9 Rekomendasi Alat Bantu Jalan Lansia Terbaik [Ditinjau Fisioterapis] (Terbaru Tahun 2025)

Walker standar dirancang untuk penggunaan indoor dengan cara diangkat maju secara berulang agar pengguna bisa berjalan. Alat bantu jalan ini cocok untuk lansia yang kesulitan menggerakkan kaki, tetapi masih memiliki kekuatan tangan yang baik. Penggunaannya sederhana dan mudah, bahkan bagi Anda yang ingin beralih dari tongkat ke walker.

Kekurangan tipe ini adalah kecepatan berjalan menjadi lebih lambat karena harus mengangkat walker pada setiap langkah. Selain itu, alat bantu jalan lansia ini hanya efektif di lantai rata. Jika digunakan di permukaan tidak rata, risiko cedera dan terjatuh sangat besar. Oleh karena itu, pastikan lingkungan sekitar aman dan sesuai sebelum menggunakan walker standar.

Walker standar dengan roda dirancang untuk didorong ke depan tanpa perlu diangkat. Karena hanya perlu didorong, alat bantu jalan ini cocok untuk pengguna dengan otot lemah atau yang baru memulai rehabilitasi. Namun, tipe ini hanya cocok untuk indoor karena ukuran rodanya kecil dan tidak dirancang untuk permukaan luar ruangan.

Di pasaran, terdapat walker standar dengan dua roda di depan dan empat roda. Walker dua roda mengharuskan pengguna sedikit mengangkat kaki belakang saat berjalan. Sementara itu, walker empat roda dapat didorong dengan lebih sedikit usaha sehingga ideal untuk pengguna dengan kekuatan lengan yang lemah. Meski begitu, walker standar empat roda masih jarang ditemukan di pasaran.

Tipe reciprocal memungkinkan pengguna berjalan dengan menggerakkan kerangka kiri dan kanan secara bergantian. Setelah mendorong kerangka kanan, kaki kiri digerakkan ke depan, dan sebaliknya. Kelebihan utama tipe ini adalah tidak perlu diangkat sepenuhnya karena salah satu kerangka selalu menapak di lantai demi menjaga stabilitas pengguna.

Alat ini cocok untuk Anda yang ingin berjalan lebih cepat karena gerakannya mirip dengan berjalan normal. Namun, tipe ini membutuhkan keseimbangan yang baik karena pusat gravitasi berpindah saat kerangka bergerak. Prosedur penggunaannya juga lebih rumit dibandingkan walker standar sehingga pengguna harus sudah memahami cara pakai yang tepat.

Fitur tempat duduk tidak hanya bisa ditawarkan oleh tipe rollator. Walker standar pun dapat dibekali dengan tempat duduk. Jika pengguna masih belajar menggunakan walker, cobalah untuk memilih produk dengan fitur ini. Bagi orang yang baru membiasakan diri, aktivitas berjalan yang normal saja sudah bisa terasa melelahkan. Bila alat bantu jalan dilengkapi tempat duduk, pengguna bisa langsung duduk tanpa harus berjalan ke arah kursi.