10 Rekomendasi Selai Coklat Terbaik [Ditinjau oleh Pastry Instructor] (Terbaru Tahun 2025)

Meski terlihat sama, kandungan cokelat dalam selai cokelat beragam. Perbedaan kandungan ini akan memengaruhi rasanya. Selai dengan kandungan kakao di atas 70% memiliki rasa yang tidak terlalu manis. Pas jika Anda kurang menyukai selai dengan rasa yang sangat manis.

 
Lain lagi jika Anda memang menyukai makanan manis. Anda dapat memilih selai cokelat dengan kandungan kakao di bawah 70%. Makin tinggi kandungan cokelat, maka akan semakin intens juga rasanya. Campuran bahan lain dalam selai cokelat seperti susu dan gula akan membuat rasanya menjadi lebih manis. Pasangan sempurna untuk roti tawar.

Di pasaran, Anda tak hanya dapat menemukan selai cokelat biasa. Banyak pula produsen yang mengombinasikan kelezatan cokelat dengan aneka bahan lain seperti kacang-kacangan. Beberapa jenis kacang yang biasa digunakan sebagai kombinasi dengan selai cokelat adalah hazelnut, almon, dan kenari.

Tak cuma lezat, penambahan kacang-kacangan pada selai cokelat juga menambah nilai gizinya. Kacang-kacangan merupakan salah satu sumber protein nabati. Selain itu, kacang-kacangan juga kaya akan vitamin dan mineral. Namun, jika Anda memiliki alergi terhadap kacang-kacangan, jenis selai cokelat seperti ini perlu Anda hindari.

 
Selain kacang-kacangan, bahan populer lain yang ditambahkan pada selai cokelat adalah malt. Malt adalah biji-bijian serealia yang dikeringkan. Bahan tambahan ini dapat memberikan sensasi crunchy pada selai cokelat. Selain membuat selai cokelat makin enak, malt juga merupakan sumber vitamin, mineral, dan asam amino. 

Selai cokelat bisa jadi ditambahkan zat aditif seperti pengawet, perasa tambahan, juga pewarna buatan. Kandungan zat aditif seperti ini tidak sepenuhnya buruk. Terlebih jika produk yang Anda pilih sudah lolos uji BPOM karena kandungan zat aditifnya masih aman untuk dikonsumsi. Meski demikian, Anda tetap perlu membatasi konsumsinya agar tidak berlebihan.

Jika Anda ragu dengan kandungan zat aditif seperti ini, Anda dapat memilih produk yang bebas dari zat aditif. Jenisnya pun beragam, ada yang bebas dari zat pengawet ataupun bebas dari pemanis buatan. Pastikan kandungannya dengan memeriksa label pada kemasannya. Selain memastikan kandungan zat aditif, memeriksa label juga penting untuk mengetahui kandungan bahan lain yang mungkin memicu alergi.

Lezat dan manisnya selai cokelat memang susah ditolak. Namun, Anda perlu membatasi konsumsinya sebab kandungan gula dan kalori dalam selai cokelat cukup tinggi. Dua sendok makan selai cokelat (37 gram) mengandung 21 gram gula dan 200 kalori. Padahal, batas anjuran maksimal konsumsi gula untuk orang dewasa adalah 50 gram sehari. Agar makin aman, cek kandungan gula dan kalori pada selai yang Anda pilih.

Jika Anda tengah menjalani program diet untuk mengendalikan berat badan, sebaiknya pilih selai cokelat yang rendah kalori. Produk seperti ini cukup banyak di pasaran sehingga Anda tetap bisa menikmati selai cokelat meski tengah berdiet. Selai cokelat rendah kalori dan gula juga bisa menjadi alternatif bagi Anda yang ingin menikmati selai cokelat yang lebih sehat.

Selai cokelat dijual dalam beragam jenis kemasan. Kebanyakan berupa botol kaca yang cukup tebal dan khas. Ada pula beberapa produk yang dijual dalam botol plastik yang lebih tahan banting. Anda dapat memilih kemasan seperti ini jika tak menyukai produk dalam botol kaca yang rawan pecah. Selain kedua jenis kemasan ini, kemasan lain yang cukup populer adalah bucket plastik berukuran besar.

 
Ukuran selai cokelat juga sangat bervariasi. Kebanyakan produk untuk konsumsi keluarga kecil berukuran antara 150 gram sampai 350 gram. Namun, terdapat pula produk selai cokelat yang dijual dalam ukuran satu kilogram, bahkan lima kilogram. Produk seperti ini biasanya ditujukan untuk home industry seperti untuk isian donat, kue, atau martabak manis. Anda tinggal memilihnya sesuai kebutuhan.