehat adalah 95–100%. Namun, untuk individu tertentu dengan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), rentang saturasi oksigennya mungkin lebih rendah.
Orang dengan PPOK selalu dalam kondisi sesak kronis. Namun, kondisi ini kadang bisa memberat jika disertai penyakit lain, misalnya flu. Saat itu terjadi, kadar oksigen darah akan turun dan penderita akan merasa lebih sesak. Keberadaan oximeter dapat mendeteksi hal tersebut sehingga dapat dilakukan penanganan lanjutan, misalnya membawa penderita ke IGD.
Fitur heart rate penting untuk penderita penyakit jantung kronis. Pasalnya, sesak pada penderita penyakit jantung kronis, seperti gagal jantung kronis, bisa disertai penurunan kadar oksigen di sirkulasi darah. Jika diukur, oximeter akan menunjukkan kadar oksigen rendah dan detak jantung abnormal (terlalu rendah atau terlalu tinggi). Hal ini bisa menjadi tanda adanya aritmia. Namun, pengukuran oximeter hanya sebagai tahap awal, diagnosa tetap harus dilakukan oleh dokter.
Kementerian Kesehatan memberikan rentang detak jantung normal berdasarkan usia sebagai berikut:
1. Dewasa: 60–100 kali per menit
2. Anak usia 1–12 tahun: 80–120 kali per menit
3. Bayi <1 tahun: 100–170 kali per menit
Anda perlu memeriksakan diri ke dokter jika pengukuran detak jantung pada oximeter konstan menunjukkan hasil di luar batas normal. Selain fitur heart rate, warning alarm yang berbunyi saat saturasi oksigen berada di bawah normal bisa dipertimbangkan. Hal ini terutama pada orang yang kondisinya membutuhkan pemantauan ketat.
Namun, jika tidak memiliki penyakit serius yang perlu pemantauan khusus, fitur ini tidak darurat dibutuhkan. Perubahan level oksigen dan detak jantung adalah normal pada aktivitas sehari-hari. Lagi pula, warning alarm yang terus berbunyi akan menyebabkan kecemasan yang tidak perlu.
Saat memilih pulse oximeter, Anda perlu memastikan hal-hal yang memengaruhi kemudahan pembacaan hasil pengukuran. Kami akan mengulas hal-hal tersebut di bawah ini. Simak, ya!
Tampilan pulse oximeter yang jelas memudahkan Anda untuk mengetahui hasil dari pengecekan. Maka dari itu, kami merekomendasikan Anda memilih produk dengan tampilan LED atau organic LED (OLED). Angka dan tulisan dari kedua jenis tampilan tersebut akan terlihat dengan jelas.
Tampilan LED/OLED memiliki piksel yang memancarkan cahaya secara terpisah. Karena itu, tampilan ini akan menunjukkan hasil pengukuran lebih jelas daripada jenis liquid crystal. Oximeter dengan display LED dan OLED juga bisa dipakai di tempat gelap sehingga tidak masalah meski digunakan saat malam.
Fitur multi-angle direkomendasikan untuk para ibu atau perawat yang merawat pasien di rumah. Dengan fitur multi-angle, Anda dapat mengubah orientasi tampilan menjadi empat arah atau dua arah sesuai dengan kebutuhan. Dengan begitu, Anda tidak hanya bisa mengukur saturasi oksigen diri sendiri, tetapi juga orang lain.
Selain layar LED/OLED dan desain multi-angle, sebaiknya Anda juga memperhatikan ukuran dan warna hasil pengukuran. Pilihlah pulse oximeter dengan ukuran tulisan yang besar dan memiliki warna kontras dengan warna background. Dengan begitu, Anda akan lebih mudah melihat hasil yang ditunjukkan dan meminimalkan risiko salah membaca data.
Auto shut-off adalah salah satu fitur penghemat daya yang banyak tersedia dalam produk-produk oximeter. Sesuai namanya, fitur ini membuat oximeter mati secara otomatis saat tidak digunakan.
Fitur ini memungkinkan Anda untuk mengatur tingkat kecerahan layar. Misalnya, saat pencahayaan cukup terang, Anda bisa menurunkan tingkat kecerahan layar untuk menghemat baterai. Sebaliknya, Anda bisa menambah tingkat kecerahan layar saat kondisi ruangan sedang redup.
Selain kedua fitur di atas, Anda juga bisa memilih pulse oximeter dengan response time yang cepat. Dengan produk seperti ini, Anda tidak perlu menunggu lama untuk mengetahui hasil pengukuran. Alhasil, penggunaan baterai menjadi lebih hemat dan oximeter bisa digunakan lebih sering.
Beberapa produk oximeter didesain agar dapat digunakan untuk anak kecil dan bayi (kecuali bayi baru lahir). Produk jenis ini biasanya memiliki inner adjuster yang berguna menyesuaikan detektor dengan jari kelingking anak Anda. Dengan begitu, pemeriksaan saturasi oksigen anak Anda akan menjadi lebih akurat.
Namun, tidak masalah apabila oximeter pilihan Anda tidak dilengkapi inner adjuster. Untuk mendapatkan nilai saturasi yang akurat, Anda hanya perlu memastikan jari anak berada di posisi yang tepat saat pengukuran. Periksa juga material dan dudukan bagian dalamnya supaya dapat digunakan dengan nyaman. Anda dapat mencari info tersebut dari keterangan produk hingga review pengguna lain.
Produk | Gambar | Harga terendah | Poin | Perincian | ||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Display | Multi-angle | Range minimal pengukuran SpO2 | Range maksimal pengukuran SpO2 | Pulse rate | Range minimal detak jantung | Range maksimal detak jantung | Warning alarm | Inner adjuster | Auto shut-off | |||||
1 | Jiangsu Yuyue Medical Equipment and Supply Co. Yuwell Fingertip Pulse Oximeter|YX102 | ![]() | Desainnya futuristis, baterainya pun tahan lama | OLED | 70% | 100% | 25 bpm | 250 bpm | ||||||
2 | Graha Megatama Indonesia General Care Pulse Oximeter with PI|AOJ-70B | ![]() | Oximeter General Care berpresisi tinggi dengan hasil cepat yang bisa diandalkan | OLED | 70% | 99% | 30 bpm | 250 bpm | ||||||
3 | Mega Pratama Medicalindo GEA Pulse Oximeter |FP-A200 | ![]() | Data vital lebih nyaman dibaca dari segala arah | OLED | Tidak diketahui | Tidak diketahui | Tidak diketahui | Tidak diketahui | ||||||
4 | TaffOmicron Pulse Oximeter |YK-80B | ![]() | Menyajikan konsistensi dan akurasi dalam setiap pengukuran | LED | 70% | 99% | 30 bpm | 240 bpm | ||||||
5 | AbadiNusa Usaha Semesta ABN Fingertip Pulse Oximeter |PX-201 | ![]() | Penggunaan dalam satu sentuhan, mudah dipakai oleh siapa saja | OLED | 30% | 99% | 25 bpm | 250 bpm | ||||||
6 | Sinko Prima Alloy Elitech Pulse Oximeter|FOX-1(N) | ![]() | Akurasi ±2% di rentang kritis, kepercayaan penuh untuk pemantauan SpO₂ | OLED | 0% | 99% | 30 bpm | 250 bpm | ||||||
7 | Beijing Choice Electronic Technology ChoiceMMed Fingertip Pulse Oximeter|MD300C15D | ![]() | Oximeter yang diakui oleh CE dan FDA dengan akurasi tinggi | LCD | Tidak diketahui | Tidak diketahui | Tidak diketahui | Tidak diketahui | ||||||
8 | Era Medika Alkesindo Onehealth Pulse Oximeter |OH-500H | ![]() | Desain ringan dan bermotif lucu, memudahkan pemantauan kesehatan anak | OLED | 70% | 100% | 25 bpm | 250 bpm | ||||||
9 | Laniros Dian Pharma Sensor Pulse Oxymeter |A2 | ![]() | Pasien tetap aman dengan alarm kedipan yang cepat tanggap | Tidak diketahui | Tidak diketahui | Tidak diketahui | 30 bpm | 240 bpm | ||||||
10 | Beurer GmbH Beurer Pulse Oximeter with Bluetooth|PO 60 | ![]() | Data kesehatan terkelola dengan oximeter yang tersambung ke aplikasi khusus | LCD | 0% | 100% | 30 bpm | 254 bpm |
Display | OLED |
---|---|
Multi-angle |
Range minimal pengukuran SpO2 | 70% |
---|---|
Range maksimal pengukuran SpO2 | 100% |
Range minimal detak jantung | 25 bpm |
Range maksimal detak jantung | 250 bpm |
Inner adjuster | |
Auto shut-off |
Display | OLED |
---|---|
Multi-angle |
Range minimal pengukuran SpO2 | 70% |
---|---|
Range maksimal pengukuran SpO2 | 99% |
Range minimal detak jantung | 30 bpm |
Range maksimal detak jantung | 250 bpm |
Inner adjuster | |
Auto shut-off |
Display | OLED |
---|---|
Multi-angle |
Range minimal pengukuran SpO2 | Tidak diketahui |
---|---|
Range maksimal pengukuran SpO2 | Tidak diketahui |
Range minimal detak jantung | Tidak diketahui |
Range maksimal detak jantung | Tidak diketahui |
Inner adjuster | |
Auto shut-off |
Display | LED |
---|---|
Multi-angle |
Range minimal pengukuran SpO2 | 70% |
---|---|
Range maksimal pengukuran SpO2 | 99% |
Range minimal detak jantung | 30 bpm |
Range maksimal detak jantung | 240 bpm |
Inner adjuster | |
Auto shut-off |
Display | OLED |
---|---|
Multi-angle |
Range minimal pengukuran SpO2 | 30% |
---|---|
Range maksimal pengukuran SpO2 | 99% |
Range minimal detak jantung | 25 bpm |
Range maksimal detak jantung | 250 bpm |
Inner adjuster | |
Auto shut-off |
Display | OLED |
---|---|
Multi-angle |
Range minimal pengukuran SpO2 | 0% |
---|---|
Range maksimal pengukuran SpO2 | 99% |
Range minimal detak jantung | 30 bpm |
Range maksimal detak jantung | 250 bpm |
Inner adjuster | |
Auto shut-off |
Display | LCD |
---|---|
Multi-angle |
Range minimal pengukuran SpO2 | Tidak diketahui |
---|---|
Range maksimal pengukuran SpO2 | Tidak diketahui |
Range minimal detak jantung | Tidak diketahui |
Range maksimal detak jantung | Tidak diketahui |
Inner adjuster | |
Auto shut-off |
Display | OLED |
---|---|
Multi-angle |
Range minimal pengukuran SpO2 | 70% |
---|---|
Range maksimal pengukuran SpO2 | 100% |
Range minimal detak jantung | 25 bpm |
Range maksimal detak jantung | 250 bpm |
Inner adjuster | |
Auto shut-off |
Display | Tidak diketahui |
---|---|
Multi-angle |
Range minimal pengukuran SpO2 | Tidak diketahui |
---|---|
Range maksimal pengukuran SpO2 | Tidak diketahui |
Range minimal detak jantung | 30 bpm |
Range maksimal detak jantung | 240 bpm |
Inner adjuster | |
Auto shut-off |
Display | LCD |
---|---|
Multi-angle |
Range minimal pengukuran SpO2 | 0% |
---|---|
Range maksimal pengukuran SpO2 | 100% |
Range minimal detak jantung | 30 bpm |
Range maksimal detak jantung | 254 bpm |
Inner adjuster | |
Auto shut-off |
Selain oximeter, ada juga beberapa alat medis yang bisa membantu Anda memantau kesehatan secara praktis di rumah. Beberapa di antaranya adalah termometer digital untuk mengukur suhu tubuh, tensimeter untuk cek tekanan darah, dan alat cek gula darah. Simak artikel berikut untuk mengetahui cara memilih dan rekomendasi produknya!
No. 1: Jiangsu Yuyue Medical Equipment and Supply Co.|Yuwell Fingertip Pulse Oximeter|YX102
No. 2: Graha Megatama Indonesia|General Care Pulse Oximeter with PI|AOJ-70B
No. 3: Mega Pratama Medicalindo|GEA Pulse Oximeter |FP-A200
No. 4: |TaffOmicron Pulse Oximeter |YK-80B
No. 5: AbadiNusa Usaha Semesta|ABN Fingertip Pulse Oximeter |PX-201
Lihat rekomendasi lengkapnya di siniDeskripsi setiap produk diambil dari informasi yang tersedia dari produsen, brand, dan situs marketplace.
Kebutuhan rumah tangga
Elektronik rumah tangga
Komputer & laptop
Kamera
Perawatan tubuh & kecantikan
Kesehatan
Makanan & minuman
Peralatan dapur
Fashion wanita
Fashion pria
Fashion anak
Ibu & anak
Interior & furnitur
Hobi
Outdoor & sports
DIY & tools
Perawatan hewan
Buku
Peralatan kantor & alat tulis
Otomotif
Perlengkapan pesta & hadiah
Handphone & tablet
Gaming
Program & aplikasi
Travelling