Kualitas film garapan sutradara dan penulis skenario Joko Anwar memang sudah terbukti. Penggemar film horor pasti tak asing dengan Pengabdi Setan dan Perempuan Tanah Jahanam. Kedua film yang diperankan Tara Basro ini dikenal sebagai film horor terbaik yang terbaru dari Indonesia.
Dalam artikel ini, kami menyajikan daftar film Joko Anwar yang bagus untuk Anda. Dari horor, thriller, action, hingga komedi, Joko Anwar selalu memberi gaya yang unik dalam karyanya. Rekomendasi best movies Joko Anwar ini dapat Anda tonton di Netflix atau layanan streaming lainnya. Sudah siap? Yuk, simak artikel ini!
Highlight Film Joko Anwar Teratas
Kalyana Shira Film
Film yang sederhana, tetapi memikat untuk semua kalangan
Kalyana Shira Film
Film bergenre komedi satir tentang sosialita yang rumit dan kocak
Lo-Fi Flicks, CJ Entertainment, Prodigihouse
Bercerita tentang kisah cinta jujur dan "ngena"
mybest adalah situs layanan informasi produk rekomendasi berdasarkan uji coba menyeluruh serta bantuan pendapat oleh pakar. Menghasilkan konten setiap hari, mybest menyediakan pengalaman memilih terbaik bagi lebih dari 3 juta user per bulannya. Berbagai tema konten, mulai dari kosmetik, kebutuhan sehari-hari, elektronik rumah tangga, hingga jasa bisa ditemukan di mybest.
mybest adalah layanan yang memiliki database produk dan meregistrasikan lebih dari 2.000 produk setiap bulannya dengan penelitian yang menyeluruh. Setiap artikel mybest dibuat melalui proses panjang termasuk riset produk dan kebutuhan pembaca serta wawancara dengan ahli di bidangnya. Dengan artikel yang dibuat berdasarkan fakta dan hasil riset mendalam dan informasi yang dapat dipercaya, kami memberikan konten yang dapat dipercaya kepada para pembaca kami.
Karier Joko Anwar dimulai pada 2000-an ketika ia menjadi jurnalis The Jakarta Post sekaligus kritikus film. Setelah wawancara dengan sutradara Nia Dinata, Nia Dinata mengajaknya untuk menjadi co-writer film Arisan! (2003). Setelah skenarionya debut, ia menjadi sutradara untuk pertama kali di film komedi romantis Janji Joni (2005).
Joko Anwar kemudian mulai bereksperimen. Ia mengenalkan berbagai skenarionya, seperti Kala (2007), Modus Anomali (2012), A Copy of My Mind (2015), dan sebagainya. Nama Joko Anwar makin meroket sejak ia merilis Pengabdi Setan (2017). Film Perempuan Tanah Jahanam (2019) yang dirilis kemudian juga meraih sukses secara komersial dan internasional.
Kedua film horor tersebut pun meraih berbagai penghargaan dan pujian dari kritikus internasional. Terlepas dari kesuksesan film komersialnya, Joko Anwar masih punya banyak cerita yang siap dibagikan kepada Anda. Pada bagian selanjutnya kami akan menjelaskan bagaimana cara memilih film Joko Anwar. Penasaran? Yuk, lanjut!
Kebanyakan orang yang baru kenal Joko Anwar pasti bingung dalam memilih film yang cocok. Namun, Anda tidak perlu khawatir. Berikut ini kami jelaskan bagaimana cara memilih film Joko Anwar dengan berbagai pertimbangan.
Secara umum, rating film terbagi dalam beberapa kategori, yaitu 18+, 17+, 16+, 13+, dan 7+ atau SU (Semua Umur). Sebagian besar film Joko Anwar berlabel 16+, 17+, dan 18+. Joko Anwar memang suka mengusung tema yang provokatif dan eksplisit. Alasan lainnya adalah karena genre andalan Joko Anwar adalah horor dan thriller. Kedua genre ini sarat dengan konflik yang rumit, adegan kekerasan, gore, dan nuansa seksual.
Maka dari itu, pastikan Anda sudah cukup umur, minimal 16 atau 17 tahun. Hal ini untuk mempersiapkan Anda mencerna adegan-adegan yang intens. Beberapa film Joko Anwar yang "tampaknya" 13+ ternyata tetap menyimpan beberapa dialog dan konflik dewasa. Film tersebut, sebut saja, Arisan! (2003), Quickie Express (2007), dan Gundala (2019).
Perhatikan rating usia di bagian detail film pada layanan streaming online yang Anda pilih. Jika perlu, lihat juga bagian Parents Guide di situs IMDb. Sejauh ini, kami menyarankan Janji Joni (2005), Stip & Pensil (2017), dan Orang Kaya Baru (2019) untuk penonton pemula. Tiga film layar lebar ini termasuk dalam kategori 13+ sehingga masih aman ditonton anak-anak dan remaja.
Sepanjang kariernya sebagai sineas, Joko Anwar sudah mencicipi berbagai peran. Dari asisten sutradara, penulis skenario, sutradara, hingga produser. Bahkan, ia juga sesekali menjadi aktor, terutama dalam film-film pendek.
Sebagian besar film Joko Anwar memang digarap dari skenarionya sendiri yang mulai ditulis sejak ia kuliah. Berbagai jenis film dan buku ia lahap untuk jadi inspirasi. Tidak heran, beberapa skenarionya adalah hasil adaptasi. Contohnya, Pintu Terlarang dari novel Sekar Ayu tahun 2004 dan Pengabdi Setan dari film horor tahun 1980. Namun, naskah orisinal atau naskah adaptasi Joko Anwar tetap memiliki keunikan tersendiri.
Jika Anda menginginkan ide cerita yang tidak biasa, tontonlah semua film dari script yang dibuat Joko Anwar. Ia sangat menghindari ceritanya untuk menjadi klise. Tema yang ia usung seringkali provokatif, tetapi disampaikan dengan pace yang pas. Perasaan dari karakter-karakternya terasa kental sekaligus relatable. Plotnya sangat dinamis, kadang mengejutkan, tetapi tetap terasa natural hingga ending.
Ciri khas Joko Anwar makin terasa jika ia merangkap sebagai sutradara. Film yang ia sutradrai antara lain adalah Janji Joni, Kala, Pintu Terlarang, Modus Anomali, A Copy of My Mind, Pengabdi Setan, Gundala, dan Perempuan Tanah Jahanam. Tidak heran, film-film ini sering dibicarakan. Pasalnya, Joko selalu mendobrak standar sinematografi Indonesia dan membuat tren baru.
Ambil saja salah satu genre andalannya, thriller. Joko paling sering menggunakan genre thriller untuk bereksplorasi secara kreatif. Film thriller beliau, antara lain, Kala, Fiksi, Pintu Terlarang, dan Modus Anomali. Keempat film ini memiliki story-telling yang "sakit" sekaligus cerdas.
Kala mengenalkan genre noir dengan berbagai adegan eksplisit. Pintu Terlarang mengenalkan psychological thriller dengan sentuhan horor vintage ala Grand Guignol. Terakhir, Modus Anomali menggunakan teknik shoot yang mengikuti gerak pemainnya layaknya film dokumenter.
Penggemar Joko Anwar sudah hafal untuk "pasrah" setiap menonton film-film beliau. Prinsipnya, tonton saja dari awal hingga akhir, serumit apa pun labirinnya atau sesederhana apa pun idenya. Joko Anwar selalu punya resepnya sendiri dalam bercerita.
Terakhir, Joko Anwar juga pernah merangkap sebagai produser. Dalam A Copy of My Mind, ia membawa film itu dengan cara yang organik. Joko Anwar menggunakan teknik pengambilan gambar yang mirip dengan Modus Anomali, yaitu kamera yang "menguntit" pemain secara alami.
Selain itu, dari sisi teknis, film ini juga menggunakan lighting dan suara alami saat pengambilan gambar. Karena itu, seakan-akan penonton juga ikut berjalan bersama dengan tokoh. Hasilnya, film ini terasa begitu natural dan dekat dengan penonton. Sebagai produser, Joko Anwar mampu menghasilkan film yang berkualitas dengan bujet rendah dan peralatan yang sederhana.
Selain film layar lebar, Joko Anwar juga sering membuat film-film pendek. Beberapa film pendeknya yang terkenal adalah The Grave Torture, Don't Blink, dan Jalanin Aja. Film pendeknya juga muncul dalam serial televisi milik HBO Asia berjudul Folklore. Episode miliknya berjudul A Mother's Love cukup terkenal karena mengangkat mitos mistis Wewe Gombel.
Produk | Gambar | Harga terendah | Poin | |
---|---|---|---|---|
1 | Kalyana Shira Film Janji Joni (Joni's Promise) | ![]() | Film yang sederhana, tetapi memikat untuk semua kalangan | |
2 | Cinesurya Productions Fiksi. | ![]() | Eksplorasi karakter perempuan dalam mencari arti cinta | |
3 | Kalyana Shira Film Arisan! (The Gathering!) | ![]() | Film bergenre komedi satir tentang sosialita yang rumit dan kocak | |
4 | Lo-Fi Flicks, CJ Entertainment, Prodigihouse A Copy of My Mind | ![]() | Bercerita tentang kisah cinta jujur dan "ngena" | |
5 | MD Pictures Kala (Dead Time) | ![]() | Kasus pembunuhan yang kusut dengan konspirasi negara | |
6 | LifeLike Pictures Pintu Terlarang (The Forbidden Door) | ![]() | Siap memutar otak Anda dalam menguak rahasia gelap di balik pintu terlarang | |
7 | Base Entertainment, CJ Entertainment, Ivanhoe Pictures, Rapi Films Perempuan Tanah Jahanam (Impetigore) | ![]() | Menampilkan kengerian klenik tentang wanita yang diteror penduduk kampung halamannya | |
8 | Rapi Films, CJ Entertainment, iflix, Paramount Pictures Pengabdi Setan (Satan's Slaves) | ![]() | Horor standar internasional dengan budaya lokal | |
9 | Bumilangit Studios, Screenplay Films, Legacy Pictures Gundala | ![]() | Cinematic universe lokal yang pertama! | |
10 | LifeLike Pictures Modus Anomali (Ritual) | ![]() | Ikuti pengalaman amnesia bersama si tokoh utama |
Janji Joni berkisah tentang bagaimana Joni (Nicholas Saputra) berusaha menepati janjinya kepada seorang wanita cantik (Mariana Renata). Joni diminta untuk mengantarkan roll-roll film tepat waktu. Namun, berbagai rintangan harus Joni temui pada hari itu.
Plotnya sederhana dan relatable bagi semua orang. Tanpa adanya social media, film ini bisa merebut hati 800 ribu penonton. Pada zaman itu, film ini termasuk box office dan memenangkan banyak penghargaan. Film ini juga mendapat penghargaan khusus untuk "cara bercerita yang inovatif" dari SET Foundation.
Alisha (Ladya Cheryl) adalah seorang gadis kaya yang bosan berdiam diri di rumah. Suatu hari, ia bertemu Bari (Donny Alamsyah). Alisha memutuskan untuk mengikuti Bari hingga ke rumah susun. Di sana, ia menemukan arti cinta dan arti hidupnya berkat cerita fiksi yang ditulis Bari.
Thriller ini ditulis Joko Anwar bersama sutradara Mouly Surya. Karakter Alisha sendiri adalah versi alter dari Alice in Wonderland. Berbeda dari thriller Joko lainnya, plotnya lebih mudah ditebak dan klise. Namun, di tangan Joko Anwar, sebenarnya tidak ada ide yang benar-benar klise. Terbukti, film ini memenangkan penghargaan Skenario Terbaik di Festival Film Indonesia 2008.
Arisan! menggambarkan kehidupan sekelompok orang kaya umur 30-an di Jakarta dengan konflik yang berwarna-warni. Persahabatan antara Sakti (Tora Sudiro), Nino (Surya Saputra), dan Meimei (Cut Mini Theo) menghadapi berbagai ujian. Kehidupan mereka ternyata tidak seindah tampak luarnya.
Film yang bergenre komedi satir ini memicu pujian sekaligus kontroversi. Pasalnya, Arisan! adalah film Indonesia pertama yang menggambarkan kisah cinta LGBT. Debut skenario Joko Anwar bersama Nia Dinata ini menunjukkan bahwa mereka memang sutradara yang berani. Topik yang masih kontroversial diangkat ke layar lebar dengan humor khas Jakarta dan dialog yang natural.
Inilah romansa antara Sari (Tara Basro), pekerja salon kecantikan dan Alek (Chicco Jerikho), penerjemah DVD bajakan. Kehidupan mereka yang biasa saja kemudian terancam karena menonton sebuah rekaman terlarang.
Joko Anwar memberi napas yang sama sekali baru pada film ini. Tidak ada plot twist, alurnya mengalir dengan manis sekaligus pahit karena sangat realistis. Joko yang juga merangkap sebagai produser kali ini menunjukkan betapa kerasnya kehidupan di ibukota. Ssst, kabarnya film ini adalah film pertama dari triloginya, lho!
Eros (Ario Bayu), seorang detektif dan Janus (Fachri Albar), seorang jurnalis, berusaha meyelidiki kematian misterius lima lelaki. Dalam penyelidikan, mereka menyadari bahwa pembunuhan ini adalah sebuah rantai konspirasi negara. Kala adalah sebuah kisah fantasi tentang negara yang terpecah-belah. Subgenre noir yang dipakai Joko Anwar ini turut membangun suasana dan latar tempat yang seperti neverland.
Gambir (Fachri Albar) adalah seorang pematung yang sukses. Namun, ia tidak bahagia karena ia dan istrinya Talyda (Marsha Timothy) menyimpan rahasia gelap. Hidupnya makin tak terkendali ketika ia menemukan sebuah pintu rahasia dan pesan-pesan permintaan tolong yang ganjil.
Anda akan diajak ke labirin yang dibuat Joko Anwar dalam film ini. Sinematografinya unik dan rapi. Thriller ini dipadukan dengan estetika dan simbolisme ala buku komik, konflik psikologis, serta adegan sadis dan disturbing.
Maya (Tara Basro) dan Dini (Marissa Anita) pergi ke desa terpencil untuk mengunjungi rumah peninggalan keluarga Maya. Sesampainya di desa, Maya menyadari bahwa penduduk desa ini menyimpan misteri yang berbahaya untuknya.
Film ini menampilkan kengerian klenik penduduk desa Indonesia. Beberapa adegan sadis turut mengisi plot, tetapi dengan porsi yang tidak berlebihan. Film dengan judul Inggris Impetigore ini sama suksesnya seperti Satan's Slaves dan meraih banyak penghargaan serta nominasi.
Mawarni (Ayu Laksmi) telah sakit selama tiga tahun tanpa alasan yang jelas. Ibu dengan empat anak itu lalu meninggal secara misterius. Teror kemudian menghantui keluarga Rini (Tara Basro) dan ketiga adik laki-lakinya setelah ibu mereka meninggal.
Pengabdi Setan membawa hawa segar bagi horor Indonesia yang dulunya stagnan. Remake ini juga mengenalkan tren baru dari segi visual dan cerita pada film horor Indonesia. Beberapa kritikus berpendapat bahwa Satan's Slaves seperti The Conjuring dengan sentuhan budaya lokal. Tidak heran, film ini juga memikat banyak penonton internasional.
Sancaka, seoarang anak laki-laki yatim piatu harus belajar melindungi diri karena tinggal sebatang kara. Ketika dewasa, Sancaka (Abimana Aryasatya) tanpa sengaja mendapat kekuatan petir saat ia bekerja. Setelah melihat berbagai ketidakadilan di sekitarnya, Sancaka memutuskan untuk membela rakyat dari preman-preman dengan menjadi pahlawan Gundala.
Gundala yang diadaptasi dari komik tahun 1969 ini merupakan film pertama dalam rangkaian film Bumilangit. Joko Anwar mengaku film ini adalah proyek skenario tersulit yang pernah ia lakukan. Beberapa mengkritiknya karena alurnya terlalu panjang dan banyak plot hole. Namun, untuk sebuah dobrakan dalam cinematic universe Indonesia, film ini tetap mendapat sambutan hangat dari masyarakat.
Modus Anomali bercerita tentang seorang pria yang terbangun di tengah hutan dan hilang ingatan (Rio Dewanto). Ia berusaha mengingat apa yang terjadi kepada istri dan dua anaknya. Pria tersebut pun berpacu dengan waktu untuk mengetahui kebenaran dan menyelamatkan keluarganya.
Dalam salah satu eksperimen Joko Anwar ini, penonton diajak untuk ikut menyusun puzzle bersama si pria amnesia. Karena hal itu, film ini mungkin punya love-hate relationship dengan penontonnya. Penonton ikut merasa bodoh ketika si pemain utama tidak tahu apa-apa. Membingungkan, tetapi seru!
Selain Joko Anwar, sineas lokal lain seperti Ernest Prakasa dan Raditya Dika juga menghasilkan banyak film yang bagus. Selain itu, ada juga rekomendasi film horor Indonesia jika Anda ingin tahu lebih lanjut. Anda bisa membaca artikel-artikel berikut ini untuk menambah referensi Anda!
10 Rekomendasi Film Raditya Dika Terbaik (Terbaru Tahun 2022)
10 Rekomendasi Film Ernest Prakasa Terbaik (Terbaru Tahun 2022)
10 Rekomendasi Film Horor Indonesia Terbaik (Terbaru Tahun 2022)
10 Rekomendasi Film Detektif Terbaik (Terbaru Tahun 2022)
10 Rekomendasi Film Vampir Terbaik (Terbaru Tahun 2022)
10 Rekomendasi Film Brad Pitt Terbaik (Terbaru Tahun 2022)
10 Rekomendasi Film Johnny Depp Terbaik (Terbaru Tahun 2022)
Karya Joko Anwar memang sulit dikotak-kotakkan karena ia sering mengombinasikan banyak genre dan teknik. Banyak penggemarnya berteori bahwa walau filmnya berbeda-beda genre, tetapi tetap dalam alternate universe yang sama. Hal ini juga didukung karena ia selalu memunculkan tokoh wanita hamil di film-filmnya.
Jadi, apakah Anda sudah menemukan film Joko Anwar yang cocok? Semoga sudah, ya! Jangan lupa untuk selalu mengecek review dan rating lainnya. Selamat menonton!
No. 1: Kalyana Shira Film|Janji Joni (Joni's Promise)
No. 2: Cinesurya Productions|Fiksi.
No. 3: Kalyana Shira Film|Arisan! (The Gathering!)
No. 4: Lo-Fi Flicks, CJ Entertainment, Prodigihouse|A Copy of My Mind
No. 5: MD Pictures|Kala (Dead Time)
Lihat rekomendasi lengkapnya di siniDeskripsi setiap produk diambil dari informasi yang tersedia dari produsen, brand, dan situs marketplace.
Kebutuhan rumah tangga
Elektronik rumah tangga
Komputer & laptop
Kamera
Perawatan tubuh & kecantikan
Kesehatan
Makanan & minuman
Peralatan dapur
Fashion wanita
Fashion pria
Fashion anak
Ibu & anak
Interior & furnitur
Hobi
Outdoor & sports
DIY & tools
Perawatan hewan
Buku
Peralatan kantor & alat tulis
Otomotif
Perlengkapan pesta & hadiah
Handphone & tablet
Gaming
Program & aplikasi
Travelling