10 Rekomendasi Obat Flu Kucing Terbaik [Ditinjau Dokter Hewan] (Terbaru Tahun 2025)

Perbedaan flu ringan dan berat pada kucing dapat dilihat dari jenis ingus (nose discharge). Flu ringan atau gejala awal ditandai dengan ingus masih bening dan cair atau kucing hanya bersin-bersin. Jika ingus sudah berwarna kuning kehijauan, kental, dan menempel di sekitar hidung hingga mulut, itu menandakan flu berat atau kondisi kronis yang sudah berlangsung lama.

Pengobatan flu kucing pada fase ingus kental (mucopurulent) bisa memakan waktu hingga 3 minggu. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mengobati flu kucing sejak fase awal, yaitu saat cairan masih bening atau hanya disertai bersin-bersin. Pada gejala awal, flu bisa sembuh dalam waktu seminggu. Makin cepat penanganannya, makin baik pula hasilnya untuk kesehatan kucing Anda.

Pada fase awal flu, pemberian vitamin menjadi langkah penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh kucing. Salah satu vitamin yang direkomendasikan adalah lysine yang membantu melawan agen penyebab flu. Vitamin lain seperti vitamin C dan vitamin B kompleks juga dapat diberikan untuk mendukung pemulihan. Selain vitamin, berikut tindakan lain yang bisa dilakukan.

• Memberikan pakan bernutrisi tinggi (recovery food) untuk mempercepat pemulihan
• Menempatkan kucing di lingkungan yang hangat dan nyaman
• Menjaga kebersihan kandang dan area sekitarnya
• Mengisolasi dari kucing lain untuk mencegah penularan

Vitamin lebih dianjurkan karena pemilihan obat harus berdasarkan resep dokter hewan. Dosis dan kandungan obat perlu disesuaikan dengan berat badan, kondisi, dan gejala kucing. Berkonsultasi dengan dokter hewan, baik secara langsung maupun online sangat penting untuk menghindari kesalahan dosis.

Kucing sering kali tidak selera mengonsumsi sesuatu apa yang dianggapnya aneh. Hal ini bisa menyulitkan para owner untuk memberikan obat apabila anabul-nya sedang sakit. Pemberian jenis obat bubuk bisa menjadi pilihan yang tepat bagi para owner untuk mengobati flu. Hal ini karena bentuk bubuk dapat diserap lebih cepat oleh kucing sehingga efek yang dihasilkan pun cepat. 

Bila kucing Anda agresif terhadap pemberian obat, ada juga bentuk sirup, kapsul, dan tablet yang lebih mudah diberikan untuk kucing. Anda bisa menggunakan bantuan spuit untuk mendorong obat sirup atau pelontar untuk mendorong kapsul/tablet ke dalam kerongkongan kucing. Namun, pastikan pemberian dosis perlu diperhatikan sesuai dengan bobot kucing. Kucing dengan bobot di atas 4 kg dan di bawah 1 kg akan membutuhkan dosis yang berbeda.