10 Rekomendasi Buku Filsafat Terbaik

Pada dasarnya, filsafat merupakan dasar dari semua ilmu, termasuk ilmu hukum. Banyak buku filsafat hukum yang berbicara mengenai hakikat hukum dan kaitannya dengan etika. Selain itu, filsafat hukum juga membahas alasan manusia tunduk terhadap hukum beserta keabsahan sebuah lembaga hukum. 

Di samping itu, filsafat hukum juga berhubungan dengan praktik politik dalam suatu negara. Pemikiran Aristoteles dalam Politics memperlihatkan bagaimana hubungan ideal antara negarawan dengan masyarakatnya di berbagai aspek, termasuk hukum.

Buku-buku filsafat agama membahas mengenai tema-tema dan konsep-konsep utama dalam tradisi keagamaan. Diskusi antara keduanya sudah berlangsung sejak zaman kuno hingga kini. 

Filsafat agama juga memiliki kaitan dengan cabang filsafat lainnya, seperti metafisika, epistemologi, dan etika. Adapun tujuan dari filsafat agama adalah membahas konsep dasar dalam agama secara mendalam, sistematis, dan kritis.

Filsafat tentang pemikiran, jiwa, sains, serta politik adalah contoh-contoh ilmu filsafat yang selalu berkembang. Ilmu-ilmu ini ikut berubah dan beradaptasi seiring berkembangnya zaman. Untuk menghadapi perkembangan zaman yang pesat, ada baiknya Anda membaca buku-buku filsafat modern.

Buku filsafat politik sangat tepat untuk Anda yang ingin mempelajari tentang menjalankan sebuah negara dan sistem di dalamnya. Jika Anda tertarik dengan makhluk hidup, alam semesta, atau semacamnya, Anda harus mengikuti perkembangan buku-buku filsafat sains dan teknologi.

Bicara tentang filsafat, rasanya kurang lengkap jika belum membahas trio filsuf Yunani kuno, yakni Socrates, Plato, dan Aristoteles. Socrates adalah filsuf yang tidak pernah mengajarkan filsafat, tetapi filsafat sudah menjadi gaya hidupnya. Ia sering berdiskusi dengan banyak orang tentang pemikiran-pemikirannya.

Meskipun pemikirannya sangat berpengaruh, Socrates tidak pernah menulis satu buku pun. Pemikiran-pemikirannya tertuang lewat tulisan yang diciptakan oleh muridnya, Plato. Plato sendiri memiliki mahakarya yang berjudul Republics. Plato sangat memegang ajaran tentang suatu ide atau gagasan. Menurutnya, ide-ide bisa menciptakan pemikiran yang tujuan utamanya adalah untuk kesenangan hidup.

Generasi selanjutnya adalah Aristoteles yang merupakan murid dari Plato. Banyak pemikiran Aristoteles yang sangat terkenal, misalnya manusia sebagai zoon politicon atau makhluk sosial. Berbeda dengan Plato yang lebih condong menyukai negara monarki atau oligarki, Aristoteles lebih menyukai konsep negara demokrasi.

Ilmu stoicism sebenarnya sudah diajarkan oleh filsuf terdahulu seperti Zeno atau Seneca. Namun, salah satu nama yang identik dengan stoicism adalah Marcus Aurelius. Selain sebagai raja kerajaan Romawi yang terkenal, pemikiran Marcus Aurelius juga sering dijadikan pedoman hidup.

Hingga kini buku Meditations karyanya masih banyak dibaca orang dari semua kalangan. Buku tersebut menceritakan tentang kebijakan-kebijakan yang didapatkan Marcus Aurelius dari proses meditasinya. Dengan mempelajari stoic, Anda akan lebih kuat mental menghadapi apa pun tantangan dalam hidup.

Jalaluddin Rumi merupakan salah satu penyair dan filsuf yang terkenal di kalangan umat Islam. Buku-buku karyanya selama ratusan tahun terus diterjemahkan dan dibaca oleh banyak orang di dunia. Salah satu konsep yang terkenal dari Rumi adalah tawakal. Alih-alih penerimaan pasif, Rumi menganggap bahwa tawakal merupakanusaha aktif seseorang dengan menggunakan kekuatan memilih.

Selain itu, Rumi juga membahas konsep mengenai cinta. Bagi Rumi, cinta merupakan suatu hal yang universal. Cinta tidak hanya dimiliki oleh manusia, tetapi juga semesta. Ia menganggap bahwa cinta akan membawa manusia memahami makna kehidupan di dunia.

Konfusius atau Kong Hu Cu adalah seorang filsuf Cina kuno yang pemikirannya berkaitan erat tentang moralitas dan keharmonisan sosial. Ajarannya juga sangat erat dengan tradisi Cina kuno sehingga banyak rakyat Cina yang mengikutinya. Cara hidup Konfusius dijadikan sebuah kepercayaan bagi sebagian orang.

Salah satu kutipan kalimat Konfusius yang masih terkenal sampai sekarang adalah "Kemenangan terbesar manusia adalah bukan ketika tidak pernah gagal, tetapi ketika bisa bangkit setiap kali gagal". Pemikiran dan sejarah hidupnya juga banyak dijadikan buku. Untuk Anda yang ingin mempelajari filsafat Cina kuno, salah satu filsuf yang patut dijadikan acuan adalah Konfusius.