Konten-konten ASMR seperti mukbang atau makanan hingga suara-suara menenangkan lainnya tentu membutuhkan mic yang bisa menangkap suara dengan detail tinggi. Ada berbagai jenis microphone ASMR yang bisa digunakan, termasuk mic ASMR untuk HP agar lebih praktis dibawa ke mana saja. Beberapa merek mic ASMR yang bagus di pasaran antara lain Saramonic, Soundtech, dan NYK. Banyaknya pilihan ini bisa membuat Anda bingung dalam menentukan produk yang tepat.
Untuk membantu Anda, kami akan menjelaskan cara memilih mic ASMR sesuai kebutuhan konten. Kami juga akan memberikan rekomendasi mic ASMR terbaik. Rekomendasi ini dipilih dari produk-produk terlaris di marketplace dan diurutkan sesuai cara memilih mybest. Yuk, temukan mic ASMR terbaik untuk hasil audio yang maksimal!
Highlight Microphone ASMR Teratas
Doran Sukses Indonesia
Microphone external smartphone berkabel, tinggal tancap dan langsung bisa dipakai
Saramonic International
Merekam audio secara detail dan jernih jadi makin praktis dan efisien
Soundtech
Tingkatkan kualitas suara Anda dengan mikrofon kondensor dual directional pattern
INBEX
Desain plug and play, merekam konten ASMR jadi makin praktis
Gigih Prayitno adalah content planner di mybest Indonesia sejak 2024 yang berfokus pada segmen perangkat elektronik, travel, dan DIY tools. Sebelumnya, Gigih bekerja sebagai reporter online di Tribun Travel selama 2 tahun+ serta pernah menjadi kontributor di Kompasiana dan IDN Community. Berbekal pengalamannya meriset informasi yang tepercaya, saat ini Gigih aktif menyusun cara memilih dalam artikel serta melakukan riset produk yang dibutuhkan user agar pembaca mendapatkan informasi yang akurat dan relevan.
Daftar isi
mybest adalah layanan yang memiliki database produk dan meregistrasikan lebih dari 2.000 produk setiap bulannya dengan penelitian yang menyeluruh. Setiap artikel mybest dibuat melalui proses panjang termasuk riset produk dan kebutuhan pembaca serta wawancara dengan ahli di bidangnya. Dengan artikel yang dibuat berdasarkan fakta dan hasil riset mendalam dan informasi yang dapat dipercaya, kami memberikan konten yang dapat dipercaya kepada para pembaca kami.
ASMR (autonomous sensory meridian response) merupakan istilah dari sensasi spontan yang dipicu oleh suara tertentu. Sensasi dari suara ASMR bisa berupa perasaan yang memuaskan. Audionya bahkan bisa merilekskan tubuh hingga membuat orang tertidur. Tak heran jika banyak konten video ASMR di YouTube yang digemari dan ditonton hingga jutaan views.
Ada banyak jenis konten ASMR, mulai dari suara mengunyah makanan, ketikan keyboard, bisikan, hingga kata-kata motivasi. Konten ASMR dengan audio reparasi dan restorasi barang bahkan tersedia. Konten ambience yang tak kalah menarik pun ada, seperti suara ombak, angin, dan hujan. Hal-hal tersebut bisa membuat pikiran jadi lebih rileks.
Mulai dari tipe, arah suara yang ditangkap, hingga spesifikasi microphone ASMR, semuanya penting untuk dipahami. Hal ini akan memudahkan Anda dalam mengenali karakteristik tiap mikrofon demi mendapatkan produk yang sesuai dengan kebutuhan.
Ada tiga jenis microphone yang bisa digunakan untuk membuat konten ASMR, yakni condenser mic, shotgun mic, dan lavalier mic. Tiap jenis microphone tentu memiliki karakteristik serta keunggulannya masing-masing. Kami akan mengupasnya satu per satu untuk Anda.
Condenser microphone memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi. Detail suara yang mampu ditangkap mik ini lebih jelas. Suara dengan volume pelan bahkan dapat terekam dengan baik. Tak heran jika mik ini digunakan untuk kebutuhan profesional, seperti voice over atau membuat efek suara untuk film.
Sebagian besar condenser mic tidak bisa disambungkan langsung ke kamera. Anda butuh sound card atau audio interface yang terhubung ke PC. Maka dari itu, mik ini lebih cocok digunakan di dalam ruangan. File audio hasil rekamannya pun terpisah dari file video sehingga proses mengeditnya sedikit lebih ribet.
Jika Anda mencari microphone ASMR yang tingkat sensitivitasnya tinggi dan lebih fleksibel, shotgun mic adalah jawabannya. Bisa dibilang bahwa sensitivitas mik ini mirip dengan condenser mic. Perbedaannya adalah shotgun mic lebih fleksibel dari condenser mic karena tidak membutuhkan sound card. Mik ini dapat digunakan di area indoor ataupun outdoor.
Mik shotgun bisa digunakan untuk membuat konten mukbang di dalam ruangan ataupun relaxing ASMR, seperti suara alam dan hujan. Selain itu, shotgun mic sering digunakan dalam pembuatan film. Keunggulan lainnya dari mik ini adalah dapat disambungkan langsung ke kamera sehingga tidak menghasilkan file yang terpisah.
Lavalier mic dikenal juga dengan mik clip-on karena berukuran kecil dan memiliki klip di bagian belakang. Adanya klip membuat mik ini bisa dikaitkan ke kerah baju. Mik ini menggunakan sistem wireless sehingga gerak Anda jadi lebih fleksibel. Biasanya lavalier mic digunakan untuk kebutuhan membuat vlog dan interview.
Mik lavalier menggunakan baterai yang dapat dicas. Ada beberapa produk dengan case yang bisa jadi tempat mengecas. Jadi, waktu pemakaian mik ini dapat lebih lama. Sayangnya mik lavalier memiliki sensitivitas yang lebih kecil dari mik condenser dan shotgun. Tipe mik ini kurang direkomendasikan jika Anda mau menangkap detail suara.
Selanjutnya, periksalah juga tipe area tangkapan suara dari microphone ASMR. Hal ini agar konten yang Anda buat memiliki audio yang berkualitas baik. Setidaknya ada dua tipe arah tangkapan suara dari mic ASMR, yakni cardioid dan omnidirectional.
Cardioid merupakan jenis mik yang tangkapan suaranya dari depan saja. Mik dengan pattern ini hanya merekam suara yang ada di depannya sehingga suara dari belakang mik tidak terdengar. Pola tangkapan cardioid biasanya terdapat pada condenser mic. Karena suara yang ditangkap terfokus di depan, mik ini unggul untuk monolog, podcast, dan rekaman di dalam ruangan lainnya.
Mik omnidirectional mampu menangkap suara dari segala arah. Shotgun mic dan lavalier mic banyak menggunakan pattern ini. Sesuai dengan namanya, mik omnidirectional dapat menangkap suara dari depan dan belakang mik.
Tipe ini biasa digunakan untuk kebutuhan rekaman stereo dengan efek blumlein pair. Karena itu, mik dengan pola tangkapan omnidirectional sebaiknya digunakan untuk merekam suara orang banyak, keramaian, keadaan kota, dan alam.
Terakhir, jangan lupa untuk mengecek spesifikasi dari microphone ASMR. Spesifikasi akan memengaruhi performa mic dan kualitas hasil tangkapannya. Kami akan mengulasnya secara singkat pada poin berikut.
Sensitivitas akan memengaruhi kemampuan microphone ASMR saat mendeteksi suara. Tingkat sensitivitas mik ditunjukkan dalam satuan negatif desibel (-dB). Makin tinggi tingkat sensitivitas mik, makin bagus juga kemampuannya dalam menangkap suara. Hal ini khususnya suara saat dalam kondisi hening.
Perlu dipahami bahwa nilai sensitivitas yang makin mendekati angka nol berarti makin sensitif. Contohnya, mik -40 dB lebih sensitif dibandingkan mik -60 dB. Nah, tingkat sensitivitas mik yang dibutuhkan untuk konten ASMR adalah sekitar -50 dB. Mic ASMR tersebut mampu menangkap detail suara yang lembut dan jelas.
Self-noise (S/N) adalah suara noise yang dihasilkan microphone ASMR. Makin rendah nilainya, mik pun makin minim noise sehingga hasil rekamannya jadi lebih bagus. Karena itu, kami menyarankan Anda untuk memilih mikrofon dengan nilai S/N di bawah 15 dBA.
Ada juga nilai signal-to-noise ratio (SNR) yang merupakan rasio dari S/N dan sinyal mikrofon. Makin tinggi angka SNR, hasil rekaman mik juga akan makin baik. Hal ini berarti mic ASMR mampu mendeteksi suara yang volumenya kecil. Untuk kebutuhan ASMR, pilihlah mikrofon dengan nilai SNR 60–80 dB.
Produk | Gambar | Harga terendah | Poin | Perincian | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Jenis | Polar pattern | Frekuensi (minimal) | Frekuensi (maksimal) | SNR | Tingkat sensitivitas | Fitur peredam noise | Output | |||||
1 | Doran Sukses Indonesia JETE Clip On |M1 | ![]() | Microphone external smartphone berkabel, tinggal tancap dan langsung bisa dipakai | Lavalier | Omnidirectional | 50 Hz | 20 kHz | >60 dB | -34 dB | Noise reduction | Audio jack 3.5 mm TRRS | |
2 | Saramonic International Saramonic Blink 500 |B2 | ![]() | Merekam audio secara detail dan jernih jadi makin praktis dan efisien | Lavalier | Omnidirectional | 50 Hz | 18 kHz | >78 dB | -30 dB (Lavalier microphone), -42 dB (Built-in microphone) | Windscreen | Audio jack 3.5 mm TRS, audio jack 3.5 mm TRRS | |
3 | Soundtech Soundtech 2.1 USB Condenser Microphone Cardioid and Omnidirect for PC Gaming Streaming | ![]() | Tingkatkan kualitas suara Anda dengan mikrofon kondensor dual directional pattern | Condenser | Cardioid, Omnidirectional | 50 Hz | 20 kHz | 80 dB | -43 dB | Noise cancellation | USB-C | |
4 | INBEX INBEX 2-IN-1 Microphone Wireless Clip On|M8 | ![]() | Desain plug and play, merekam konten ASMR jadi makin praktis | Lavalier | Omnidirectional | 20 Hz | 20 kHz | Tidak diketahui | -42 dB | Noise cancellation | USB-C | |
5 | UNEED Wireless Microphone Clip On|UMC211 | ![]() | Suara rekaman lebih bersih berkat teknologi noise reduction | Lavalier | Omnidirectional | 20 Hz | 20 kHz | 65 dB | -36 dB | Noise reduction | USB-C | |
6 | Klip Teknologi Indonesia NYK Nemesis MCA-06 Apollo | ![]() | Fokus menangkap suara dari arah depan, didukung desain yang kokoh dan elegan | Condenser | Cardioid | 20 Hz | 20 kHz | 87 dB | Tidak diketahui | Windscreen, Shock mount | Audio jack 3.5 mm TRS | |
7 | Netpac Networking & Business Communications NETPAC Mic Wireless Clip On|K8 | ![]() | Hasilkan kualitas suara yang jernih berkat sensivitas tinggi | Lavalier | Tidak diketahui | 20 Hz | 20 kHz | 65 dB | -38 dB | Noise reduction | USB-C | |
8 | Noir Voix Microphone Condenser Zero Latency | ![]() | Fitur pencahayaan RGB untuk proses rekaman yang stylish | Condenser | Omnidirectional, Cardioid | 80 Hz | 20 kHz | ≥96 dB | -33 dB | Tidak ada | USB-C | |
9 | COSTA Microphone Shotgun|MS-1 | ![]() | Dapatkan rekaman audio yang jernih tanpa membuat kantong jebol | Shotgun | Cardioid | 35 Hz | 18 kHz | 76 dB | -45 dB | Fur windshield, Shock mount, Noise cancellation | Audio jack 3.5 mm TRS, Audio jack 3.5 mm TRRS | |
10 | Shenzhen Jiayz Photo Industrial BOYA Universal Cardioid Microphone|BY-MM1 | ![]() | Mic shotgun tanpa baterai sehingga pemakaiannya lebih praktis dan mudah | Shotgun | Cardioid | 35 Hz | 18 kHz | 76 dB | -42 dB | Fur windshield, Shock mount | Audio jack 3.5 mm TRS, Audio jack 3.5 mm TRRS |
Jenis | Lavalier |
---|---|
Polar pattern | Omnidirectional |
Frekuensi (minimal) | 50 Hz |
---|---|
Frekuensi (maksimal) | 20 kHz |
Fitur peredam noise | Noise reduction |
Output | Audio jack 3.5 mm TRRS |
Jenis | Lavalier |
---|---|
Polar pattern | Omnidirectional |
Frekuensi (minimal) | 50 Hz |
---|---|
Frekuensi (maksimal) | 18 kHz |
Fitur peredam noise | Windscreen |
Output | Audio jack 3.5 mm TRS, audio jack 3.5 mm TRRS |
Jenis | Condenser |
---|---|
Polar pattern | Cardioid, Omnidirectional |
Mikrofon kondensor dengan dua pola polar, yaitu cardioid untuk podcast dan streaming serta omnidirectional untuk conference call
Ada headphone jack dan mendukung mode mute untuk memudahkan kontrol selama rapat
Plug & play dengan koneksi USB, kompatibel dengan Windows dan MacOS
Dilengkapi dengan stand mikrofon dan kabel USB ke type-C sepanjang 2 meter
Frekuensi (minimal) | 50 Hz |
---|---|
Frekuensi (maksimal) | 20 kHz |
Fitur peredam noise | Noise cancellation |
Output | USB-C |
Jenis | Lavalier |
---|---|
Polar pattern | Omnidirectional |
Frekuensi (minimal) | 20 Hz |
---|---|
Frekuensi (maksimal) | 20 kHz |
Fitur peredam noise | Noise cancellation |
Output | USB-C |
Jenis | Lavalier |
---|---|
Polar pattern | Omnidirectional |
Frekuensi (minimal) | 20 Hz |
---|---|
Frekuensi (maksimal) | 20 kHz |
Fitur peredam noise | Noise reduction |
Output | USB-C |
Jenis | Condenser |
---|---|
Polar pattern | Cardioid |
Frekuensi (minimal) | 20 Hz |
---|---|
Frekuensi (maksimal) | 20 kHz |
Fitur peredam noise | Windscreen, Shock mount |
Output | Audio jack 3.5 mm TRS |
Jenis | Lavalier |
---|---|
Polar pattern | Tidak diketahui |
Frekuensi (minimal) | 20 Hz |
---|---|
Frekuensi (maksimal) | 20 kHz |
Fitur peredam noise | Noise reduction |
Output | USB-C |
Jenis | Condenser |
---|---|
Polar pattern | Omnidirectional, Cardioid |
Frekuensi (minimal) | 80 Hz |
---|---|
Frekuensi (maksimal) | 20 kHz |
Fitur peredam noise | Tidak ada |
Output | USB-C |
Jenis | Shotgun |
---|---|
Polar pattern | Cardioid |
Frekuensi (minimal) | 35 Hz |
---|---|
Frekuensi (maksimal) | 18 kHz |
Fitur peredam noise | Fur windshield, Shock mount, Noise cancellation |
Output | Audio jack 3.5 mm TRS, Audio jack 3.5 mm TRRS |
Jenis | Shotgun |
---|---|
Polar pattern | Cardioid |
Frekuensi (minimal) | 35 Hz |
---|---|
Frekuensi (maksimal) | 18 kHz |
Fitur peredam noise | Fur windshield, Shock mount |
Output | Audio jack 3.5 mm TRS, Audio jack 3.5 mm TRRS |
Ada beberapa perlengkapan selain mikrofon yang diperlukan saat membuat dan mengolah data audio. Kami juga telah mengulas alat-alat tersebut, seperti kamera vlogging, sound card, dan speaker monitor. Jika Anda juga sedang mencari produknya, silakan baca ulasan lengkapnya pada link berikut.
No. 1: Doran Sukses Indonesia|JETE Clip On |M1
No. 2: Saramonic International|Saramonic Blink 500 |B2
No. 3: Soundtech|Soundtech 2.1 USB Condenser Microphone Cardioid and Omnidirect for PC Gaming Streaming
No. 4: INBEX|INBEX 2-IN-1 Microphone Wireless Clip On|M8
No. 5: |UNEED Wireless Microphone Clip On|UMC211
Lihat rekomendasi lengkapnya di siniDeskripsi setiap produk diambil dari informasi yang tersedia dari produsen, brand, dan situs marketplace.
Kebutuhan rumah tangga
Elektronik rumah tangga
Komputer & laptop
Kamera
Perawatan tubuh & kecantikan
Kesehatan
Makanan & minuman
Peralatan dapur
Fashion wanita
Fashion pria
Fashion anak
Ibu & anak
Interior & furnitur
Hobi
Outdoor & sports
DIY & tools
Perawatan hewan
Buku
Peralatan kantor & alat tulis
Otomotif
Perlengkapan pesta & hadiah
Handphone & tablet
Gaming
Program & aplikasi
Travelling