TV OLED menawarkan banyak keunggulan dibandingkan TV lainnya. Berbagai keunggulan yang ditawarkan pada TV OLED membuat TV ini kian populer di kalangan masyarakat. Banyaknya produk TV OLED yang terjual di pasaran mungkin membuat Anda bingung dalam memilihnya.
Agar tidak salah pilih, kami akan membahas cara memilih TV OLED yang bagus bersama trainer specialist audio, video, & home appliance, Gio Abdulfatah. Selain itu, Anda juga bisa temukan beberapa rekomendasi produk dari berbagai merek, seperti LG, Samsung, dan Sony dalam artikel ini. Rekomendasi ini dipilih dari produk terlaris di marketplace dan diurutkan sesuai cara memilih mybest. Selamat membaca!
Highlight TV OLED Teratas
LG
Menggunakan sistem operasi WebOs, TV jadi lebih mudah dinavigasikan
Samsung
Main game bersama teman tanpa ngelag, bikin suasana jadi lebih seru!
Gio Abdulfatah adalah praktisi bidang elektronik audio, video, dan home appliances yang memulai memulai kariernya sebagai seorang product consultant. Pengalamannya selama 12 tahun di dunia elektronik memberinya kesempatan belajar product knowledge sampai ke luar negeri. Kini, sambil bekerja, Gio menempuh pendidikan kembali di sebuah universitas di Jakarta. Di sela kesibukannya, ia juga aktif membagikan berbagai informasi yang berkaitan dengan ragam produk elektronik di kanal YouTube & Instagram.
Julita adalah Content Producer mybest Indonesia yang membimbing content writer dalam menghasilkan konten yang sesuai kebutuhan pembaca. Lulusan Universitas Gadjah Mada ini sudah berkecimpung di bidang jurnalistik sejak kuliah dan memiliki banyak pengalaman terkait penulisan dan riset. Berbekal pengalaman ini, selama 2 tahun kariernya bersama mybest, Ia banyak berkolaborasi dengan pakar di berbagai bidang, mulai dari kecantikan sampai kesehatan untuk menciptakan lebih dari 50 konten per bulannya yang relevan sesuai kebutuhan pembaca dan tren pasar.
Pakar dalam artikel ini hanya meninjau isi cara memilih. Produk dan layanan yang direkomendasikan bukanlah pilihan dari pakar.
Daftar isi
TV OLED mampu menampilkan warna hitam yang pekat sehingga cocok untuk Anda yang mengedepankan akurasi warna. Kelebihan ini tidak dimiliki TV LCD dan TV LED.
Kemampuan ini tidak bisa dilakukan oleh TV LED atau LCD karena cahayanya selalu menyala. Bagian yang bertanggung jawab untuk membuka cahaya pada TV tersebut adalah diffuser sehingga masih ada bleeding di area gelap. Keunggulan lain dari OLED daripada LED dan LCD adalah konsumsi listriknya jauh lebih rendah dan pencahayaannya lebih presisi.
Namun, kelemahan OLED terletak pada tingkat kecerahan yang tidak sebaik LED dan LCD. Secara keseluruhan, orang yang mengutamakan tingkat kehitaman yang pekat dan pencahayaan yang presisi cenderung memilih TV OLED. Sementara itu, bagi orang yang lebih menyukai kecerahan, TV LED mungkin menjadi pilihan yang lebih baik.
Kami akan membagikan poin-poin cara memilih TV OLED yang dapat Anda jadikan referensi. Bacalah dengan teliti setiap poinnya sehingga Anda mengerti soal spesifikasi TV yang dibutuhkan.
Cahaya pada ruangan sangat berpengaruh pada gambar yang ditampilkan layar TV karena pada dasarnya TV OLED menghasilkan gambar yang soft dan tidak terlalu terang.
Sebaliknya, untuk ruangan terbuka seperti apartemen dengan banyak kaca, disarankan untuk menggunakan TV LED yang lebih terang. Hal ini dapat membantu menjaga kontras layar agar tidak kalah dengan cahaya yang masuk ke dalam ruangan. Penggunaan TV OLED di dalam ruangan terang cenderung membuat layarnya terlihat redup.
Teknologi layar yang bisa menyesuaikan kondisi ruangan memang tersedia, misalnya layar yang terang atau gelap secara otomatis. Namun, teknologi ini belum bekerja dengan baik pada TV OLED.
Teknologi seperti QD-OLED mampu menampilkan brightness yang tinggi sehingga pengguna bisa mendapatkan kualitas gambar yang optimal dalam kondisi gelap ataupun terang.
Salah satu teknologi yang populer adalah "Quantum Dot Display" atau QD-OLED yang diperkenalkan oleh Samsung. Produk dengan teknologi ini bisa menjadi alternatif untuk ruangan yang terbuka.
Meskipun cahaya masuk ke dalam ruangan, layar QD-OLED masih tetap terlihat terang. Hal ini membuatnya lebih unggul dibanding TV OLED yang tidak menggunakan teknologi ini. Namun, ada beberapa produsen TV yang memiliki fitur dengan tujuan yang sama, seperti Sony dan LG.
OLED Samsung dengan Quantum Dot memiliki kualiatas gambar yang bagus. Lalu, kualitas gambarnya lebih terang tanpa kehilangan hitam pekatnya OLED dengan warna yang colourfull.
Banyaknya pilihan konten yang ingin kita lihat dan kemudahan akses saat menonton membuat Anda dapat memiliki pengalaman menonton streaming yang lebih maksimal.
TV OLED umumnya sudah dibekali dengan OS (operating system) atau tergolong sebagai smart TV. Perbedaannya terletak pada OS yang digunakan sehingga aplikasi streaming service-nya pun akan berbeda.
OS tertentu menawarkan berbagai konten khusus, seperti film Korea, film India, film Amerika, dan lain-lain. Makin banyak aplikasinya, makin mudah pula bagi pengguna dalam menemukan konten baru. Selain itu, pastikan juga OS tersebut menyediakan aplikasi yang tersertifikasi agar Anda tidak perlu download aplikasi tambahan.
Kenyamanan menonton juga ditentukan oleh user interface. Beberapa TV memiliki tampilan antar muka atau user interface yang kurang friendly dan acak sehingga memerlukan pencarian manual untuk bisa mengakses layanan streaming.
Namun, ada juga TV dengan algoritma yang bisa mengenali kebiasaan pengguna dalam menonton sehingga dapat merekomendasikan konten yang sesuai. Dengan begitu, waktu yang dibutuhkan untuk mencari konten menjadi lebih singkat. Perlu diingat bahwa beberapa konten mungkin perlu berlangganan terlebih dahulu sebelum bisa diakses.
Biasanya orang-orang memasang TV terlalu tinggi sehingga kurang nyaman dipandang dan kurang baik untuk kesehatan. Kualitas gambarnya pun akan berkurang. Penempatan TV yang ideal adalah setara dengan mata atau eye level. Selan itu, jarak menontonnya adalah 1,5 kali dari ukuran layar TV.
Konten dengan kualitas yang tinggi biasanya sudah dilengkapi teknologi audio Dolby Atmos yang dapat memanjakan telinga. Namun, tidak semua produk TV mendukung teknologi ini.
Kualitas gambar yang sudah memanjakan mata harus diimbangi dengan audio yang bagus. Maka dari itu, penting untuk memeriksa teknologi audio yang disertakan dalam TV OLED. Carilah TV yang mendukung format audio yang ditawarkan oleh layanan streaming. Contohnya, Netflix memiliki konten Dolby Atmos, maka pastikan TV yang Anda pilih support dengan Dolby Atmos.
Akan tetapi, teknologi Dolby Atmos lebih umum ditemukan pada TV OLED premium. Sebagai alternatif, Anda bisa mempertimbangkan TV dengan teknologi Dolby Digital atau DTS:X.
Salah satu teknologi audio yang akan bersaing dalam waktu dekat adalah spatial sound. Seperti Dolby Atmos, Anda bisa merasakan pengalaman mendengarkan audio 3D dengan teknologi ini.
Burn-in merupakan kondisi di mana gambar tertentu tetap terlihat atau membekas pada layar meskipun frame telah berganti. Oleh sebab itu, sebaiknya pilih TV OLED yang dilengkapi dengan fitur refresh pixel sebagai solusi untuk mengatasi burn-in.
Beberapa brand merekomendasikan cara mengatasi burn-in pada manual book. Misalnya saja, menjelaskan tayangan yang lebih disarankan atau informasi waktu menggunakan refresh pixel. Informasi ini mungkin tidak umum ditemukan di marketplace. Karena itu, periksalah website resmi produk dan review pengguna lain.
Produk | Gambar | Harga terendah | Poin | Perincian | ||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Jenis TV | Ukuran layar | Konsumsi daya | HDR | Resolusi | Refresh rate | Teknologi audio | Dimensi tinggi | Dimensi panjang | Dimensi kedalaman | Berat | Sistem operasi | Jenis layar | Response time | Konektivitas | Port ethernet | HDMI | USB | AV | Penyimpanan internal | Built-in tuner | Fitur pengenalan suara | Fitur rekam | Mode gambar | Mode auto low latency | Aplikasi pendukung | Sistem keamanan | Masa garansi | |||||
1 | LG OLED evo C3 65 inci |Oled65C3Psa | ![]() | Layar lebih terang untuk ruangan open space | Smart TV | 65 inci | Tidak diketahui | HDR10 | 3840 x 2160 | 120 Hz | Dolby vision | Tidak diketahui | Tidak diketahui | Tidak diketahui | Tidak diketahui | Android TV | OLED | Tidak diketahui | Wi-Fi | 4 | Tidak diketahui | Tidak diketahui | Tidak diketahui | Vivid, cinema, standard, game optimiser | Tidak diketahui | Netflix, YouTube, Disney+, Amazon Prime Vidio | 1 tahun | ||||||
2 | LG OLED 4K dengan Dolby Vision IQ & Dolby Atmos|OLED65CXPTA | ![]() | Menggunakan sistem operasi WebOs, TV jadi lebih mudah dinavigasikan | Smart TV | 65 inci | 40 watt | Dolby, HDR10, HLG, Filmmaker | 3840 x 2160 | 120 Hz | Dolby Vision IQ & Dolby Atmos | Tidak diketahui | Tidak diketahui | 4,69 cm | Tidak diketahui | WebOS | OLED | Tidak diketahui | Bluetooth | Tidak diketahui | 4 | Tidak diketahui | Tidak diketahui | Tidak diketahui | Standart, cinema, game | Tidak diketahui | Netflix, Apple TV | 1 tahun | |||||
3 | Samsung 55" OLED S90C 4K Smart TV |55S90C | ![]() | Main game bersama teman tanpa ngelag, bikin suasana jadi lebih seru! | Smart TV | 55 inci | 320 watt | Quantum HDR OLED, HDR 10+ | 3840 x 2160 | 120 Hz | Dolby Atmos, Q-Symphony | 3,9 cm | 122,5 cm | 70,8 cm | 16,2 kg | Tizen | OLED | Tidak diketahui | Bluetooth | 4 | Tidak diketahui | Tidak diketahui | Game, movie | Netlix, YouTube, Amazon Prime Video, Disney+ | 2 tahun (spare part), 1 tahun (panel) | ||||||||
4 | Sony Bravia XR A80K|XR-77A80K | ![]() | Layar superbesar, ideal untuk ruangan yang luas | Smart TV | 77 inci | Tidak diketahui | HDR10, HLG, Dolby vision | 3480 x 2160 | 100 Hz | Dolby Atmos, Dolby Audio | 5,4 cm | 172,2 cm | 99,8 cm | 34,8 kg | Android TV | OLED | Tidak diketahui | Bluetooth, Wi-Fi | 4 | Tidak diketahui | 16 GB | Standard, game, cinema, custom | Google Playstore, netfix | Tidak diketahui | 1 tahun | |||||||
5 | SONY Bravia XR A80L 65 Inch OLED Ultra HD 4K High Dynamic Range|XR-65A80L | ![]() | Nikmati waktu bersama keluarga dengan kualitas gambar yang memanjakan mata | Smart TV | 65 inci | 438 watt | HDR 10, HLG, Dolby vision | 3840 x 2160 | 100 Hz | Dolby Atmos, Dolby Audio, DTS Digital Surround | 5,3 cm | 144,8 cm | 83,6 cm | 23,3 kg | Android TV | OLED | Tidak diketahui | Wi-Fi, Bluetooth, Apple Airplay, Apple Homekit | 4 | 32 GB | Tidak diketahui | Standart, Vivid, cinema, game, custom | Netflix | Tidak diketahui | 1 tahun | |||||||
6 | Panasonic JZ950 Series|TH-65JZ950G | ![]() | Menghasilkan warna yang indah dan akurat | Smart TV | 65 inci | 420 watt | HDR10/HDR10+ Signal Support/Dolby Vision | 3840 x 2160 | 60 Hz | Dolby Atmos, DTS Truesurround | 83,4 cm | 144,7 cm | 6,9 cm | 22,5 kg | Android TV | OLED | Tidak diketahui | Bluetooth, Wi-Fi | 3 | Tidak diketahui | 32 GB | Standard, Vivid, Cinema, Sports | Tidak diketahui | Youtube, Amazon Prime Video | Tidak diketahui | 1 tahun | ||||||
7 | Samsung S95C OLED 4K Smart TV|65S95C | ![]() | Buat mata lebih rileks dan tidak gampang lelah dengan mode EyeComfort | Smart TV | 65 inci | 305 watt | Quantum HDR OLED plus, HDR10+ | 3840 x 2160 | 120 Hz | Dolby Atmos, Q-Symphony, Adaptive Sound+, OTS+ | 82,9 cm | 144,3 cm | 1,1 cm | 18,9 kg | Tizen | OLED | Tidak diketahui | Bluetooth, Wi-Fi | 4 | Tidak diketahui | Tidak diketahui | Tidak diketahui | Google play, Amazon Prime Video, Netflix, Disney+, YouTube | 2 tahun (sparepart), 1 tahun (panel) | ||||||||
8 | Toshiba X9900L Series|65X9900LP | ![]() | Menawarkan gambar dan audio kelas bioskop | Smart TV | 65 inci | 420 watt | HDR10, HDR10+, Dolby Vision | 3840 x 2160 | 120 Hz | Dolby Atmos, Dolby Audio | 85,7 cm | 145,2 cm | 4,9 cm | 19,1 kg | Vidaa TV | OLED | Tidak diketahui | Bluetooth, Wi-Fi | 3 | Tidak diketahui | 16 GB | Tidak diketahui | Netflix, YouTube, Disney+ | Tidak diketahui | 1 tahun | |||||||
9 | Panasonic HZ1500 Series|TH-65HZ1500G | ![]() | Pilihan utama filmmaker profesional Hollywood | Smart TV | 65 inci | Tidak diketahui | HDR10+, HDR10, HLG, DolbyVision | 3840 x 2160 | Tidak diketahui | Dolby Atmos | Tidak diketahui | Tidak diketahui | Tidak diketahui | Tidak diketahui | Android TV | OLED | Tidak diketahui | Bluetooth, Wi-Fi | Tidak diketahui | 3 | Tidak diketahui | Tidak diketahui | Tidak diketahui | Tidak diketahui | Tidak diketahui | Netflix, YouTube | Tidak diketahui | 1 tahun | ||||
10 | Panasonic OLED TV|TH-55FZ950G | ![]() | Tidak tersedia | Tampilan yang slim, tidak makan tempat untuk rumah minimalis | Smart TV | 55 inci | Tidak diketahui | HDR10+ (TBC), HDR10, HLG | 3840 x 2160 | Tidak diketahui | Tidak diketahui | 71,3 cm | 122,8 cm | 6,2 cm | 22 kg | Android TV | OLED | Tidak diketahui | Bluetooth | 4 | Tidak diketahui | Tidak diketahui | Tidak diketahui | Standard, Cinema | Tidak diketahui | Netflix, YouTube | Tidak diketahui | 1 tahun |
Punya rumah dengan desain "open space" sehingga ruangan jadi terang, tetapi tetap ingin punya TV OLED? Tak perlu khawatir, Anda bisa memilih TV OLED dari LG seri evo C3 ini. TV LG ini memiliki layar yang lebih terang dibandingkan seri lainnya.
Anda jadi tidak akan kesulitan menikmati gambarnya di ruangan yang terang. Desainnya yang tipis juga terlihat modern dan sophisticated, cocok untuk ruangan dengan gaya modern minimalis.
Jenis TV | Smart TV |
---|---|
Ukuran layar | 65 inci |
Konsumsi daya | Tidak diketahui |
HDR | HDR10 |
Resolusi | 3840 x 2160 |
Refresh rate | 120 Hz |
Teknologi audio | Dolby vision |
Dimensi tinggi | Tidak diketahui |
Dimensi panjang | Tidak diketahui |
Dimensi kedalaman | Tidak diketahui |
Berat | Tidak diketahui |
Sistem operasi | Android TV |
Jenis layar | OLED |
Response time | Tidak diketahui |
Konektivitas | Wi-Fi |
Port ethernet | |
HDMI | 4 |
USB | |
AV | Tidak diketahui |
Penyimpanan internal | Tidak diketahui |
Built-in tuner | |
Fitur pengenalan suara | |
Fitur rekam | Tidak diketahui |
Mode gambar | Vivid, cinema, standard, game optimiser |
Mode auto low latency | Tidak diketahui |
Aplikasi pendukung | Netflix, YouTube, Disney+, Amazon Prime Vidio |
Sistem keamanan | |
Masa garansi | 1 tahun |
Seperti yang sudah diketahui, WebOs adalah sistem operasi yang dikembangkan oleh LG. Namun, tidak semua TV merek LG menggunakan sistem ini. Jika Anda menyukai navigasi yang simpel dan mudah dalam pengoperasian TV, sistem WebOs ini ideal untuk Anda.
Dibandingkan AndroidTV, WebOs punya tampilan yang lebih sederhana dan navigasinya lebih mudah. Kelebihan lainnya adalah magic remote yang hanya dimiliki TV dengan sistem WebOs serta teknologi ThinQ AI. Keduanya dapat mendeteksi kontrol gerak dan perintah suara untuk menavigasi TV. Smart, bukan?
Jenis TV | Smart TV |
---|---|
Ukuran layar | 65 inci |
Konsumsi daya | 40 watt |
HDR | Dolby, HDR10, HLG, Filmmaker |
Resolusi | 3840 x 2160 |
Refresh rate | 120 Hz |
Teknologi audio | Dolby Vision IQ & Dolby Atmos |
Dimensi tinggi | Tidak diketahui |
Dimensi panjang | Tidak diketahui |
Dimensi kedalaman | 4,69 cm |
Berat | Tidak diketahui |
Sistem operasi | WebOS |
Jenis layar | OLED |
Response time | Tidak diketahui |
Konektivitas | Bluetooth |
Port ethernet | Tidak diketahui |
HDMI | 4 |
USB | |
AV | Tidak diketahui |
Penyimpanan internal | Tidak diketahui |
Built-in tuner | Tidak diketahui |
Fitur pengenalan suara | |
Fitur rekam | |
Mode gambar | Standart, cinema, game |
Mode auto low latency | Tidak diketahui |
Aplikasi pendukung | Netflix, Apple TV |
Sistem keamanan | |
Masa garansi | 1 tahun |
Bagi Anda yang hobi main game, sekarang Anda bisa main ramai-ramai bersama teman lewat TV Samsung OLED S90C. Keselarasan layar yang tajam, suara yang bombastis, dan prosesor canggih membuat pengalaman bermain game jadi makin seru dan antilag.
Hal ini berkat fitur Motion Xcelerator Turbo Pro yang memiliki motion enhancements hingga 4K 144Hz. Jadi, game yang dimainkan akan berjalan lebih mulus tanpa lag dan blur, gambarnya juga terlihat jelas!
Jenis TV | Smart TV |
---|---|
Ukuran layar | 55 inci |
Konsumsi daya | 320 watt |
HDR | Quantum HDR OLED, HDR 10+ |
Resolusi | 3840 x 2160 |
Refresh rate | 120 Hz |
Teknologi audio | Dolby Atmos, Q-Symphony |
Dimensi tinggi | 3,9 cm |
Dimensi panjang | 122,5 cm |
Dimensi kedalaman | 70,8 cm |
Berat | 16,2 kg |
Sistem operasi | Tizen |
Jenis layar | OLED |
Response time | Tidak diketahui |
Konektivitas | Bluetooth |
Port ethernet | |
HDMI | 4 |
USB | |
AV | Tidak diketahui |
Penyimpanan internal | Tidak diketahui |
Built-in tuner | |
Fitur pengenalan suara | |
Fitur rekam | |
Mode gambar | Game, movie |
Mode auto low latency | |
Aplikasi pendukung | Netlix, YouTube, Amazon Prime Video, Disney+ |
Sistem keamanan | |
Masa garansi | 2 tahun (spare part), 1 tahun (panel) |
Apakah Anda memiliki ruang tamu yang cukup luas? Bila iya, Anda bisa melirik produk Sony Bravia XR-77A80K yang berukuran 77 inci. Dikutip dari laman web BMJ Journal, jarak ideal menonton bila TV berukuran 75 inci adalah 1,3 meter.
Jadi, pastikan ruangan Anda punya ruangan dengan ukuran tersebut apabila ingin membeli TV ini. Selain ukurannya yang besar, TV ini juga didukung fitur supercanggih dari Cognitive Processor XR yang akan meningkatkan visual dan suara. Menonton TV di rumah bisa jadi lebih seru dibandingkan di bioskop!
Jenis TV | Smart TV |
---|---|
Ukuran layar | 77 inci |
Konsumsi daya | Tidak diketahui |
HDR | HDR10, HLG, Dolby vision |
Resolusi | 3480 x 2160 |
Refresh rate | 100 Hz |
Teknologi audio | Dolby Atmos, Dolby Audio |
Dimensi tinggi | 5,4 cm |
Dimensi panjang | 172,2 cm |
Dimensi kedalaman | 99,8 cm |
Berat | 34,8 kg |
Sistem operasi | Android TV |
Jenis layar | OLED |
Response time | Tidak diketahui |
Konektivitas | Bluetooth, Wi-Fi |
Port ethernet | |
HDMI | 4 |
USB | |
AV | Tidak diketahui |
Penyimpanan internal | 16 GB |
Built-in tuner | |
Fitur pengenalan suara | |
Fitur rekam | |
Mode gambar | Standard, game, cinema, custom |
Mode auto low latency | |
Aplikasi pendukung | Google Playstore, netfix |
Sistem keamanan | Tidak diketahui |
Masa garansi | 1 tahun |
Selain itu, di seri A80L ini Sony meng-upgrade kecerahan TV hingga 10%. TV ini juga secara otomatis mampu menyesuaikan kontras dengan ambience cahaya dalam ruangan. Jadi, mata Anda dan keluarga tidak akan cepat lelah saat menonton TV.
Jenis TV | Smart TV |
---|---|
Ukuran layar | 65 inci |
Konsumsi daya | 438 watt |
HDR | HDR 10, HLG, Dolby vision |
Resolusi | 3840 x 2160 |
Refresh rate | 100 Hz |
Teknologi audio | Dolby Atmos, Dolby Audio, DTS Digital Surround |
Dimensi tinggi | 5,3 cm |
Dimensi panjang | 144,8 cm |
Dimensi kedalaman | 83,6 cm |
Berat | 23,3 kg |
Sistem operasi | Android TV |
Jenis layar | OLED |
Response time | Tidak diketahui |
Konektivitas | Wi-Fi, Bluetooth, Apple Airplay, Apple Homekit |
Port ethernet | |
HDMI | 4 |
USB | |
AV | |
Penyimpanan internal | 32 GB |
Built-in tuner | |
Fitur pengenalan suara | |
Fitur rekam | Tidak diketahui |
Mode gambar | Standart, Vivid, cinema, game, custom |
Mode auto low latency | |
Aplikasi pendukung | Netflix |
Sistem keamanan | Tidak diketahui |
Masa garansi | 1 tahun |
Salah satu keunggulan dari TV OLED Panasonic ini adalah dapat menyuguhkan warna yang indah dan akurat. Selain Hexa Chroma Drive, produk ini dilengkapi teknologi 4K Colour Engine. Kombinasi teknologi tersebut membuat layarnya menampilkan warna yang akurat. Selain itu, kualitas gambarnya menjadi lebih detail dan realistis. Produk ini cocok dipilih bila Anda menyukai tampilan layar dengan akurasi warna yang tajam.
Jenis TV | Smart TV |
---|---|
Ukuran layar | 65 inci |
Konsumsi daya | 420 watt |
HDR | HDR10/HDR10+ Signal Support/Dolby Vision |
Resolusi | 3840 x 2160 |
Refresh rate | 60 Hz |
Teknologi audio | Dolby Atmos, DTS Truesurround |
Dimensi tinggi | 83,4 cm |
Dimensi panjang | 144,7 cm |
Dimensi kedalaman | 6,9 cm |
Berat | 22,5 kg |
Sistem operasi | Android TV |
Jenis layar | OLED |
Response time | Tidak diketahui |
Konektivitas | Bluetooth, Wi-Fi |
Port ethernet | |
HDMI | 3 |
USB | |
AV | Tidak diketahui |
Penyimpanan internal | 32 GB |
Built-in tuner | |
Fitur pengenalan suara | |
Fitur rekam | |
Mode gambar | Standard, Vivid, Cinema, Sports |
Mode auto low latency | Tidak diketahui |
Aplikasi pendukung | Youtube, Amazon Prime Video |
Sistem keamanan | Tidak diketahui |
Masa garansi | 1 tahun |
Menonton TV terus menerus dan terlalu lama bisa membuat mata menjadi lelah. Bila Anda sering merasakan keluhan itu, mungkin ini saatnya Anda beralih ke TV Samsung S95C OLED. TV ini punya fitur EyeComfort di mana pencahayaan akan otomatis berkurang saat gelap dan sebaliknya.
Dengan begitu, mata Anda tidak dipaksa untuk melihat tampilan yang terlalu terang saat ruangan lebih gelap. Hal itulah yang membuat mata jadi cepat lelah saat Anda menonton TV. Jika pencahayaan bisa berubah secara otomatis, mata pun jadi lebih rileks saat menonton TV.
Jenis TV | Smart TV |
---|---|
Ukuran layar | 65 inci |
Konsumsi daya | 305 watt |
HDR | Quantum HDR OLED plus, HDR10+ |
Resolusi | 3840 x 2160 |
Refresh rate | 120 Hz |
Teknologi audio | Dolby Atmos, Q-Symphony, Adaptive Sound+, OTS+ |
Dimensi tinggi | 82,9 cm |
Dimensi panjang | 144,3 cm |
Dimensi kedalaman | 1,1 cm |
Berat | 18,9 kg |
Sistem operasi | Tizen |
Jenis layar | OLED |
Response time | Tidak diketahui |
Konektivitas | Bluetooth, Wi-Fi |
Port ethernet | |
HDMI | 4 |
USB | |
AV | Tidak diketahui |
Penyimpanan internal | Tidak diketahui |
Built-in tuner | |
Fitur pengenalan suara | |
Fitur rekam | |
Mode gambar | Tidak diketahui |
Mode auto low latency | |
Aplikasi pendukung | Google play, Amazon Prime Video, Netflix, Disney+, YouTube |
Sistem keamanan | |
Masa garansi | 2 tahun (sparepart), 1 tahun (panel) |
Kualitas dari teknologi IMAX tentu tak perlu diragukan lagi. Nah, pengalaman tersebut kini bisa Anda bawa pulang ke rumah. TV OLED terbaru dari Toshiba ini dilengkapi fitur IMAX Enhanced. Fitur tersebut diklaim dapat mempertajam gambar dan suara.
Anda yang gemar menikmati konten Disney+ boleh memasukkan produk ini ke dalam wish list. Hal ini karena konten-konten di streaming service tersebut sudah ada yang kompatibel dengan IMAX Enhanced. Mari rasakan sensasi baru dalam menikmati film di rumah!
Jenis TV | Smart TV |
---|---|
Ukuran layar | 65 inci |
Konsumsi daya | 420 watt |
HDR | HDR10, HDR10+, Dolby Vision |
Resolusi | 3840 x 2160 |
Refresh rate | 120 Hz |
Teknologi audio | Dolby Atmos, Dolby Audio |
Dimensi tinggi | 85,7 cm |
Dimensi panjang | 145,2 cm |
Dimensi kedalaman | 4,9 cm |
Berat | 19,1 kg |
Sistem operasi | Vidaa TV |
Jenis layar | OLED |
Response time | Tidak diketahui |
Konektivitas | Bluetooth, Wi-Fi |
Port ethernet | |
HDMI | 3 |
USB | |
AV | Tidak diketahui |
Penyimpanan internal | 16 GB |
Built-in tuner | |
Fitur pengenalan suara | |
Fitur rekam | |
Mode gambar | Tidak diketahui |
Mode auto low latency | |
Aplikasi pendukung | Netflix, YouTube, Disney+ |
Sistem keamanan | Tidak diketahui |
Masa garansi | 1 tahun |
TV OLED Panasonic ini memegang sertifikasi The Choice of Hollywood Professionals. Produk ini telah dikalibrasi sehingga dapat memberikan gambar yang sesuai dengan keinginan sineas Hollywood. Dengan dukungan HDR10+, Dolby Vision IQ, dan Filmmaker Mode, Anda akan serasa seperti masuk ke dalam film yang sedang disaksikan. Tentunya jika Anda adalah penggemar film Hollywood, produk ini tidak bisa dilewatkan.
Jenis TV | Smart TV |
---|---|
Ukuran layar | 65 inci |
Konsumsi daya | Tidak diketahui |
HDR | HDR10+, HDR10, HLG, DolbyVision |
Resolusi | 3840 x 2160 |
Refresh rate | Tidak diketahui |
Teknologi audio | Dolby Atmos |
Dimensi tinggi | Tidak diketahui |
Dimensi panjang | Tidak diketahui |
Dimensi kedalaman | Tidak diketahui |
Berat | Tidak diketahui |
Sistem operasi | Android TV |
Jenis layar | OLED |
Response time | Tidak diketahui |
Konektivitas | Bluetooth, Wi-Fi |
Port ethernet | Tidak diketahui |
HDMI | 3 |
USB | |
AV | Tidak diketahui |
Penyimpanan internal | Tidak diketahui |
Built-in tuner | Tidak diketahui |
Fitur pengenalan suara | |
Fitur rekam | |
Mode gambar | Tidak diketahui |
Mode auto low latency | Tidak diketahui |
Aplikasi pendukung | Netflix, YouTube |
Sistem keamanan | Tidak diketahui |
Masa garansi | 1 tahun |
TV OLED dari Panasonic ini punya desain supertipis yang pas untuk ditaruh di rumah minimalis. Jika tipe rumah Anda seperti itu, pertimbangkanlah TV yang satu ini. Dengan sistem Android TV, produk ini dapat memberi kemudahan bagi Anda saat men-setting-nya.
Lalu, teknologi Multi HDR Format dan 4K Color Engine membuat layar jadi jernih dan resolusi gambar jadi lebih detail. Ditambah lagi, audio dari Dolby Atmos akan menambah pengalaman menonton jadi lebih nyata. Ciptakan suasana menonton yang seru dan nyaman dengan memiliki TV ini di rumah Anda.
Jenis TV | Smart TV |
---|---|
Ukuran layar | 55 inci |
Konsumsi daya | Tidak diketahui |
HDR | HDR10+ (TBC), HDR10, HLG |
Resolusi | 3840 x 2160 |
Refresh rate | Tidak diketahui |
Teknologi audio | Tidak diketahui |
Dimensi tinggi | 71,3 cm |
Dimensi panjang | 122,8 cm |
Dimensi kedalaman | 6,2 cm |
Berat | 22 kg |
Sistem operasi | Android TV |
Jenis layar | OLED |
Response time | Tidak diketahui |
Konektivitas | Bluetooth |
Port ethernet | |
HDMI | 4 |
USB | |
AV | Tidak diketahui |
Penyimpanan internal | Tidak diketahui |
Built-in tuner | |
Fitur pengenalan suara | |
Fitur rekam | Tidak diketahui |
Mode gambar | Standard, Cinema |
Mode auto low latency | Tidak diketahui |
Aplikasi pendukung | Netflix, YouTube |
Sistem keamanan | Tidak diketahui |
Masa garansi | 1 tahun |
No. 1: LG|OLED evo C3 65 inci |Oled65C3Psa
No. 2: LG|OLED 4K dengan Dolby Vision IQ & Dolby Atmos|OLED65CXPTA
No. 3: Samsung|55" OLED S90C 4K Smart TV |55S90C
No. 4: Sony Bravia |XR A80K|XR-77A80K
No. 5: SONY |Bravia XR A80L 65 Inch OLED Ultra HD 4K High Dynamic Range|XR-65A80L
Lihat rekomendasi lengkapnya di siniDeskripsi setiap produk diambil dari informasi yang tersedia dari produsen, brand, dan situs marketplace.
Kebutuhan rumah tangga
Elektronik rumah tangga
Komputer & laptop
Kamera
Perawatan tubuh & kecantikan
Kesehatan
Makanan & minuman
Peralatan dapur
Fashion wanita
Fashion pria
Fashion anak
Ibu & anak
Interior & furnitur
Hobi
Outdoor & sports
DIY & tools
Perawatan hewan
Buku
Peralatan kantor & alat tulis
Otomotif
Perlengkapan pesta & hadiah
Handphone & tablet
Gaming
Program & aplikasi
Travelling