10 Rekomendasi Audio Interface Terbaik (Terbaru Tahun 2023)

Jika Anda menggunakan audio interface untuk music recording atau voice over, pilih produk yang tidak memiliki banyak efek suara. Hal ini karena Anda membutuhkan hasil rekaman yang natural sehingga fitur efek suara pada audio interface tidak banyak digunakan. Carilah produk dengan suara yang natural dan clean sehingga bebas noise. Dengan demikian, mengolah audio saat editing jadi lebih optimal.

Ada juga audio interface dengan fitur dan efek suara yang beragam. Jenis ini cocok untuk Anda yang ingin membuat podcast atau live streaming. Fitur ini memungkinkan Anda mengatur rekaman langsung di produknya tanpa perlu diolah di komputer.

Ada pula produk yang menggunakan sistem plug and play. Sistem ini memungkinkan Anda mengambil audionya melalui smartphone tanpa harus disambungkan ke PC lebih dahulu. Dengan begitu, kegiatan podcast atau live streaming Anda jadi makin praktis.

Audio interface dengan koneksi USB bisa dipasangkan ke banyak perangkat, seperti PC, laptop, dan notebook, dengan mudah. Meskipun demikian, kecepatan transfer data koneksi ini tergolong yang paling lambat. Meski sudah banyak yang menggunakan koneksi USB-C, tidak sedikit pula audio interface yang masih dilengkapi port USB 2.0.

Hanya saja masih sedikit PC dengan port FireWire sehingga tidak semuanya kompatibel dengan koneksi ini. Maka dari itu, Anda perlu memeriksanya dengan saksama, ya. Jika masih ingin menggunakan audio interface dengan koneksi ini, Anda bisa memasang FireWire adapter card yang dijual terpisah.

Thunderbolt 3 diketahui dua kali lebih cepat dari Thunderbolt 2 dan delapan kali lebih cepat dari USB 3.0. Koneksi ini bahkan mendukung kecepatan transfer data hingga 40 Gbps dan panjang kabel hingga 100 meter. Biasanya laptop atau PC yang high-end, seperti Mac, sudah mendukung koneksi Thunderbolt.

Untuk kebutuhan profesional, Anda bisa memilih audio interface dengan koneksi PCIe. Koneksi ini menawarkan transfer data yang sangat cepat dengan sistem pemrosesan audio yang kuat. Audio interface dengan koneksi ini biasanya digunakan untuk menangani high track-count sessions dengan banyak layer audio.

Perlu diketahui, PCIe adalah antarmuka berbasis kartu internal sehingga tidak bisa disambungkan dengan USB, FireWire, atau Thunderbolt. Agar dapat tersambung, Anda harus melakukan instalasi koneksinya langsung ke motherboard komputer. Selain itu, produk dengan koneksi PCIe relatif lebih mahal dari koneksi lainnya.

Agar dapat diolah, sinyal analog harus diubah ke sinyal digital. Karena memiliki resolusi tak terhingga, tidak semua sinyal analog bisa diubah ke sinyal digital. Maka dari itu, dibutuhkan sampling yang mampu mewakili sinyal tersebut.

Bisa dibilang sample rate adalah jumlah sampling dari sinyal digital dalam satu detik. Nilai sample rate yang besar menghasilkan sinyal digital yang menyerupai gelombang aslinya. Meski begitu, nilai sample rate yang terlalu besar membutuhkan penyimpanan yang besar pula. Tidak semua gelombang suara tersebut mampu terdengar oleh telinga manusia. 

Standar minimal sample rate di industri musik adalah 44,1 kHz. Audio dengan sample rate tersebut sudah terdengar bersih dan nada yang ditangkap juga akurat. Jika Anda menginginkan kualitas audio yang lebih detail, pilih audio interface dengan sample rate minimal 48 kHz. 

Bit depth adalah garis gelombang suara berdasarkan amplitudonya. Makin banyak jumlah garis gelombang, makin akurat juga amplitudo suara yang ditangkap. Sementara itu, makin tinggi nilai bit depth, makin banyak garis gelombangnya. Jadi, nada suara yang ditangkap makin presisi.

Ada tiga nilai bit depth dari audio interface, yakni 16 bit, 24 bit, dan 32 bit float. Nilai yang disarankan untuk recording adalah 16 bit dan 24 bit. Pasalnya, audio interface 32 bit float memiliki dynamic range yang terlalu luas. Nilai bit depth tersebut disarankan untuk Anda yang merekam suara tinggi atau teriakan.

Nilai 16 bit artinya ada sekitar 65.000 garis gelombang yang mampu dijangkau oleh audio interface. Di sisi lain, nilai 24 bit mempunyai garis gelombang hingga 16 juta. Alhasil, tingkat presisi suara yang ditangkap makin akurat. Nilai bit depth tersebut bahkan tetap mampu menangkap suara yang sangat keras sekalipun.

Jumlah I/O pada audio interface perlu disesuaikan dengan perangkat yang akan digunakan. Jumlahnya beragam, mulai dari dua, empat, hingga di atas enam. Makin banyak perangkat yang direkam, makin banyak juga I/O yang dibutuhkan.

 
Jika Anda merekam suara untuk podcast dua orang atau voice over, audio interface dengan dua I/O sudah cukup. Perangkat dengan dua I/O juga bisa digunakan untuk live acoustic. Untuk kebutuhan tersebut, Anda hanya membutuhkan satu input untuk mic dan satunya lagi untuk gitar/keyboard.

 
Jika Anda seorang songwriter dalam tim kecil, audio interface dengan empat sampai delapan I/O sudah cukup. Untuk kebutuhan merekam drum elektrik, pilih produk dengan delapan I/O. Sementara itu, produk dengan enam belas I/O ke atas digunakan untuk kebutuhan profesional, seperti band recording.

Periksa juga apakah jenis I/O audio interface sesuai dengan kabel pada instrumen Anda. Secara umum, jenis I/O audio interface meliputi XLR dan TRS. Ada juga audio interface yang sudah dibekali input tipe combo. Ini merupakan input multifungsi yang bisa digunakan untuk jack gitar maupun condenser.

Biasanya audio interface untuk live streaming menggunakan input TRS 3,5 mm atau 1/8". Ini adalah jack audio untuk mikrofon yang tidak membutuhkan phantom power. Jika Anda menggunakan alat musik digital, seperti synthesizer atau drum elektrik, pilih audio interface yang memiliki input MIDI.