Highlight Botol Susu untuk Bayi Teratas
Brown's Company
Botol susu wide neck dengan internal vent system, cegah masuk angin dan kembung
Shenzhen Lancest Technology
Hadirkan feel mengisap areola ibu dengan dot petal shape design
Multi Indocitra
Inovasi terbaru dari Pigeon, nyaman digenggam dengan nipple super lembut!
Koninklijke Philips N.V.
Bebaskan bayi menyedot sesuai ritmenya dengan ditemani dot natural response
dr. Ayudya Soemawinata, BMedSc (Hons), IBCLC, biasa disapa dengan nama dr. Yudy. Beliau menyelesaikan pendidikan dokter umum dengan gelar double degree dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan honors program dari Monash University Australia. Setelah itu, dr. Yudy melanjutkan studi di bidang laktasi melalui Australasian Lactation Courses. Beliau juga meraih gelar International Board Certified Lactation Consultant dari IBCLE. Saat ini, beliau aktif berpraktek di RSIA Dhia sebagai konsultan laktasi dan juga bekerja sebagai expert di platform digital Tentang Anak. Beliau juga aktif mengedukasi masyarakat terutama para orang tua di bidang laktasi dan parenting melalui seminar edukasi dan media sosial.
Laila bergabung dengan mybest Indonesia sebagai penulis konten sejak tahun 2020. Ia memiliki ketertarikan yang kuat dalam melakukan riset mendalam di berbagai topik. Selama di mybest, Laila banyak menulis konten terkait skincare, perawatan tubuh, makeup, kesehatan, serta perawatan ibu dan anak. Laila yang hobi memasak dan membuat kue ini juga senang melakukan riset tentang alat-alat elektronik rumah tangga dan dapur. Dengan kegemarannya melakukan riset, ia bersemangat membantu pembaca menemukan informasi yang bermanfaat dan produk yang sesuai kebutuhan pembaca.
Pakar dalam artikel ini hanya meninjau isi cara memilih. Produk dan layanan yang direkomendasikan bukanlah pilihan dari pakar.
Daftar isi
Sebaiknya Anda baru mulai mengenalkan botol susu ketika bayi berusia minimal 4 bulan. Hal ini untuk menurunkan risiko bingung puting pada bayi yang menyusui langsung atau mixed feeding.
Pada usia 4 bulan, biasanya bayi sudah mampu menyusu dengan benar. Dengan begitu, bayi diharapkan tidak mengalami kesulitan untuk menyusui langsung meskipun dikenalkan dengan botol susu. Namun, ASIP sebaiknya diberikan melalui media lain, seperti cup feeder atau sendok. Sebenarnya, penggunaan botol susu dengan jenis apa pun, tetap memiliki risiko menyebabkan kebingungan puting pada bayi yang masih menyusui langsung. Namun, jika kemampuan menyusu bayi sudah baik, risiko bingung puting saat menggunakan botol susu pun dapat dikurangi.
Jika Anda sudah mantap untuk mengenalkan botol susu pada bayi, pastikan Anda memahami batas waktu penggunaannya. Perlu diketahui bahwa bayi harus berhenti menyusu menggunakan botol susu maksimal saat berusia 18 bulan. Penggunaan botol susu hingga usia di atas 18 bulan dapat meningkatkan risiko perubahan struktur organ mulut atau gigi.
Waktu pengenalan botol susu sangat tergantung pada visi misi keluarga sehingga tidak ada patokan khusus. Hal krusial yang perlu diingat saat memberikan ASIP atau sufor dengan botol adalah memastikan penggunaan metode paced bottle feeding.
Metode paced bottle feeding merupakan metode menyusui dari botol yang meniru teknik penyusuan dari payudara ibu. Tujuan penggunaan metode ini adalah agar bayi bisa mengatur flow menyusunya sendiri. Dengan begitu, bayi tidak akan mengalami overfeeding.
Memilih botol susu untuk bayi bisa menjadi tugas yang menantang, terutama dengan begitu banyak pilihan yang tersedia di pasaran. Botol susu bayi yang mahal tidak selalu menjamin kualitasnya. Untuk itu, kami akan memberikan cara memilih botol susu yang tepat untuk bayi Anda. Dengan begitu, Anda dapat memastikan kenyamanan dan kesehatan si kecil terjaga dengan baik.
Ketika memilih botol susu untuk bayi, salah satu hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah keamanannya. Oleh karena botol susu akan langsung masuk ke mulut bayi, pastikan botol susu memiliki label BPA-free serta food grade. Berikut ini penjelasan pentingnya keberadaan kedua label standar keamanan tersebut pada produk pilihan Anda.
Keberadaan label BPA-free menunjukkan bahwa pemakaian botol susu tidak akan membahayakan kesehatan bayi di masa depan. Bishpenol-A merupakan bahan kimia berbahaya yang dapat menyebabkan gangguan hormon.
Tidak jarang kita melihat istilah kata "BPA free" dalam berbagai produk, terutama yang dikhususkan untuk bayi. Kandungan BPA dikenal dapat memiliki dampak buruk untuk anak dalam jangka waktu yang panjang. Dampak buruk tersebut erat kaitannya dengan masalah kesehatan. BPA dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan lainnya, seperti:
Bisphenol-A (BPA) merupakan bahan kimia yang biasa terdapat pada plastik atau resin. Oleh sebab itu, bisa saja BPA terdapat pada botol susu bayi. Hal tersebut menjadi berbahaya karena BPA bisa larut ke dalam air liur bayi. Jika sampai tertelan akibat pemakaian botol susu, BPA bisa masuk ke dalam tubuh bayi.
Selain itu, BPA juga bisa larut saat terkena panas. Jadi, misal Anda mencuci botol susu dengan air panas, ada kemungkinan BPA ikut larut. Kemudian, secara otomatis BPA akan ikut tertelan saat botol dipakai oleh si kecil.
Sebagian besar produk peralatan bayi, termasuk botol susu kini sudah memiliki label BPA-free. Hal ini tentu bisa lebih menjamin keamanan produk dan bahwa produk bebas dari bahan berbahaya BPA. Namun, masih ada juga botol susu bayi yang tidak mencantumkan klaim tersebut. Artinya, ada kemungkinan masih terdapat kandungan BPA di dalamnya.
Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa botol susu bayi memiliki label BPA-free demi keamanan bayi. Label "BPA-free" biasanya tertulis jelas pada kemasan maupun deskripsi produk.
Adanya label food grade menandakan bahwa bahan botol susu tidak mengandung zat berbahaya yang dapat larut pada minuman bayi. Dalam hal ini, zat-zat tersebut tidak akan larut dalam ASIP atau sufor. Pemakaian botol susu pun akan lebih aman untuk bayi.
Selain BPA, ada beberapa bahan kimia berbahaya yang mungkin terdapat pada botol susu bayi. Hal tersebut bisa berasal dari bahan baku maupun proses produksinya. Misalnya saja, phthalates, nitrosamines, pewarna, dan lainnya.
Pemilihan botol susu bayi yang hanya memiliki label BPA-free belum cukup. Anda perlu memastikan juga bahwa botol susu bayi berlabel food grade. Penggunaan botol susu bayi berbahan food grade menunjukkan bahwa:
Jika suatu produk memang termasuk food grade, label "food grade" biasanya akan tertulis jelas pada kemasan atau deskripsi produknya.
Pertimbangkanlah bahan yang dapat membuat botol susu bayi lebih awet dan tahan lama. Dengan begitu, Anda tidak perlu sering mengganti botol susu yang baru. Untuk itu, pilihlah bahan yang sesuai dengan kebiasaan Anda. Misalnya, jika Anda sering bepergian, pilihlah botol susu yang ringan dan tidak mudah pecah.
Botol PPSU lebih tahan terhadap suhu tinggi sehingga tak akan mudah haus meski melalui proses sterilisasi dalam suhu tinggi. Anda yang sering menuang air panas secara langsung ke botol saat membuat sufor tak perlu khawatir botol mudah rusak.
Pada umumnya, botol kerap kali mengalami perubahan warna bila sering digunakan. Namun, botol berbahan PPSU juga tak akan mudah berubah warna akibat pemakaian dalam jangka panjang. Di sisi lain, botol susu bayi bahan PPSU cenderung lebih berat. Artinya, mungkin akan membuat Anda pegal saat memegangnya dalam waktu lama.
Botol PP cenderung lebih ringan daripada bahan PPSU sehingga lebih mudah dibawa bepergian. Anda pun tak akan merasa terbebani saat harus membawa perlengkapan menyusui ketika bepergian dengan si kecil.
Meski tidak memiliki ketahanan sebaik bahan PPSU, botol berbahan PP masih sangat layak untuk dijadikan pilihan. Hal tersebut karena botol bahan PP memiliki bobot lebih ringan sehingga lebih nyaman digunakan baik oleh orang tua maupun bayi. Anda yang sering memegang botol susu bayi dalam waktu lama pasti akan sangat terbantu dengan botol bahan PP.
Dengan memilih botol susu berbahan PP Anda tak perlu khawatir akan kenyamanan dan keamanan bayi. Khususnya, ketika bayi mulai gemar memegang botolnya sendiri.
Ukuran botol susu berkaitan langsung dengan kapasitas lambung bayi. Jika ukuran botol lebih besar dari lambung bayi, susu yang disajikan akan terasa mubazir karena bayi tak mampu menghabiskannya. Bila ukuran botol lebih kecil, bayi bisa saja masih merasa lapar.
Penggunaan botol susu yang lebih kecil dari kapasitas lambung bayi juga bisa menyebabkan bayi mengalami kembung. Hal ini terjadi karena bayi akan mengisap udara dari botol yang telah kosong. Oleh karena itu, penting untuk memilih botol susu yang sesuai dengan kapasitas lambung bayi.
Nah, secara umum kapasitas lambung bayi bisa dilihat dari usianya. Makin tinggi usia bayi, makin besar pula kapasitas lambungnya. Hal ini disebabkan oleh perkembangan ukuran lambung bayi yang akan mengikuti perkembangan organ tubuh lainnya.
Untuk memenuhi kebutuhan kapasitas lambung bayi juga perlu disesuaikan dengan ukuran botol susu tersebut. Namun, mungkin Anda mengalami kebingungan pada saat mendapatkannya. Anda bisa mengikuti panduan singkat berikut ini.
Ukuran tersebut tidak menjadi aturan yang harus diterapkan oleh Anda saat menyusui. Namun, adanya panduan tersebut bisa dapat menjadi solusi efektif dalam menentukan botol susu bayi sesuai dengan usianya. Informasi tentang ukuran botol susu bayi biasanya tertera dengan jelas pada kemasan dan deskripsi produk.
Ukuran dot memengaruhi kecepatan aliran susu yang dihisap. Dot berukuran kecil mengeluarkan lebih sedikit sufor sehingga bayi mudah mengatur aliran yang dihisap. Dengan begitu, bayi tak akan mudah kolik maupun kembung.
Kondisi kolik kerap kali terjadi, terutama pada bayi yang baru lahir atau bayi yang menyusu menggunakan botol susu. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan, seperti:
Selain kolik, bayi kerap kali mengalami perut kembung saat minum susu dari botol. Hal ini biasanya terjadi karena banyaknya udara yang tertelan saat minum susu. Meskipun kolik dan kembung adalah hal normal yang terjadi, kedua kondisi ini dapat membuat bayi merasa tidak nyaman dan menangis tanpa henti. Oleh karena itu, penggunaan botol susu dengan dot ukuran ini disarankan untuk mengurangi risiko terjadinya kolik dan kembung.
Pilihlah botol susu dengan dot (nipple) kecil untuk bayi di bawah 1 tahun karena sistem pencernaannya masih dalam masa berkembang. Dengan dot berukuran kecil, bayi dapat mengatur aliran ASI atau susu formula yang dihisapnya sehingga udara yang tertelan lebih sedikit. Hal ini juga dapat mencegah overfeeding sehingga ketidaknyamanan pada perut bisa diminimalkan. Prinsip ini mirip dengan metode paced bottle feeding.
Informasi tentang ukuran dot botol susu bayi biasanya tertera pada kemasan atau deskripsi produk. Nah, ukuran dot kecil biasanya ditandai sebagai size S.
Bentuk dan ukuran botol susu wide neck lebih lebar sehingga lebih mirip dengan payudara ibu. Dengan desain seperti itu, mulut bayi akan terbiasa membuka lebar layaknya menyusu dari payudara ibu.
Penggunaan botol susu sering kali membuat bayi bingung pada puting ibunya. Terlebih bila bayi masih menyusu secara langsung dari puting ibu. Jika bingung puting terjadi, dapat berdampak penolakan bayi untuk menyusu sehingga akan memengaruhi kesuksesan pemberian ASI secara langsung. Bila bayi enggan menyusu secara langsung pada ibu, berat badan bayi dapat turun secara otomatis. Kalau sudah demikian, ibu mungkin perlu beralih pada pemberian sufor melalui botol.
Jika Anda masih berencana untuk breastfeeding di samping menyusui dengan botol, pilihlah botol susu bayi dengan bentuk wide neck. Bentuk wide neck mempunyai desain yang mirip dengan payudara ibu. Pemakaian botol susu wide neck akan membuat mulut bayi tetap terbuka lebar seperti ketika menyusu dari payudara ibu. Dengan begitu, kondisi bingung puting pada bayi pun bisa dicegah.
Informasi mengenai bentuk botol susu "wide neck" akan tertulis jelas di deskripsi produk. Anda juga bisa mengidentifikasinya dari bentuk fisik botol susu bayi.
Produk | Gambar | Harga terendah | Poin | Perincian | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
BPA-free | Food grade | Kapasitas botol | Bahan dot | Bahan botol | Untuk usia | |||||
1 | Brown's Company Dr. Brown's PPSU Wide Neck Options+ Deco | ![]() | Botol susu wide neck dengan internal vent system, cegah masuk angin dan kembung | 150 ml | Silicone | PPSU | 3-6 bulan | |||
2 | Shenzhen Lancest Technology Dr. Isla Baby Bottle|BYP06 | ![]() | Hadirkan feel mengisap areola ibu dengan dot petal shape design | 330 ml | Silicone | PP | >6 bulan | |||
3 | Multi Indocitra Pigeon|Botol PP Wide Neck with SofTouch Nipple | ![]() | Inovasi terbaru dari Pigeon, nyaman digenggam dengan nipple super lembut! | 160 ml | Silicone | PP | 3-6 bulan | |||
4 | Koninklijke Philips N.V. Philips Avent Botol Susu Natural Response |SCY900/03 | ![]() | Bebaskan bayi menyedot sesuai ritmenya dengan ditemani dot natural response | 260 ml | Silicone | PPSU | >1 bulan | |||
5 | Mamac Distribusi Indo Mama’s Choice|Anti Colic Baby Bottle | ![]() | Cegah bingung puting dengan spiral nipple di ujung dot | 150 ml | Silicone | Silicone | 3-6 bulan | |||
6 | Ikapharmindo Putramas HUKI Botol PP Shaped SP | ![]() | Botol mini yang praktis untuk si kecil | 60 ml | Silicone | PP | 0-3 bulan | |||
7 | Mayborn Group Tommee Tippee Closer to Nature PP Bottle | ![]() | Pilihan tepat untuk mengajarkan bayi menyusu dengan botol | 260 ml | Silicone | PP | >6 bulan | |||
8 | PZ Cussons Indonesia Cussons Baby|Baby Milk Bottle Anti Colic | ![]() | Botol susu CUSSONS anti-colic, bayi bebas dari tersedak dan kembung | 125 ml | Silicone | PP | 3-6 bulan | |||
9 | Hegen Hegen PCTO™ 330 ml | ![]() | Botol multifungsi untuk susu dan MPASI | 330 ml | Silicone | PPSU | >6 bulan | |||
10 | Dr. Spock Glass Baby Bottle | ![]() | Botol susu dari bahan kaca berkualitas untuk bayi sehat | 90 ml | Silicone | Kaca | 0-3 bulan |
Kapasitas botol | 150 ml |
---|---|
Untuk usia | 3-6 bulan |
Bahan dot | Silicone |
---|---|
Bahan botol | PPSU |
Kapasitas botol | 330 ml |
---|---|
Untuk usia | >6 bulan |
Bahan dot | Silicone |
---|---|
Bahan botol | PP |
Kapasitas botol | 160 ml |
---|---|
Untuk usia | 3-6 bulan |
Bahan dot | Silicone |
---|---|
Bahan botol | PP |
Kapasitas botol | 260 ml |
---|---|
Untuk usia | >1 bulan |
Bahan dot | Silicone |
---|---|
Bahan botol | PPSU |
Kapasitas botol | 150 ml |
---|---|
Untuk usia | 3-6 bulan |
Bahan dot | Silicone |
---|---|
Bahan botol | Silicone |
Kapasitas botol | 60 ml |
---|---|
Untuk usia | 0-3 bulan |
Bahan dot | Silicone |
---|---|
Bahan botol | PP |
Kapasitas botol | 260 ml |
---|---|
Untuk usia | >6 bulan |
Bahan dot | Silicone |
---|---|
Bahan botol | PP |
Kapasitas botol | 125 ml |
---|---|
Untuk usia | 3-6 bulan |
Bahan dot | Silicone |
---|---|
Bahan botol | PP |
Kapasitas botol | 330 ml |
---|---|
Untuk usia | >6 bulan |
Bahan dot | Silicone |
---|---|
Bahan botol | PPSU |
Kapasitas botol | 90 ml |
---|---|
Untuk usia | 0-3 bulan |
Bahan dot | Silicone |
---|---|
Bahan botol | Kaca |
No. 1: Brown's Company|Dr. Brown's PPSU Wide Neck Options+ Deco
No. 2: Shenzhen Lancest Technology|Dr. Isla Baby Bottle|BYP06
No. 3: Multi Indocitra|Pigeon|Botol PP Wide Neck with SofTouch Nipple
No. 4: Koninklijke Philips N.V.|Philips Avent Botol Susu Natural Response |SCY900/03
No. 5: Mamac Distribusi Indo|Mama’s Choice|Anti Colic Baby Bottle
Lihat rekomendasi lengkapnya di siniDeskripsi setiap produk diambil dari informasi yang tersedia dari produsen, brand, dan situs marketplace.
Kebutuhan rumah tangga
Elektronik rumah tangga
Komputer & laptop
Kamera
Perawatan tubuh & kecantikan
Kesehatan
Makanan & minuman
Peralatan dapur
Fashion wanita
Fashion pria
Fashion anak
Ibu & anak
Interior & furnitur
Hobi
Outdoor & sports
DIY & tools
Perawatan hewan
Buku
Peralatan kantor & alat tulis
Otomotif
Perlengkapan pesta & hadiah
Handphone & tablet
Gaming
Program & aplikasi
Travelling