![10 Rekomendasi Alat Bantu Dengar Terbaik  [Ditinjau Perawat] (Terbaru Tahun 2025) 1](https://assets.id.my-best.com/_next/static/media/loading-rectangle.dbd06764.png)
![10 Rekomendasi Alat Bantu Dengar Terbaik  [Ditinjau Perawat] (Terbaru Tahun 2025) 2](https://assets.id.my-best.com/_next/static/media/loading-rectangle.dbd06764.png)
![10 Rekomendasi Alat Bantu Dengar Terbaik  [Ditinjau Perawat] (Terbaru Tahun 2025) 3](https://assets.id.my-best.com/_next/static/media/loading-rectangle.dbd06764.png)
![10 Rekomendasi Alat Bantu Dengar Terbaik  [Ditinjau Perawat] (Terbaru Tahun 2025) 4](https://assets.id.my-best.com/_next/static/media/loading-rectangle.dbd06764.png)
![10 Rekomendasi Alat Bantu Dengar Terbaik  [Ditinjau Perawat] (Terbaru Tahun 2025) 5](https://assets.id.my-best.com/_next/static/media/loading-rectangle.dbd06764.png)
Alat bantu dengar atau hearing aid mempermudah komunikasi bagi orang dengan gangguan pendengaran. Orang tua atau lansia dengan fungsi pendengaran yang menurun pun membutuhkannya. Namun, tipe alat ini bervariasi, dari CIC, RIC, hingga BTE. Apakah Anda sudah bisa menentukan alat bantu dengar yang bagus untuk dipilih?
Untuk itu, kami akan menjelaskan cara memilih alat bantu dengar yang disusun bersama perawat, Afiyad Bardian. Ulasan rekomendasi alat bantu dengar terbaik dari TaffOmicron, OneHealth, Dr Isla, dan merek lainnya juga tersedia untuk Anda. Rekomendasi produk ini disusun dan diurutkan berdasarkan cara memilih mybest dan hasil riset kelarisan produk di e-commerce. Yuk, lanjutkan membacanya!
Highlight Alat Bantu Dengar Teratas

Mendengar dengan jernih tanpa repot ganti baterai setiap hari
Jayamas Medica Industri

Pengoperasiannya sederhana, memudahkan pengguna lanjut usia

Afiyad Bardian adalah perawat profesional yang bertugas di RS Mata JEC Primasana, ia memiliki minat dalam bidang keperawatan mata serta perangkat perawatan lainnya. Afiyad kerap terlibat dalam kegiatan sosial dan edukatif, termasuk pemeriksaan mata untuk lansia dan masyarakat umum di berbagai posyandu. Melalui dedikasinya, Afiyad berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mata. Selain itu, Afiyad mengemban tugas sebagai Sekretaris 2 DPK PPNI RS Mata JEC Primasana dan juga sebagai Anggota Ikatan Perawat Mata Indonesia (IKPAMI).

Dominiko adalah content planner di mybest dengan lebih dari 10 tahun pengalaman dalam digital content creation, SEO, dan analisis tren produk. Memulai karier di Kaskus sebagai writer dan strategist, ia mengasah keterampilan dalam content marketing, review produk, hingga copywriting. Kini, ia aktif berkolaborasi dengan pakar berbagai industri dan menggunakan riset berbasis data untuk menyusun rekomendasi produk yang akurat, tepercaya, dan bermanfaat bagi pembaca mybest.
Pakar dalam artikel ini hanya meninjau isi cara memilih. Produk dan layanan yang direkomendasikan bukanlah pilihan dari pakar.
mybest adalah layanan yang memiliki database produk dan meregistrasikan lebih dari 2.000 produk setiap bulannya dengan penelitian yang menyeluruh. Setiap artikel mybest dibuat melalui proses panjang termasuk riset produk dan kebutuhan pembaca serta wawancara dengan ahli di bidangnya. Dengan artikel yang dibuat berdasarkan fakta dan hasil riset mendalam dan informasi yang dapat dipercaya, kami memberikan konten yang dapat dipercaya kepada para pembaca kami.

Pada saat terjadinya penurunan fungsi pendengaran dan adanya gangguan pendengaran. Faktor penyebabnya antara lain penuaan, kongenital (bawaan sejak lahir), trauma, atau penyakit.
Alat bantu dengar (ABD) biasanya dibutuhkan oleh lansia dan seseorang dengan kemampuan mendengar yang rendah sejak lahir. ABD mungkin juga dibutuhkan oleh seseorang karena faktor trauma dan penyakit yang mengganggu pendengaran. Secara umum, berikut beberapa hal yang dapat menyebabkan fungsi pendengaran menurun atau pendengaran terganggu.
Ketahuilah bahwa tunarungu termasuk dalam gangguan pendengaran total. Tingkat gangguan ini tidak bisa dibantu dengan alat bantu dengar. Perlu dicatat juga bahwa gangguan pendengaran total dapat disebabkan oleh keempat hal di atas.

Memberikan alat bantu dengar pada penderita gangguan pendengaran dapat meningkatkan rasa percaya dirinya. Rasa percaya diri orang saat mengobrol bisa saja turun karena sering salah mendengar. Oleh sebabnya, pastikanlah untuk langsung periksa ke dokter jika Anda atau kerabat merasakan fungsi pendengaran yang berkurang.

Boleh selama sudah dikonsultasikan oleh dokter. Pembelian alat bantu dengar bisa dilakukan sendiri berdasarkan rekomendasi dokter.
Alat bantu dengar memang banyak tersedia di toko online dan bisa Anda beli sendiri. Namun, Anda disarankan untuk tes audiometri lebih dahulu sebelum membeli alat bantu dengar. Tes ini berguna untuk menentukan kategori gangguan pendengaran. Jadi, Anda dapat membeli alat bantu dengar yang tepat. Jika Anda mengalami gangguan pendengaran berat, menggunakan alat bantu dengar untuk gangguan pendengaran ringan hingga sedang tidak akan banyak membantu.
Anda pun lebih disarankan untuk mencoba langsung alat bantu dengar. Pemilihan tipe ABD dapat memengaruhi tingkat kenyamanan dan rasa percaya diri ketika Anda memakainya. Selain itu, Anda dapat menentukan ukuran karet earbuds yang tidak terlalu sempit ataupun terlalu longgar di telinga. Tingkat kejernihan suara ABD juga lebih mudah diketahui dengan mencobanya langsung karena berhubungan dengan kualitas produk. Keunggulan ini akan sulit ditentukan dari spesifikasinya saja.

Tes audiometri bisa menggunakan garpu tala yang diketuk, kemudian didekatkan ke telinga. Ada juga tes dengan cara menguji batas frekuensi suara yang bisa Anda dengar. Hasil tes audiometri biasanya berupa grafik yang menunjukkan kemampuan mendengar Anda.
Walaupun fungsi dasarnya sama, spesifikasi alat bantu dengar bisa berbeda-beda. Menyesuaikannya dengan tingkat gangguan pendengaran adalah langkah awal yang perlu Anda utamakan. Setelah itu, Anda dapat menentukan tipe hearing aid, seperti ITE, ITC, CIC, RIC, atau BTE. Keberadaan fitur tambahan seperti pengatur volume dan noise reduction juga akan banyak membantu.

Kemampuan amplifikasi suara pada ABD bervariasi. Tiap tingkat pendengaran membutuhkan nilai amplifikasi yang berbeda.
Alat bantu dengar bekerja dengan cara menangkap suara, lalu menguatkannya dan dikirimkan ke telinga pengguna. Karena itu, pengguna dapat mendengar suara secara lebih jelas dari biasanya. Agar mendapat amplifikasi suara yang tepat, Anda perlu menyesuaikan tingkat gangguan pendengaran dengan nilai max output dan gain pada ABD.
Berikut macam gangguan pendengaran serta spesifikasi ABD yang direkomendasikan.

Amplifikasi alat bantu dengar di pasaran rata-rata sudah dapat digunakan untuk gangguan pendengaran ringan hingga sedang.
Tipe alat bantu dengar umumnya terbagi menjadi in-ear dan behind-the-ear (BTE). In-ear merupakan tipe yang digunakan di dalam telinga, sedangkan tipe BTE digunakan di belakang telinga. Tipe ABD akan menentukan tingkat kenyamanan telinga hingga rasa percaya diri pengguna ketika memakainya. Jadi, pilihlah tipenya dengan pertimbangan yang baik.

Tipe in-ear digunakan di dalam telinga sehingga membuat penggunaannya tidak mudah terlihat sedang menggunakan alat bantu dengar.
Jika Anda memilih masalah dengan rasa percaya diri saat menggunakan alat bantu dengar, pastikan untuk memilih tipe in-ear. Tipe ini memiliki beberapa model dengan ukuran dan performa yang berbeda. Tingkat kamuflasenya bisa ditentukan oleh ukuran tiap model. Berikut berbagai model tipe in-ear yang dapat Anda pilih.
Meski ITE, ITC, dan RIC lebih mudah terlihat dari luar, ketahanan baterainya lebih baik dari CIC. Ukuran CIC yang sangat kecil membuat kapasitas baterainya lebih kecil pula. Jadi, Anda yang mengutamakan kamuflase bisa memilih CIC. Sementara itu, ITE, ITC, RIC cocok untuk Anda yang lebih mengedepankan performa.

Tipe in-ear biasanya tersedia untuk gangguan pendengaran ringan hingga berat. Hanya model RIC yang biasanya tersedia untuk gangguan pendengaran sangat berat.

Tipe over-ear berukuran besar sehingga tidak mudah jatuh saat digunakan oleh anak-anak atau lansia.
Jika Anda sedang mencarikan alat bantu dengar untuk anak-anak atau lansia, tipe behind-the-ear atau BTE bisa diutamakan. Tipe ini memiliki mikrofon, amplifier, dan speaker yang berada di belakang telinga sehingga lebih mudah terlihat dari luar dibandingkan tipe in-ear. Meski begitu, ABD ini akan lebih mudah digenggam, dilepas, dan dipasang oleh lansia karena ukurannya yang besar.
Karena berukuran lebih besar dibandingkan tipe in-ear, ketahanan baterai BTE pun lebih lama. Selain itu, ukuran yang besar membuat BTE lebih mudah terlihat oleh mata lansia. Anak-anak juga akan lebih cocok menggunakan BTE karena tipe ini tidak mudah terjatuh dari telinga saat mereka banyak bergerak.

RIC bisa menjadi alternatif dari BTE. Selain tersedia untuk gangguan pendengaran sangat berat, RIC memiliki pengaturan volume di bagian luar sehingga memudahkan pengguna dalam mengoperasikannya.

Pengaturan volume dan noise reduction berkaitan langsung dengan kenyamanan pemakaian alat bantu dengar. Tanpa keduanya, suara ABD mungkin kurang nyaman di telinga.
Dua fitur yang perlu Anda utamakan pada alat bantu dengar adalah pengaturan volume dan noise reduction. Jika memiliki pengaturan volume, kekuatan suara ABD bisa disesuaikan kembali dengan kondisi gangguan pendengaran setiap orang. Fitur ini dapat digunakan untuk mengatasi max output dan gain yang sedikit berbeda dari kebutuhan pengguna.
Sementara itu, noise reduction dapat meredam gangguan suara yang diterima alat bantu dengar. ABD bisa saja mengeluarkan suara yang berisik saat penggunanya berada dekat dengan TV karena dapat menimbulkan frekuensi yang bertabrakan. Fitur ini juga bisa disebut dengan noise cancellation atau noise cancelling oleh penjual.
Kebanyakan alat bantu dengar di pasaran saat ini memang sudah dibekali fitur pengaturan volume dan noise reduction. Namun, hal ini penting untuk dipastikan kembali karena pengaruhnya besar terhadap kenyamanan pengguna ABD. Jika Anda tidak dapat menemukan informasi ini pada deskripsi produk, tanyakanlah pada penjual lebih dahulu sebelum membeli untuk memastikannya.

Pengaturan volume yang dianggap nyaman oleh banyak pengguna biasanya berada di angka 50 sampai 75 (dengan range volume 1 sampai 100 seperti pada TV).
Produk  | Gambar  | Harga terendah  | Poin  | Perincian  | |||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Tipe  | Tipe baterai  | Max output  | Tingkat amplifikasi (gain)  | Noise reduction  | Pengontrolan volume  | Pilihan ukuran eartip  | Frekuensi minimum  | Frekuensi maksimum  | |||||
1  | Dr.Isla Alat Bantu Dengar Orang Tua|H11  | ![]()  | Mendengar dengan jernih tanpa repot ganti baterai setiap hari  | Tipe BTE (behind-the-ear)  | Isi ulang  | 130 + 3 dB  | 28 ± 5 dB  | 4 level  | 3  | 100 Hz  | 4.500 Hz  | ||
2  | BION Hearing Aid|V-99  | ![]()  | Maksimalkan pendengaran dengan tipe saku yang praktis  | Tipe ITE (in-the-ear), Tipe pocket (saku)  | Sekali pakai  | 129 ± 4 dB  | 58 ± 5 dB  | Ada  | 4  | 450 Hz  | 3.500 Hz  | ||
3  | Harmed Hearing Aid|CTS-99  | ![]()  | Menghasilkan suara lantang dengan desain belakang telinga yang nyaman  | Tipe BTE (behind-the-ear)  | Zinc battery  | 126 + 5 dB  | 55 + 5 dB  | Ada  | 3  | 300 Hz  | 4.000 Hz  | ||
4  | Jayamas Medica Industri ONEMED Hearing Aid|HA-125  | ![]()  | Pengoperasiannya sederhana, memudahkan pengguna lanjut usia  | Tipe BTE (behind-the-ear)  | Sekali pakai  | 128 ± dB  | 40 dB  | Ada  | 3  | 100 Hz  | 600 Hz  | ||
5  | Britzgo Hearing Aid Mini|VHP-602  | ![]()  | Kurangi suara bising dengan teknologi noise reduction  | Tipe ITE (in-the-ear)  | Isi ulang  | Tidak tercantum  | Tidak tercantum  | Ada  | Tidak tercantum  | Tidak tercantum  | Tidak tercantum  | ||
6  | Era Medika Alkesindo OneHealth Hearing Aid|F-139  | ![]()  | Dengarkan kembali setiap kata dengan suara yang jelas dan natural  | Tipe BTE (behind-the-ear)  | Sekali pakai  | 130 ± 5 dB  | 50 ± 5 dB  | Ada  | 3  | 200 Hz  | 4.000 Hz  | ||
7  | Jakarta Digital Nusantara TaffOmicron Alat Bantu Dengar Rechargeable|JZ-1088F8  | ![]()  | Ubah keheningan dengan suara jernih yang jelas dan bebas bising  | Tipe BTE (behind-the-ear)  | Isi ulang  | 130 ± 5 dB  | 40 ± 5 dB  | Ada  | 3  | 200 Hz  | 3.000 Hz  | ||
8  | Djuniar & Djuniar Nesco Hearing Aid|JH-906  | ![]()  | Tetap bisa mendengar lawan bicara dengan jelas berkat fitur smart focus-nya  | Tipe ITE (in-the-ear)  | Sekali pakai (AG3)  | 125±5 dB  | 35 dB  | Ada  | |||||
9  | AXON Rechargeable Hearing Aid|K-81  | ![]()  | Tetap nyaman digunakan seharian tanpa khawatir terjatuh  | Tipe ITE (in-the-ear)  | Isi ulang  | 112 ± 3 dB  | 30 ± 5 dB  | Ada  | 3  | 450 Hz  | 3.500 Hz  | ||
10  | Puremed Hearing Aid PRM Cable  | ![]()  | Tingkatkan alat bantu dengar dengan kabel tambahan  | Tipe ITE (in-the-ear), Tipe pocket (saku)  | Sekali pakai  | 130 ± 5 dB  | 50 dB  | Ada  | 3  | 300 Hz  | 4.000 Hz  | ||
| Tipe | Tipe BTE (behind-the-ear) | 
|---|---|
| Tipe baterai | Isi ulang | 
Mengusung fungsi frekuensi tinggi dan rendah sekaligus untuk jangkauan suara yang lebih jernih serta luas
Memiliki empat tingkat volume agar bisa disesuaikan menurut kebutuhan pendengar
Baterai dapat diisi ulang (rechargeable), mendukung penggunaan berkelanjutan tanpa sering ganti baterai
Waktu penggunaan setelah penuh pengisian sekitar 35 jam
| Tingkat amplifikasi (gain) | 28 ± 5 dB | 
|---|---|
| Pilihan ukuran eartip | 3 | 
| Frekuensi minimum | 100 Hz | 
| Frekuensi maksimum | 4.500 Hz | 
| Tipe | Tipe ITE (in-the-ear), Tipe pocket (saku) | 
|---|---|
| Tipe baterai | Sekali pakai | 
Desain tipe saku (pocket) yang mudah dibawa dan mudah dioperasikan
Dilengkapi fitur pengaturan suara yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan
Penguatan suara mencapai ≥ 50 dB untuk membantu pendengar yang lemah pendengaran atau gangguan pendengaran berat
| Tingkat amplifikasi (gain) | 58 ± 5 dB | 
|---|---|
| Pilihan ukuran eartip | 4 | 
| Frekuensi minimum | 450 Hz | 
| Frekuensi maksimum | 3.500 Hz | 
| Tipe | Tipe BTE (behind-the-ear) | 
|---|---|
| Tipe baterai | Zinc battery | 
Maksimum output sekitar 126 dB ±5 dB untuk daya suara tinggi
Gain maksimal sekitar 55 dB ±5 dB agar suara kecil bisa diperkuat ke level lebih baik
Dilengkapi beberapa eartips dengan ukuran yang berbeda
Desain penyanggahnya dibuat nyaman di telinga
| Tingkat amplifikasi (gain) | 55 + 5 dB | 
|---|---|
| Pilihan ukuran eartip | 3 | 
| Frekuensi minimum | 300 Hz | 
| Frekuensi maksimum | 4.000 Hz | 
| Tipe | Tipe BTE (behind-the-ear) | 
|---|---|
| Tipe baterai | Sekali pakai | 
Memiliki model klasik dan bentuk earbud yang tidak terlihat
Memiliki fitur dasar volume yang bisa disesuaikan
Dapat dioperasikan dengan cara sederhana untuk pengguna lanjut usia
Bentuk ringkas dan nyaman agar mudah dipakai
| Tingkat amplifikasi (gain) | 40 dB | 
|---|---|
| Pilihan ukuran eartip | 3 | 
| Frekuensi minimum | 100 Hz | 
| Frekuensi maksimum | 600 Hz | 
| Tipe | Tipe ITE (in-the-ear) | 
|---|---|
| Tipe baterai | Isi ulang | 
Dibekali teknologi noise reduction (pengurangan kebisingan aktif) agar suara lebih jelas di lingkungan bising
Daya baterai mendukung sekitar 20 jam pemakaian setelah pengisian penuh
Kontrol volume dengan knop besar yang mudah dengan satu sentuhan
Bobotnya hanya 3 gram dengan bodi bentuk L, tidak terlihat dan terasa ringan dipakai
| Tingkat amplifikasi (gain) | Tidak tercantum | 
|---|---|
| Pilihan ukuran eartip | Tidak tercantum | 
| Frekuensi minimum | Tidak tercantum | 
| Frekuensi maksimum | Tidak tercantum | 
| Tipe | Tipe BTE (behind-the-ear) | 
|---|---|
| Tipe baterai | Sekali pakai | 
Penguatan suara maksimal lebih dari 50 dB untuk suara halus menjadi jelas
Distorsi gelombang harmonik sangat rendah yaitu < 5 % untuk menghasilkan suara tetap natural
Model belakang telinga yang mudah dipakai dan nyaman di telinga
Dilengkapi fitur Audio Noise Reduction untuk mengurangi suara bising di sekitar
| Tingkat amplifikasi (gain) | 50 ± 5 dB | 
|---|---|
| Pilihan ukuran eartip | 3 | 
| Frekuensi minimum | 200 Hz | 
| Frekuensi maksimum | 4.000 Hz | 
| Tipe | Tipe BTE (behind-the-ear) | 
|---|---|
| Tipe baterai | Isi ulang | 
Alat bantu dengar nirkabel dengan baterai isi ulang, tanpa perlu gonta-ganti baterai
Output maksimal hingga ±128 dB dengan maximum gain 40 ± 5 dB, ideal untuk penderita gangguan berat
Empat level volume untuk berbagai kondisi suara sekitar
Dilengkapi upgrade smart chip dan noise reduction sehingga menghasilkan suara yang jernih dan bebas bising
| Tingkat amplifikasi (gain) | 40 ± 5 dB | 
|---|---|
| Pilihan ukuran eartip | 3 | 
| Frekuensi minimum | 200 Hz | 
| Frekuensi maksimum | 3.000 Hz | 
| Tipe | Tipe ITE (in-the-ear) | 
|---|---|
| Tipe baterai | Sekali pakai (AG3) | 
Dibekali dengan pengaturan volume suara yang dapat Anda atur sesuai kebutuhan
Dalam paket produk sudah include baterai sekali pakai untuk pemakaian pertama
| Tingkat amplifikasi (gain) | 35 dB | 
|---|---|
| Pilihan ukuran eartip | |
| Frekuensi minimum | |
| Frekuensi maksimum | 
| Tipe | Tipe ITE (in-the-ear) | 
|---|---|
| Tipe baterai | Isi ulang | 
Terbuat dari bahan ramah lingkungan TPE yang nyaman di kulit
Dilengkapi kompartemen pengisian daya portable, memudahkan Anda mengisi daya di mana saja
Ada pengurangan kebisingan yang membuat pengguna mendengar suara lebih jernih dan jelas
| Tingkat amplifikasi (gain) | 30 ± 5 dB | 
|---|---|
| Pilihan ukuran eartip | 3 | 
| Frekuensi minimum | 450 Hz | 
| Frekuensi maksimum | 3.500 Hz | 
| Tipe | Tipe ITE (in-the-ear), Tipe pocket (saku) | 
|---|---|
| Tipe baterai | Sekali pakai | 
Berfungsi sebagai aksesori kabel untuk alat bantu dengar, kemungkinan untuk koneksi atau pengisian daya
Output suara maksimal mencapai 130 dB dan gain 50dB, cocok untuk gangguan pendengaran sangat berat
Desain dengan kabel memastikan alat bantu dengar mudah dijangkau ataupun dilihat, ideal untuk pengguna lanjut usia
Panjang dan jenis konektor disesuaikan agar mudah dipasang pada alat bantu dengar
| Tingkat amplifikasi (gain) | 50 dB | 
|---|---|
| Pilihan ukuran eartip | 3 | 
| Frekuensi minimum | 300 Hz | 
| Frekuensi maksimum | 4.000 Hz | 

Ada, tetapi hal ini bisa dihindari dengan memilih alat bantu dengar yang tepat.
Efek samping yang paling umum terjadi dari pemakaian alat bantu dengar adalah iritasi kulit dan sakit kepala. Iritasi kulit bisa terjadi karena ukuran karet earbud yang terlalu besar dan dipaksakan masuk ke dalam telinga. Jika sering dilepas dan dipasang, gesekan dengan kulit dapat mengakibatkan iritasi.
Di sisi lain, pengaturan volume yang salah atau tidak dapat disesuaikan dapat berujung pada sakit kepala. Hal ini biasanya terjadi karena volume suara yang terlalu kencang. Maka dari itu, Anda dapat mengikuti langkah-langkah cara memilih alat bantu dengar dari kami untuk menghindari efek samping pemakaiannya.

Alat bantu dengar juga perlu dibersihkan sekali setiap hari agar tidak menimbulkan efek samping. ABD bisa dilap menggunakan kapas alkohol, tetapi jangan terlalu basah (lembap sudah cukup). Ada juga alat khusus untuk membersihkan earbud pada ABD yang berbentuk seperti cotton bud, tetapi lebih kecil.
Alat bantu dengar bukan satu-satunya alat medis yang dapat mempermudah Anda atau caregiver. Anda mungkin juga akan banyak terbantu dengan memiliki tensimeter, alat cek gula darah, hingga kursi roda. Kami sudah mengulas cara memilih dan rekomendasi produknya untuk Anda di bawah ini!
No. 1: |Dr.Isla Alat Bantu Dengar Orang Tua|H11
No. 2: |BION Hearing Aid|V-99
No. 3: |Harmed Hearing Aid|CTS-99
No. 4: Jayamas Medica Industri|ONEMED Hearing Aid|HA-125
No. 5: |Britzgo Hearing Aid Mini|VHP-602
Lihat rekomendasi lengkapnya di siniDeskripsi setiap produk diambil dari informasi yang tersedia dari produsen, brand, dan situs marketplace.

Kebutuhan rumah tangga

Elektronik rumah tangga

Komputer & laptop

Kamera

Perawatan tubuh & kecantikan

Kesehatan

Makanan & minuman

Peralatan dapur

Fashion wanita

Fashion pria

Fashion anak

Ibu & anak

Interior & furnitur

Hobi

Outdoor & sports

DIY & tools

Perawatan hewan

Buku

Peralatan kantor & alat tulis

Otomotif

Perlengkapan pesta & hadiah

Handphone & tablet

Gaming

Program & aplikasi

Travelling