Alat bantu dengar atau hearing aid mempermudah komunikasi bagi orang dengan gangguan pendengaran. Orang tua atau lansia dengan fungsi pendengaran yang menurun pun membutuhkannya. Namun, tipe alat ini bervariasi, dari CIC, RIC, hingga BTE. Apakah Anda sudah bisa menentukan alat bantu dengar yang bagus untuk dipilih?
Untuk itu, kami akan menjelaskan cara memilih alat bantu dengar yang disusun bersama perawat, Afiyad Bardian. Ulasan rekomendasi alat bantu dengar terbaik dari TaffOmicron, GEA, Dr.isla, dan merek lainnya juga tersedia untuk Anda. Rekomendasi produk ini disusun dan diurutkan berdasarkan cara memilih mybest dan hasil riset kelarisan produk di e-commerce. Yuk, lanjutkan membacanya!
Highlight Alat Bantu Dengar Teratas
Isla Official Indonesia
Canggih dan praktis dengan fitur touch, leluasa mengatur volume tanpa melepas alat
Beurer
Rentang frekuensi luas, mampu menghasilkan suara yang jelas di outdoor dan indoor
Jakarta Digital Nusantara
Warnanya yang senada dengan kulit, tidak mengganggu penampilan
WS Audiology
Dibekali mikrofon berkualitas tinggi, mengobrol di tempat bising jadi mudah dipahami
Afiyad Bardian adalah seorang perawat yang bekerja di RS MATA JEC Primasana. Beliau memiliki minat dalam bidang keperawatan mata dan perangkat perawatan lainnya. Dalam praktiknya, Afiyad juga sering menggunakan berbagai peralatan medis untuk membantu memeriksa kondisi dasar tubuh pasien, seperti tekanan darah dan suhu tubuh. Selain itu, Afiyad aktif dalam kegiatan sosial, seperti Pemeriksaan Mata untuk Lansia atau masyarakat umum di posyandu. Dalam bidang organisasi, Afiyad mengemban tugas sebagai Sekretaris 2 DPK PPNI RS Mata JEC Primasana dan juga sebagai Anggota Ikatan Perawat Mata Indonesia (IKPAMI).
Dominiko adalah content planner di mybest dengan lebih dari 10 tahun pengalaman dalam digital content creation, SEO, dan analisis tren produk. Memulai karier di Kaskus sebagai writer dan strategist, ia mengasah keterampilan dalam content marketing, review produk, hingga copywriting. Kini, ia aktif berkolaborasi dengan pakar berbagai industri dan menggunakan riset berbasis data untuk menyusun rekomendasi produk yang akurat, tepercaya, dan bermanfaat bagi pembaca mybest.
Pakar dalam artikel ini hanya meninjau isi cara memilih. Produk dan layanan yang direkomendasikan bukanlah pilihan dari pakar.
Daftar isi
mybest adalah layanan yang memiliki database produk dan meregistrasikan lebih dari 2.000 produk setiap bulannya dengan penelitian yang menyeluruh. Setiap artikel mybest dibuat melalui proses panjang termasuk riset produk dan kebutuhan pembaca serta wawancara dengan ahli di bidangnya. Dengan artikel yang dibuat berdasarkan fakta dan hasil riset mendalam dan informasi yang dapat dipercaya, kami memberikan konten yang dapat dipercaya kepada para pembaca kami.
Pada saat terjadinya penurunan fungsi pendengaran dan adanya gangguan pendengaran. Faktor penyebabnya antara lain penuaan, kongenital (bawaan sejak lahir), trauma, atau penyakit.
Alat bantu dengar (ABD) biasanya dibutuhkan oleh lansia dan seseorang dengan kemampuan mendengar yang rendah sejak lahir. ABD mungkin juga dibutuhkan oleh seseorang karena faktor trauma dan penyakit yang mengganggu pendengaran. Secara umum, berikut beberapa hal yang dapat menyebabkan fungsi pendengaran menurun atau pendengaran terganggu.
Ketahuilah bahwa tunarungu termasuk dalam gangguan pendengaran total. Tingkat gangguan ini tidak bisa dibantu dengan alat bantu dengar. Perlu dicatat juga bahwa gangguan pendengaran total dapat disebabkan oleh keempat hal di atas.
Memberikan alat bantu dengar pada penderita gangguan pendengaran dapat meningkatkan rasa percaya dirinya. Rasa percaya diri orang saat mengobrol bisa saja turun karena sering salah mendengar. Oleh sebabnya, pastikanlah untuk langsung periksa ke dokter jika Anda atau kerabat merasakan fungsi pendengaran yang berkurang.
Boleh selama sudah dikonsultasikan oleh dokter. Pembelian alat bantu dengar bisa dilakukan sendiri berdasarkan rekomendasi dokter.
Alat bantu dengar memang banyak tersedia di toko online dan bisa Anda beli sendiri. Namun, Anda disarankan untuk tes audiometri lebih dahulu sebelum membeli alat bantu dengar. Tes ini berguna untuk menentukan kategori gangguan pendengaran. Jadi, Anda dapat membeli alat bantu dengar yang tepat. Jika Anda mengalami gangguan pendengaran berat, menggunakan alat bantu dengar untuk gangguan pendengaran ringan hingga sedang tidak akan banyak membantu.
Anda pun lebih disarankan untuk mencoba langsung alat bantu dengar. Pemilihan tipe ABD dapat memengaruhi tingkat kenyamanan dan rasa percaya diri ketika Anda memakainya. Selain itu, Anda dapat menentukan ukuran karet earbuds yang tidak terlalu sempit ataupun terlalu longgar di telinga. Tingkat kejernihan suara ABD juga lebih mudah diketahui dengan mencobanya langsung karena berhubungan dengan kualitas produk. Keunggulan ini akan sulit ditentukan dari spesifikasinya saja.
Tes audiometri bisa menggunakan garpu tala yang diketuk, kemudian didekatkan ke telinga. Ada juga tes dengan cara menguji batas frekuensi suara yang bisa Anda dengar. Hasil tes audiometri biasanya berupa grafik yang menunjukkan kemampuan mendengar Anda.
Walaupun fungsi dasarnya sama, spesifikasi alat bantu dengar bisa berbeda-beda. Menyesuaikannya dengan tingkat gangguan pendengaran adalah langkah awal yang perlu Anda utamakan. Setelah itu, Anda dapat menentukan tipe hearing aid, seperti ITE, ITC, CIC, RIC, atau BTE. Keberadaan fitur tambahan seperti pengatur volume dan noise reduction juga akan banyak membantu.
Kemampuan amplifikasi suara pada ABD bervariasi. Tiap tingkat pendengaran membutuhkan nilai amplifikasi yang berbeda.
Alat bantu dengar bekerja dengan cara menangkap suara, lalu menguatkannya dan dikirimkan ke telinga pengguna. Karena itu, pengguna dapat mendengar suara secara lebih jelas dari biasanya. Agar mendapat amplifikasi suara yang tepat, Anda perlu menyesuaikan tingkat gangguan pendengaran dengan nilai max output dan gain pada ABD.
Berikut macam gangguan pendengaran serta spesifikasi ABD yang direkomendasikan.
Amplifikasi alat bantu dengar di pasaran rata-rata sudah dapat digunakan untuk gangguan pendengaran ringan hingga sedang.
Tipe alat bantu dengar umumnya terbagi menjadi in-ear dan behind-the-ear (BTE). In-ear merupakan tipe yang digunakan di dalam telinga, sedangkan tipe BTE digunakan di belakang telinga. Tipe ABD akan menentukan tingkat kenyamanan telinga hingga rasa percaya diri pengguna ketika memakainya. Jadi, pilihlah tipenya dengan pertimbangan yang baik.
Tipe in-ear digunakan di dalam telinga sehingga membuat penggunaannya tidak mudah terlihat sedang menggunakan alat bantu dengar.
Jika Anda memilih masalah dengan rasa percaya diri saat menggunakan alat bantu dengar, pastikan untuk memilih tipe in-ear. Tipe ini memiliki beberapa model dengan ukuran dan performa yang berbeda. Tingkat kamuflasenya bisa ditentukan oleh ukuran tiap model. Berikut berbagai model tipe in-ear yang dapat Anda pilih.
Meski ITE, ITC, dan RIC lebih mudah terlihat dari luar, ketahanan baterainya lebih baik dari CIC. Ukuran CIC yang sangat kecil membuat kapasitas baterainya lebih kecil pula. Jadi, Anda yang mengutamakan kamuflase bisa memilih CIC. Sementara itu, ITE, ITC, RIC cocok untuk Anda yang lebih mengedepankan performa.
Tipe in-ear biasanya tersedia untuk gangguan pendengaran ringan hingga berat. Hanya model RIC yang biasanya tersedia untuk gangguan pendengaran sangat berat.
Tipe over-ear berukuran besar sehingga tidak mudah jatuh saat digunakan oleh anak-anak atau lansia.
Jika Anda sedang mencarikan alat bantu dengar untuk anak-anak atau lansia, tipe behind-the-ear atau BTE bisa diutamakan. Tipe ini memiliki mikrofon, amplifier, dan speaker yang berada di belakang telinga sehingga lebih mudah terlihat dari luar dibandingkan tipe in-ear. Meski begitu, ABD ini akan lebih mudah digenggam, dilepas, dan dipasang oleh lansia karena ukurannya yang besar.
Karena berukuran lebih besar dibandingkan tipe in-ear, ketahanan baterai BTE pun lebih lama. Selain itu, ukuran yang besar membuat BTE lebih mudah terlihat oleh mata lansia. Anak-anak juga akan lebih cocok menggunakan BTE karena tipe ini tidak mudah terjatuh dari telinga saat mereka banyak bergerak.
RIC bisa menjadi alternatif dari BTE. Selain tersedia untuk gangguan pendengaran sangat berat, RIC memiliki pengaturan volume di bagian luar sehingga memudahkan pengguna dalam mengoperasikannya.
Pengaturan volume dan noise reduction berkaitan langsung dengan kenyamanan pemakaian alat bantu dengar. Tanpa keduanya, suara ABD mungkin kurang nyaman di telinga.
Dua fitur yang perlu Anda utamakan pada alat bantu dengar adalah pengaturan volume dan noise reduction. Jika memiliki pengaturan volume, kekuatan suara ABD bisa disesuaikan kembali dengan kondisi gangguan pendengaran setiap orang. Fitur ini dapat digunakan untuk mengatasi max output dan gain yang sedikit berbeda dari kebutuhan pengguna.
Sementara itu, noise reduction dapat meredam gangguan suara yang diterima alat bantu dengar. ABD bisa saja mengeluarkan suara yang berisik saat penggunanya berada dekat dengan TV karena dapat menimbulkan frekuensi yang bertabrakan. Fitur ini juga bisa disebut dengan noise cancellation atau noise cancelling oleh penjual.
Kebanyakan alat bantu dengar di pasaran saat ini memang sudah dibekali fitur pengaturan volume dan noise reduction. Namun, hal ini penting untuk dipastikan kembali karena pengaruhnya besar terhadap kenyamanan pengguna ABD. Jika Anda tidak dapat menemukan informasi ini pada deskripsi produk, tanyakanlah pada penjual lebih dahulu sebelum membeli untuk memastikannya.
Pengaturan volume yang dianggap nyaman oleh banyak pengguna biasanya berada di angka 50 sampai 75 (dengan range volume 1 sampai 100 seperti pada TV).
Produk | Gambar | Harga terendah | Poin | Perincian | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Tipe | Tipe baterai | Max output | Tingkat amplifikasi (gain) | Noise reduction | Pengontrolan volume | |||||
1 | Isla Official Indonesia Dr.Isla Alat Bantu Dengar Mini Hearing Amplifier|H106 | ![]() | Canggih dan praktis dengan fitur touch, leluasa mengatur volume tanpa melepas alat | Tipe ITE (in-the-ear) | Isi ulang | 119±4 dB | Tidak tercantum | 5 level | ||
2 | Beurer Beurer Hearing Aid| HA 50 | ![]() | Rentang frekuensi luas, mampu menghasilkan suara yang jelas di outdoor dan indoor | Tipe BTE (behind-the-ear) | Sekali pakai (13/PR48) | 128 dB | 40 dB | 4 level | ||
3 | Jakarta Digital Nusantara TaffOmicron Alat Bantu Dengar In Ear Hearing Aid|K-88 | ![]() | Warnanya yang senada dengan kulit, tidak mengganggu penampilan | Tipe ITE (in-the-ear) | Isi ulang | 129±4 dB | 48 dB | 5 level | ||
4 | WS Audiology Signia Fun SP BTE Hearing Aid | ![]() | Dibekali mikrofon berkualitas tinggi, mengobrol di tempat bising jadi mudah dipahami | Tipe BTE (behind-the-ear) | Sekali pakai (675) | 120 dB | 79 dB | Ada (6 channel, 4 profil suara) | ||
5 | Indotide Commerce Electronic UORRIS Alat Bantu Dengar Orang Tua | ![]() | Dalam sekali isi ulang daya, alat sudah bisa digunakan berhari-hari | Tipe BTE (behind-the-ear) | Isi ulang | Tidak tercantum | Tidak tercantum | 4 level | ||
6 | Royal Sutan Agung GEA Medical BTE Hearing Aid|Pro 101 | ![]() | Dengan kotak penyimpanan elegan, pas dijadikan kado untuk orang tersayang | Tipe BTE (behind-the-ear) | Sekali pakai (13A) | 129 dB | 53 dB | Ada | ||
7 | Jakarta Digital Nusantara TaffOmicron Alat Bantu Dengar|JZ-1088A1 | ![]() | Max output-nya tinggi, pilihan terbaik untuk penderita gangguan pendengaran berat | Tipe BTE (behind-the-ear) | Isi ulang | 130 dB | 31 dB | Tidak diketahui | 4 level | |
8 | Huizhou Jinghao Medical Technology Nesco Hearing Aid|JH-906 | ![]() | Tetap bisa mendengar lawan bicara dengan jelas berkat fitur smart focus-nya | Tipe ITE (in-the-ear) | Sekali pakai (AG3) | 125±5 dB | 35 dB | Ada | ||
9 | Serenity Indonesia Serenity Hearing Aid|SR-80P | ![]() | Tipe pocket, solusi untuk Anda yang sering lupa menyimpan benda kecil | Tipe pocket (saku) | Sekali pakai (AAA) | 132 dB | 65 dB | Ada | ||
10 | Hearing Good Alat Bantu Dengar Mini Digital | ![]() | Memiliki fungsi waterproof, tetap aman dipakai olahraga atau pun saat hujan | Tipe BTE (behind-the-ear) | Isi ulang | 118±4 dB | 32±2 dB | 4 level |
Tipe | Tipe ITE (in-the-ear) |
---|---|
Tipe baterai | Isi ulang |
Tingkat amplifikasi (gain) | Tidak tercantum |
---|---|
Pengontrolan volume | 5 level |
Tipe | Tipe BTE (behind-the-ear) |
---|---|
Tipe baterai | Sekali pakai (13/PR48) |
Tingkat amplifikasi (gain) | 40 dB |
---|---|
Pengontrolan volume | 4 level |
Tipe | Tipe ITE (in-the-ear) |
---|---|
Tipe baterai | Isi ulang |
Tingkat amplifikasi (gain) | 48 dB |
---|---|
Pengontrolan volume | 5 level |
Tipe | Tipe BTE (behind-the-ear) |
---|---|
Tipe baterai | Sekali pakai (675) |
Tingkat amplifikasi (gain) | 79 dB |
---|---|
Pengontrolan volume | Ada (6 channel, 4 profil suara) |
Tipe | Tipe BTE (behind-the-ear) |
---|---|
Tipe baterai | Isi ulang |
Tingkat amplifikasi (gain) | Tidak tercantum |
---|---|
Pengontrolan volume | 4 level |
Tipe | Tipe BTE (behind-the-ear) |
---|---|
Tipe baterai | Sekali pakai (13A) |
Bentuknya lebih compact karena penutup baterai merupakan ON/OFF switch
Tingkat amplifikasi (gain) | 53 dB |
---|---|
Pengontrolan volume | Ada |
Tipe | Tipe BTE (behind-the-ear) |
---|---|
Tipe baterai | Isi ulang |
Tingkat amplifikasi (gain) | 31 dB |
---|---|
Pengontrolan volume | 4 level |
Tipe | Tipe ITE (in-the-ear) |
---|---|
Tipe baterai | Sekali pakai (AG3) |
Dibekali dengan pengaturan volume suara yang dapat Anda atur sesuai kebutuhan
Dalam paket produk sudah include baterai sekali pakai untuk pemakaian pertama
Tingkat amplifikasi (gain) | 35 dB |
---|---|
Pengontrolan volume | Ada |
Tipe | Tipe pocket (saku) |
---|---|
Tipe baterai | Sekali pakai (AAA) |
Tingkat amplifikasi (gain) | 65 dB |
---|---|
Pengontrolan volume | Ada |
Tipe | Tipe BTE (behind-the-ear) |
---|---|
Tipe baterai | Isi ulang |
Tingkat amplifikasi (gain) | 32±2 dB |
---|---|
Pengontrolan volume | 4 level |
Ada, tetapi hal ini bisa dihindari dengan memilih alat bantu dengar yang tepat.
Efek samping yang paling umum terjadi dari pemakaian alat bantu dengar adalah iritasi kulit dan sakit kepala. Iritasi kulit bisa terjadi karena ukuran karet earbud yang terlalu besar dan dipaksakan masuk ke dalam telinga. Jika sering dilepas dan dipasang, gesekan dengan kulit dapat mengakibatkan iritasi.
Di sisi lain, pengaturan volume yang salah atau tidak dapat disesuaikan dapat berujung pada sakit kepala. Hal ini biasanya terjadi karena volume suara yang terlalu kencang. Maka dari itu, Anda dapat mengikuti langkah-langkah cara memilih alat bantu dengar dari kami untuk menghindari efek samping pemakaiannya.
Alat bantu dengar juga perlu dibersihkan sekali setiap hari agar tidak menimbulkan efek samping. ABD bisa dilap menggunakan kapas alkohol, tetapi jangan terlalu basah (lembap sudah cukup). Ada juga alat khusus untuk membersihkan earbud pada ABD yang berbentuk seperti cotton bud, tetapi lebih kecil.
Alat bantu dengar bukan satu-satunya alat medis yang dapat mempermudah Anda atau caregiver. Anda mungkin juga akan banyak terbantu dengan memiliki tensimeter, alat cek gula darah, hingga kursi roda. Kami sudah mengulas cara memilih dan rekomendasi produknya untuk Anda di bawah ini!
No. 1: Isla Official Indonesia|Dr.Isla Alat Bantu Dengar Mini Hearing Amplifier|H106
No. 2: Beurer |Beurer Hearing Aid| HA 50
No. 3: Jakarta Digital Nusantara|TaffOmicron Alat Bantu Dengar In Ear Hearing Aid|K-88
No. 4: WS Audiology|Signia Fun SP BTE Hearing Aid
No. 5: Indotide Commerce Electronic|UORRIS Alat Bantu Dengar Orang Tua
Lihat rekomendasi lengkapnya di siniDeskripsi setiap produk diambil dari informasi yang tersedia dari produsen, brand, dan situs marketplace.
Kebutuhan rumah tangga
Elektronik rumah tangga
Komputer & laptop
Kamera
Perawatan tubuh & kecantikan
Kesehatan
Makanan & minuman
Peralatan dapur
Fashion wanita
Fashion pria
Fashion anak
Ibu & anak
Interior & furnitur
Hobi
Outdoor & sports
DIY & tools
Perawatan hewan
Buku
Peralatan kantor & alat tulis
Otomotif
Perlengkapan pesta & hadiah
Handphone & tablet
Gaming
Program & aplikasi
Travelling