10 Rekomendasi Deodorant untuk Ibu Hamil dan Menyusui Terbaik (Terbaru Tahun 2025)

Deodoran roll on dan krim lebih aman digunakan oleh ibu hamil dan menyusui dibandingkan spray. Partikel deo spray dapat terhirup masuk ke dalam saluran pernapasan sehingga lebih berisiko bagi perkembangan janin dan kesehatan bayi. 

Selain itu, ketika sedang menyusu, bayi cenderung meletakkan tangannya pada tubuh ibu. Jika Anda menggunakan deo spray, partikelnya dapat menyebar dan menempel pada bagian tubuh yang lain, seperti payudara dan lengan. Hal ini dapat meningkatkan risiko bayi terpapar zat kimia yang berada di kulit Anda. 

Beberapa deodoran menggunakan senyawa aktif atau zat kimia yang berbahaya bagi ibu hamil dan menyusui. Oleh sebab itu, sebaiknya hindari deodoran yang mengandung bahan-bahan berikut ini:

• Aluminium

Aluminium yang sering digunakan pada produk deodoran adalah aluminium klorida. Senyawa aktif ini memiliki efek menurunkan produksi keringat dengan menyumbat pori-pori kulit ketiak. Akibatnya, kulit ketiak bisa menjadi iritasi. 

• Paraben 

Paraben dapat memicu kanker payudara dan komplikasi kehamilan. Paraben mampu meresap masuk ke dalam plasenta dan mengganggu perkembangan janin. Penggunaan deo yang mengandung paraben mengakibatkan keguguran, berat badan lahir rendah, bayi lebih mudah alergi, dan pertumbuhan bayi lambat.

•  Triclosan

Triclosan dapat mengganggu kinerja endokrin, yakni jaringan kelenjar yang memproduksi dan melepaskan hormon termasuk hormon kehamilan. Triclosan juga diketahui mampu mengganggu perkembangan janin dan memicu kelahiran prematur.

• Parfum

Parfum pada deodoran biasanya menggunakan campuran bahan kimia, seperti ftalat. Konsentrasi yang tinggi mampu membahayakan kesehatan dan mengganggu hormon. Sayangnya, kandungan kimianya jarang sekali dicantumkan sehingga lebih baik tidak menggunakan deo yang mengandung pewangi.

• Propilen glikol 

Propilen glikol mempermudah penyerapan bahan kimia yang terdapat pada deodoran ke dalam kulit.

• Phthalates

Phthalates merupakan bahan kimia yang dapat membahayakan kulit, meningkatkan risiko penyakit jantung, dan mengganggu fungsi motorik bayi.

Pentingnya masa kehamilan dan menyusui membuat beberapa produsen sadar dan meluncurkan produk deo berbahan dasar alami. Biasanya deodoran alami mengandung beberapa bahan berikut sebagai pengganti zat kimia:

• Mineral dari lumpur laut mati sebagai pengganti antiperspirant alami. 
• Niacinamide untuk mencerahkan kulit ketiak. 
• Baking soda bermanfaat untuk mengangkat sel kulit mati sekaligus sebagai antiperspirant.
• Ekstrak lemon yang kaya akan vitamin C dapat menutrisi kulit ketiak. 
• Virgin coconut oil bermanfaat untuk menghaluskan, menjaga kelembapan kulit, dan mengatasi kulit ketiak hitam. 
• Shea butter dan lidah buaya berfungsi sebagai pelembap alami. 
• Ekstrak tanaman candelilla dan beeswax (lilin lebah) bermanfaat sebagai antibakteri untuk melawan bakteri penyebab bau badan. 
• Ekstrak bunga dan buah sebagai pengganti parfum sintetis.

 
Selain itu, Anda juga bisa menggunakan deodoran yang sudah diklaim aman, seperti 0% alkohol, aluminium, paraben, alkohol, dan parfum. Anda pun bisa mengutamakan deodoran dengan label "aman bagi ibu hamil dan menyusui". Akan tetapi, ada beberapa produk dengan label "aman bagi ibu hamil dan menyusui" yang memakai aluminium klorida dan pewangi. Karena itu, perhatikan daftar kandungannya dengan baik sebelum memutuskan untuk membeli deodorant, ya.

Terjadinya perubahan hormon selama masa kehamilan menyebabkan beberapa perubahan pada tubuh, seperti meningkatnya sensitivitas kulit dan peningkatan produksi keringat. Alkohol dapat memicu reaksi iritasi dan alergi pada ibu hamil, sedangkan parfum berbahaya bagi sistem pernapasan bayi. Jika masalah Anda adalah keringat berlebih, sebaiknya gunakan produk deodorant antiperspirant yang tidak mengandung alkohol dan parfum.