Garam beryodium adalah garam yang sudah melalui proses fortifikasi penambahan yodium. Garam ini baik dikonsumsi karena dapat memproduksi hormon tiroid. Hormon tiroid berfungsi mengatur metabolisme tubuh dan perkembangan otak anak. Namun, tidak semua garam yang dijual di pasaran mengandung yodium. Karena itu, Anda harus memperhatikan setiap garam yang akan dibeli.
Kami akan membantu Anda menemukan garam beryodium yang bagus untuk dikonsumsi. Beberapa di antaranya adalah dari merek Refina, Cap Kapal, dan Nutrisalin. Simak cara memilih garam beryodium yang tepat di bawah ini. Artikel ini sudah ditinjau oleh nutritionist kami, Mochammad Rizal.
Mochammad Rizal adalah seorang ahli gizi yang sedang menempuh pendidikan Master di Nutritional Science di Cornell University, Amerika Serikat. Rizal memiliki minat dalam bidang gizi olahraga, kebugaran, serta pencegahan dan penanganan obesitas. Ia juga aktif mengedukasi masyarakat terkait diet, gizi, dan kesehatan melalui media sosial, seminar, buku, dan berbagai media lainnya. Dalam hal keorganisasian, Rizal merupakan Ketua Divisi Gizi Kebugaran di Indonesia Sport Nutritionist Association (ISNA). Organisasi profesi gizi ini bergerak di bidang olahraga dan kebugaran.
mybest adalah situs layanan informasi produk rekomendasi berdasarkan uji coba menyeluruh serta bantuan pendapat oleh pakar. Menghasilkan konten setiap hari, mybest menyediakan pengalaman memilih terbaik bagi lebih dari 3 juta user per bulannya. Berbagai tema konten, mulai dari kosmetik, kebutuhan sehari-hari, elektronik rumah tangga, hingga jasa bisa ditemukan di mybest.
Pakar dalam artikel ini hanya meninjau isi cara memilih. Produk dan layanan yang direkomendasikan bukanlah pilihan dari pakar.
Yodium atau iodium (K103) adalah jenis mineral yang dapat merangsang produksi hormon tiroid. Hormon tiroid sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia, terutama untuk mengontrol metabolisme. Kekurangan yodium dapat mengganggu perkembangan otak janin dan memengaruhi kemampuan belajar anak. Asupan yodium yang tidak mencukupi juga merupakan penyebab penyakit gondok secara umum.
Adanya kandungan yodium pada produk garam telah bersifat wajib atau mandatory dari pemerintah Indonesia untuk semua produsen garam. Namun, tidak semua garam yang dijual di pasaran mengandung yodium. Demi kesehatan tubuh, ada baiknya Anda selalu mengonsumsi garam beryodium. Berikut ini manfaat yodium yang harus Anda ketahui.
Yodium dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang tepat. Lalu, bagaimana cara memilih garam beryodium? Gunakan poin-poin berikut ini untuk mendapatkan garam beryodium terbaik untuk dikonsumsi.
Kandungan yang sebaiknya ada di dalam garam beryodium adalah NaCl sebesar 94,7%, air laut 5%, dan K1O3 sebesar 30–80 ppm (mg/kg). Badan SNI telah menetapkan bahwa garam untuk konsumsi rumah tangga harus mengandung yodium sejumlah 30–80 ppm.
Bila kandungannya kurang atau melebihi standar tersebut, artinya merek garam tersebut tidak memenuhi syarat SNI. Peredaran dan konsumsinya secara bebas akan berisiko pada kesehatan masyarakat. Anda dapat mengetahui keterangan kandungan yodium ini di kemasan produk. Pilihlah produk yang mencantumkan kandungan yodium minimal 30 ppm.
Garam memang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tetap saja tidak dapat dikonsumsi secara asal-asalan. Berdasarkan kondisi dan usia, setiap orang memiliki kebutuhan asupan garam yang berbeda-beda. Dengan melihat hal tersebut, Anda dapat menentukan sendiri neto kemasan garam yang sebaiknya dibeli untuk stok di rumah.
Anjuran konsumsi garam beryodium ibu hamil adalah 3,8–5 gram atau sekitar satu sendok teh per hari. Bila ibu hamil kekurangan garam, organ tubuhnya, seperti otot, darah, dan saraf tidak bisa bekerja secara optimal. Selain itu, kekurangan garam dapat menghambat perkembangan otak janin dan bayi lahir dengan berat badan rendah. Bahkan, kekurangan asupan garam dapat menyebabkan keguguran pada ibu hamil.
Sebaliknya, kelebihan asupan garam pada ibu hamil dapat menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Lalu, hipertensi ini bisa menyebabkan pembengkakan yang berlebih pada tubuh, seperti kaki dan wajah, serta berisiko terkena preeklamsia. Karena itu, agar tetap dapat mengontrol jumlah asupan garam, perhatikan makanan yang Anda konsumsi.
Ada baiknya, ibu hamil mengonsumsi makanan yang dibuat sendiri di rumah. Makanan yang dijual bebas, seperti frozen food, fast food, makanan kaleng dan diawetkan, serta makanan ringan dalam kemasan memang praktis. Namun, di dalamnya terdapat banyak kandungan garam sehingga perlu dibatasi konsumsinya oleh ibu hamil.
Bayi umumnya sudah mendapatkan makanan pendamping ASI (MPASI) saat berusia 6 bulan. Namun, MPASI bayi berusia di bawah 1 tahun tidak direkomendasikan diberi tambahan garam. Pasalnya, ginjal bayi masih belum kuat untuk menerima asupan garam. Risiko lain bila bayi di bawah 1 tahun diberikan MPASI bergaram adalah hipertensi dan kegemukan pada usia muda.
Lebih baik, berikan sayuran, kacang-kacangan, dan daging tanpa tambahan perasa seperti garam. Tidak menambahkan garam bukan berarti MPASI akan terasa hambar. Hal itu karena bahan makanan telah memiliki kandungan garam alami yang lebih baik untuk dikonsumsi bayi.
Saat bayi menginjak usia di atas 1 tahun, Anda dapat menambahkan garam pada MPASI. Penambahan garam pun tidak dapat sembarangan atau disamakan dengan orang dewasa. Takaran garam untuk bayi usia 1–3 tahun adalah 0,8 gram atau 1/4 sendok teh per hari.
Garam beryodium yang baik memiliki tekstur putih alami, kering, dan tidak menggumpal. Bila Anda mendapati garam yang mengumpal, kondisi ini biasanya disebabkan kadar kalsium dan magnesium di dalamnya. Pasalnya, kandungan kalsium dan magnesium dapat membuat garam lebih mudah menyerap air.
Selain itu, perhatikan pula kemasan garam. Pastikan plastik kemasannya tertutup rapat dan tidak bocor. Kemasan yang bocor dapat membuat garam menyerap kelembapan sehingga teksturnya menggumpal. Setelah dibuka, sebaiknya simpan garam dalam stoples yang kedap udara supaya teksturnya tetap kering.
Pernahkah Anda menemukan garam yang tidak fresh dan menggumpal? Itu tandanya garam tersebut mudah menyerap air. Jika demikian, Anda harus mencoba garam Refina yang merupakan garam pertama di Indonesia yang diolah dengan teknik refinery.
Proses refinery adalah garam yang melalui tahapan pelarutan, pengendapan kotoran, penyaringan, dan pengkristalan. Di sepanjang proses tersebut garam dibebaskan dari kandungan kalsium dan magnesium. Hasilnya adalah garam yang kering dan tidak mudah menggumpal. Disimpan lama pun, garam tetap awet segar.
Umumnya, pemberian garam dilakukan saat makanan dalam proses pemasakan. Panasnya suhu masakan akan membantu garam yodium menyatu dengan bahan makanan. Namun, ada kalanya mungkin Anda membutuhkan garam untuk dicampurkan pada masakan yang sudah matang. Solusinya ada pada garam Cap Kapal. Teksturnya superlembut sehingga mudah dicampur rata pada makanan dengan karakter apa pun.
Jika Anda memprioritaskan kesehatan anggota keluarga, pilihlah garam beryodium yang bahan bakunya alami. Salah satu produk yang bisa Anda pilih adalah Garam Dolphin dari Pangan Lestari. Garam ini diproduksi secara higienis dan bahan bakunya alami. Jadi, Anda bisa mengonsumsi berbagai jenis makanan tanpa mengkhawatirkan kandungan kimianya.
Kebanyakan garam disimpan dalam bentuk kemasan saset plastik sehingga Anda harus memindahkannya ke dalam stoples. Agar lebih praktis, pilih saja garam Nutrisalin yang telah dikemas dalam kemasan stoples plastik.
Selain kemasan yang praktis, kandungan natrium atau sodiumnya 50% lebih redah daripada garam biasa. Produsen garam ini bahkan mengeklaim produknya merupakan pengganti garam biasa bagi penderita hipertensi. Jika ingin garam yang praktis dan lebih sehat, Anda bisa memilih produk ini.
Anda tak perlu menambahkan penyedap rasa setiap kali menambahkan garam ini untuk memasak. Hal itu karena garam dari Miwon ini adalah garam halus yang bersalut monosodium glutamate (MSG). Kadar MSG-nya juga sudah disesuaikan yaitu hanya 10% saja. Rasa yang dihasilkan adalah perpaduan asin dan gurih yang pas. Garam ini praktis karena masakan Anda lezatnya langsung otomatis sesuai selera.
Kandungan utama dalam garam adalah natrium yang berfungsi menjaga keseimbangan tubuh dan kinerja otot. Namun, kelebihan natrium bisa berakibat buruk bagi tubuh. Ya, kelebihan natrium bisa memicu tekanan darah tinggi dan menurunkan kinerja ginjal serta jantung.
Namun, sekarang Anda tak perlu terlalu khawatir karena ada garam Garena yang rendah natrium. Kandungan natrium dalam produk ini diklaim 40% lebih rendah dibandingkan garam biasa. Meski rendah natrium, garam ini tetap memberi cita rasa yang lezat, lho.
Hadirkan masakan khas rumahan yang Anda rindukan dengan membumbuinya menggunakan garam MamaSuka, yuk! Garam beryodium ini telah dikenal luas sebagai bumbu esensial untuk menghasilkan masakan yang lezat dan berkualitas.
Merek ini tidak hanya digunakan sebagai garam masak, tetapi juga sebagai garam tabur di meja makan. Sediakan selalu garam ini di dapur dan di meja makan, terutama bila selera asin anggota keluarga Anda berbeda-beda.
Garam Daun adalah garam beryodium yang diolah dengan teknologi pencucian berulang. Dengan demikian, kualitas garam yang dihasilkan lebih bersih dan warnanya putih natural. Lalu, didukung dengan kemasan yang tebal dan rapat, produk ini tidak mudah bocor atau terkontaminasi. Istimewanya pula, garam ini tidak hanya mengantongi sertifikasi dari SNI, BPOM, dan MUI, tetapi juga ISO.
Garam tidak hanya digunakan untuk masakan, tetapi juga untuk beberapa jenis kue. Kalau Anda mencari garam yang tidak hanya untuk keperluan memasak, produk yang satu ini bisa dijadikan pilihan. Garam Dolina adalah garam beryodium yang diproduksi secara modern dan menghasilkan kualitas butiran yang superhalus dan bersih. Karena kelembutannya, garam ini cocok dipakai untuk keperluan baking.
Jika Anda mencari garam yang kaya mineral alami, produk yang satu ini adalah jawabannya. Omaku terbuat dari air laut yang dikeringkan secara alami dengan sinar matahari. Selain itu, putihnya garam ini juga terbentuk alami dan tanpa pemutih sintetis.
Hal inilah yang membuat garam ini spesial karena Anda akan mendapatkan rasa asin garam yang natural. Meski pengolahannya alami, produk ini sudah mengandung yodium, lho!
Kami telah menjelaskan mengenai tips memilih garam beryodium dan mengulas produk-produk terbaiknya untuk Anda. Kini, kami akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang populer ditanyakan seputar garam beryodium. Langsung saja simak pembahasannya di bawah ini.
Garam Himalaya adalah garam yang berwarna pink dan berasal dari Pegunungan Himalaya, Pakistan. Klaim kaya mineral dan lebih sehat, itulah hal yang diketahui kebanyakan orang mengenai garam ini. Padahal, belum ada penelitian lebih lanjut untuk memastikan hal tersebut.
Pengolahan garam Himalaya tidak seperti garam rumah tangga lainnya karena tidak melalui banyak penyaringan. Hal itu kemudian disimpulkan bahwa garam Himalaya lebih natural dan mineralnya lebih terjaga sehingga lebih sehat.
Garam Himalaya tidak melalui proses fortifikasi penambahan yodium sehingga tidak bisa dipastikan adanya kandungan yodium di dalamnya. Anda tetap dapat mengonsumsi garam Himalaya, tetapi harus diimbangi dengan asupan yodium dari makanan lainnya, seperti susu, ikan, dan rumput laut.
Garam meja dan garam laut secara umum bisa dibedakan dari cara pengolahan, tekstur, dan kandungan yodiumnya.
Garam laut dibuat dengan cara menguapkan air laut serta tidak melalui proses pengolahan lanjutan sehingga dianggap lebih alami. Sementara itu, garam meja dihasilkan dari proses lanjutan pembuatan garam dengan menggunakan air laut. Salah satu proses yang dilakukan dalam pembuatan garam meja yaitu penambahan yodium.
Garam laut diproses secara sederhana sehingga tekstur garam yang dihasilkan cenderung kasar. Hal ini berbeda dengan garam meja yang memiliki tekstur halus karena telah melewati beberapa proses pengolahan lanjutan.
Garam laut bisa dikatakan tidak memiliki kandungan yodium. Hal tersebut berisiko menimbulkan gangguan kesehatan, terutama jika kebutuhan tubuh terhadap yodium tidak dipenuhi dalam jangka waktu lama. Sebaliknya, garam meja sudah diperkaya dengan kandungan yodium sesuai jumlah yang ditetapkan oleh lembaga berwenang.
Sumber yodium alami dari makanan selain garam adalah makanan laut, seperti udang, kerang, ikan, dan rumput laut. Selain itu, susu dan telur juga mengandung yodium yang cukup tinggi.
Untuk membuat sajian masakan yang lezat, Anda tidak hanya membutuhkan garam, tetapi juga gula, kaldu, dan penyedap rasa. Bukalah tautan di bawah ini dan dapatkan produk yang sesuai dengan kebutuhan memasak Anda.
Gangguan akibat kekurangan yodium masih menjadi permasalahan penting di Indonesia. Efek yang paling terlihat adalah gondok. Meski begitu, kekurangan yodium juga bisa menimbulkan risiko stunting. Karena itu, penting sekali untuk mengonsumsi garam beryodium.
Semoga ulasan ini bermanfaat dan Anda bisa mendapatkan garam beryodium yang tepat untuk keluarga. Pastikan juga konsumsi garam Anda sesuai dengan kebutuhan tubuh supaya tidak menyebabkan penyakit kardiovaskular.
Apabila Anda membeli produk yang disebutkan di artikel, mybest mungkin akan menerima sebagian dari hasil penjualan produk tersebut.
Deskripsi setiap produk bersumber dari produsen/brand, situs marketplace, dan sebagainya.
Kebutuhan rumah tangga
Peralatan mandi, Peralatan kebersihan, Kebun & luar ruanganElektronik rumah tangga
Home entertainment, Peralatan kebersihan, Penyejuk & pembersih udaraKomputer & laptop
Aksesori komputer & laptop, Komputer, LaptopKamera
Lensa & aksesori, Aksesori kamera, Baterai & charger kameraPerawatan tubuh & kecantikan
Perawatan gigi & mulut, Perawatan wajah, Perawatan badanKesehatan
Alat medis, Produk dewasa & kewanitaan, Vitamin & suplemenMakanan & minuman
Roti & kue, Makanan instan, Minuman instanPeralatan dapur
Peralatan masak, Peralatan makan & minum, Aksesori dapurFashion wanita
Pakaian wanita, Pakaian dalam wanita, Aksesori wanitaFashion pria
Pakaian pria, Pakaian dalam pria, Aksesori priaFashion anak
Pakaian anak, Pakaian dalam anak, Aksesori anakIbu & anak
Pakaian ibu hamil, Makanan & susu bayi, Mainan & aktivitas bayiInterior & furnitur
Dekorasi ruangan, Tempat penyimpanan, Kamar mandiHobi
Permainan, Film, MusikOutdoor & sports
Tenis meja, Perlengkapan outdoor, Camping & hikingDIY & tools
Cat & perlengkapan, Hand tools, Power toolsPerawatan hewan
Grooming hewan, Makanan hewan, Perawatan anjingBuku
Buku impor, Buku akademik, Buku hobiPeralatan kantor & alat tulis
Alat tulis, Kalkulator & kamus elektronik, Document organizerOtomotif
Aksesori mobil, Aksesori motor, Komponen mobil & motorPerlengkapan pesta & hadiah
Pesta & event, Persiapan pernikahan, Bungkus & kemasanHandphone & tablet
Handphone, Tablet, Aksesori handphone & tabletGaming
Game console, CD game, Aksesori mobile gamingProgram & aplikasi
Program komputer, AplikasiTravelling
Tiket & voucer, Perlengkapan travelling, Hotel & penginapan