10 Rekomendasi Velg Sepeda Terbaik

Velg ini juga disebut sebagai velg biasa. Di antara velg lainnya, velg ini paling sering ditemui pada banyak sepeda. Sepeda dengan clincher velg membutuhkan ban dalam. Fungsi ban dalam ini adalah sebagai dinding untuk menahan ban luar agar ban dapat melaju dengan stabil. Dibanding dengan velg lainnya, velg ini paling mudah dipasang dan dirawat. Selain itu, harganya juga lebih ramah di kantong. 

Namun, velg ini lebih berat dan lebih mudah membuat ban bocor. Karena menggunakan ban dalam, rolling resistance (hambatan daya gelinding) pun lebih besar dibandingkan velg lainnya. Oleh sebab itu, velg ini jarang dipakai pada sepeda balap yang memerlukan keringanan, kecepatan, stabilitas tinggi, dan keamanan.

Desain tubeless velg umumnya memiliki dinding yang lebih pendek daripada clincher velg. Bagian velg ini memiliki desain sedikit menjorok ke dalam yang berfungsi untuk menekan ban menjadi lebih kuat saat dipompa. Karena ban langsung terkait ke velg, pemasangan tubeless velg memerlukan rim tape (pelindung velg). Fungsinya ialah untuk menutup lubang ruji-ruji agar udara tidak keluar. 

Supaya ban kedap sempurna, air lock sealent (cairan khusus ban tubeless) juga diperlukan saat pemasangan. Dengan begitu, kebocoran halus pun dapat dicegah dengan baik. Tubeless velg lebih ringan dibandingkan clincher velg. 

Saat terjadi kebocoran kecil pada ban, sepeda dengan velg ini juga masih dapat melaju dengan baik. Hal ini karena sifat ban yang kedap udara. Oleh karena itu, velg ini banyak digunakan pada sepeda balap yang mengutamakan performa yang mumpuni.

Velg asimetris bisa dijumpai pada roda belakang sepeda yang menggunakan multigir. Karena memerlukan ruang untuk memasang gir (lingkaran logam bergerigi), diperlukan velg yang tidak simetris. Secara struktur, velg ini lebih lemah karena adanya perbedaan sudut, tegangan, dan panjang ruji-ruji sisi kanan dan kiri roda. Akan tetapi, keberadaan velg asimetris inilah yang membuat bentuk roda menjadi lebih simetris.

Diameter velg merupakan ukuran yang paling krusial diketahui saat Anda hendak membeli velg sepeda. Ukuran ini dapat diketahui dari label pada velg atau ban yang terpasang. Angka diameter velg dan ban harus sama agar bisa dipasang. 

Jika tidak, ban bisa terlepas karena bead ban (lingkar ban yang bersentuhan dengan velg) tidak terkait kuat dengan velg. Tentu ini sangat berbahaya, bukan? Ada tiga standar ukuran yang digunakan pada penulisan ukuran diameter velg ataupun ban sepeda. Salah satu yang paling umum digunakan adalah inci, yang disimbolkan dengan tanda petik dua (“).

Selanjutnya, lebar velg diukur berdasarkan ukuran lebar inner velg yang langsung bersentuhan dengan ban. Lebar velg akan menentukan ukuran lebar ban yang dapat dipasang pada velg ini. Lebar velg memiliki peran dalam menentukan performa sepeda. 

• Velg dengan lebar kecil akan membuat laju sepeda lebih ringan dan cepat. 
• Velg yang lebih lebar menjadikan laju sepeda lebih nyaman dan traksi yang lebih baik terhadap jalan.

Lebar velg sepeda tidak harus selalu sama dengan lebar ban. Akan tetapi, ada batas aman yang harus diperhatikan agar tidak terjadi sesuatu yang tak diinginkan. Sebagai panduan amannya, velg sepeda dapat memuat ban dengan lebar 1,5 kali sampai 2,2 kali lebar velg.

Tinggi velg juga menjadi spesifikasi yang tak kalah penting untuk diketahui. Jarak ukur tinggi atau kedalaman velg adalah dari dasar velg hingga ruji-ruji yang keluar dari velg. Ada tiga jenis velg menurut tingginya, yaitu pendek (low profile), tinggi (high profile), dan disc rim (piringan tanpa ruji-ruji). 

• Pertama, velg pendek memiliki kedalaman kurang dari 35 mm. Velg jenis ini banyak digunakan pada sepeda gunung karena memiliki rasio berat dan kekuatan yang seimbang.

• Kedua, velg tinggi memiliki kedalaman lebih dari 50 mm. Dalam hal aerodinamis sepeda, velg jenis ini menghasilkan laju yang lebih cepat. Selain itu, velg ini juga memberikan kontrol yang lebih baik dan efisiensi tenaga yang lebih tinggi. Velg tinggi sesuai untuk digunakan pada kondisi jalan yang datar.

• Selanjutnya, disc rim memiliki kemampuan aerodinamis yang paling baik dibandingkan kedua jenis velg sebelumnya. Akan tetapi, velg tertutup ini juga amat sensitif terhadap angin karena tidak memiliki ruji-ruji. Disc rim sangat cocok digunakan untuk time trial di velodrom.