10 Rekomendasi Susu Ibu Menyusui Terbaik [Ditinjau Konselor Laktasi] (Terbaru Tahun 2025)

Protein yang tinggi membantu memperbaiki jaringan tubuh pascapersalinan dan memberi rasa kenyang lebih lama. Sementara itu, karbohidrat menjadi sumber energi utama untuk mendukung aktivitas harian dan proses produksi ASI. Utamakan jenis karbohidrat kompleks (serat, inulin, dan FOS) karena bisa melepaskan energi bertahap daripada karbohidrat sederhana (gula, sukrosa, laktosa, dan maltosa). Sebagai contoh, kami sertakan dua contoh nutrition facts mengenai protein dan karbohidrat di dalam susu untuk ibu menyusui:

• Produk 1:

Protein                         9 g (12%)

Karbohidrat Total      28 g (8%)

    Serat Pangan Total    3 g 8%

    Serat Pangan Larut   3 g

    FOS-Inulin                 3 g

Gula Total                  16 g

    Sukrosa                     6 g

    Laktosa                    10 g

• Produk 2:

Protein                         10 g

Karbohidrat Total        30 g

    Serat Pangan (Inulin)  1 g

Gula                             20 g

     Sukrosa                     7 g

Produk 2 mengandung protein dan karbohidrat total yang lebih tinggi daripada produk 1. Namun, kandungan gulanya mencapai 20 g (sekitar 2/3 atau 67% dari jumlah karbohidrat total). Di sisi lain, kandungan protein dan karbohidrat total produk 1 lebih kecil dibandingkan produk 2. Meski begitu, kandungan gula totalnya sekitar 57% (tak setinggi produk 2) sehingga produk 1 lebih direkomendasikan untuk dipilih.

Omega-3 dan omega-6 dalam susu untuk ibu menyusui dapat meningkatkan kualitas ASI. ASI yang berkualitas memegang peranan krusial dalam menunjang perkembangan otak, saraf, dan penglihatan bayi. Ketiga aspek ini berkontribusi pada kemampuan bayi untuk menyusu dengan efektif, mengoptimalkan penyerapan nutrisi, dan menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Omega-3, terutama DHA, juga mendukung perkembangan kognitif, kemampuan belajar, memori, dan ketajaman penglihatan bayi di masa mendatang. Sementara itu, omega-6, khususnya ARA, berperan dalam pertumbuhan fisik, perkembangan sistem saraf, dan pembentukan respons imun bayi. Inilah alasan mengapa omega-3 dan omega-6 berkontribusi pada tumbuh kembang bayi, termasuk peningkatan berat badan yang sehat dan sesuai dengan usianya.

Bagi ibu dengan intoleransi laktosa, susu nabati seperti almon atau kedelai, adalah pilihan tepat. Susu ini bebas laktosa sehingga menghindarkan gejala tidak nyaman, seperti kembung dan diare. Namun, pastikan memilih produk yang diperkaya nutrisi penting, seperti kalsium, vitamin D, dan B12 agar busui tetap mendapatkan nutrisi penting. Beberapa produk susu nabati juga dilengkapi protein, cocok untuk mendukung kebutuhan nutrisi busui.

Susu kedelai biasanya mengandung protein lebih tinggi dibanding alternatif nabati lainnya. Namun, susu almon atau oat juga bisa menjadi alternatif lain karena bebas laktosa dan mudah ditemukan di pasaran. Bacalah label kemasan untuk memeriksa kandungan nutrisi sebelum membeli dan berkonsultasilah dengan ahli gizi untuk memastikan kecukupan nutrisi.